Pesantren sebagai Media Pembentukan Adab Generasi Khairu Ummah
Oleh: Khulanah
Persoalan tentang pendidikan adalah persoalan yang kompleks, karena pendidikan merupakan salah satu parameter yang dijadikan alat ukur maju tidaknya suatu bangsa. Melihat urgensi pendidikan yang tak sederhana, maka pendidikan harus diupayakan dan diperhatikan karena melalui sektor inilah generasi muda penerus bangsa akan dilahirkan.
Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai jumlah populasi rakyat yang banyak. Adapun populasi rakyat tersebut di dominasi oleh umat muslim sehingga Indonesia dinobatkan sebagai salah satu negara Islam terbesar di dunia. Negara yang diapit oleh dua benua dan dua samudra ini mempunyai salah satu bentuk pendidikan yang khas dan unik yang sering kita sebut dengan istilah pesantren atau pondok. Lembaga ini merupakan salah satu lembaga pendidikan tertua di Indonesia yang berkontribusi besar dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Sebagaimana sekolah, pesantren juga mengajarkan berbagai ilmu pengetahuan yang meliputi ilmu umum dan ilmu agama (Dirasah Islamiyah). Hal tersebut mengingat tujuan utama pendidikan dalam ajaran Islam bukan hanya mencetak siswa menjadi manusia yang cerdas secara intelektual namun juga bertujuan untuk melahirkan siswa yang berakhlakul karimah.
Melihat krisis moral yang terjangkit pada generasi muda khususnya generasi muda Indonesia akhir-akhir ini, agaknya menjadi suatu perhatian yang perlu kita kaji bersama. Maka salah satu yang dapat menjadi media perbaikan akhlak dan adab generasi muda Indonesia saat ini yakni melalui pendidikan, yang dalam hal ini melalui pesantren.
Karena selain transfer of knowledge or transfer of value, pesantren dapat menjadi media utama pembentukan karakter atau adab seseorang. Sehingga dengan demikian diharapkan output yang dihasilkan selain memiliki daya intelektual yang tinggi juga memiliki adab yang luhur dan mulia terhadap sesama manusia maupun terhadap Tuhan yang Maha Esa.
Persoalan tentang adab adalah persoalan krusial yang menjadi perhatian semua orang. Hal tersebut juga dikatakan oleh Makhlad ibn al-Husain ibn al-Mubarak bahwa “kebutuhan kami terhadap adab jauh lebih besar daripada kebutuhan kami terhadap hadist.” Maka sudah menjadi hal yang wajar jika para ulama terdahulu menghabiskan banyak waktu untuk mempelajari adab sebelum mempelajari ilmu. Hal tersebut juga senada dengan penegasan Imam Anas ibn Malik yang mengatakan bahwa : “Wahai putra saudaraku, belajarlah adab sebelum belajar ilmu.”
Pesantren hadir sebagai oase ditengah kegersangan zaman yang diharapkan menjadi pusat peradaban dan juga dapat melahirkan generasi rabbani sebagai penerus bangsa dan juga penerus misi agama. Selain itu, pesantren merupakan tempat di mana nilai-nilai Islam menjadi landasan, adab dan akhlak menjadi manifestasi character building dan ilmu pengetahuan umum serta ilmu agama sebagai bekal untuk mengarungi kehidupan dunia dan kehidupan akhirat.
Sebagai makhluk ciptaan Allah SWT, manusia diberikan kelebihan diantara makhluk ciptaan Allah yang lainnya. Selain memiliki keistimewaan, manusia juga diliputi dengan dua amanah besar sebagai tugasnya di dunia, yakni sebagai seorang hamba dan sebagai seorang khalifah fii al-ardh. Di mana dengan adanya pemberian misi tersebut, diharapkan manusia dapat merealisasikan tugasnya meskipun terkendala oleh perkembangan zaman.
Maka melalui pendidikanlah salah satu upaya umat Islam dalam membangun peradaban serta dapat merealisasikan generasi khoiru ummah seperti yang Rasulullah harapkan sebagaimana sabdanya yaitu :
خير الناس قرني ثمّ الّذ ين يلونهم ثم الّذى ين يلونهم (رواه البخارى و مسلم)
Artinya : Sebaik-baik manusia adalah generasiku, kemudian generasi berikutnya, kemudian generasi berikutnya (H.R Bukhori dan Muslim). Wallahu a’lam.
Khulanah, Mahasiswi Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) Yogyakarta