SLEMAN, Suara Muhammadiyah – Bidang Riset Pengembangan Keilmuan PC IMM Sleman pertama kali pada tahun 2022 mengadakan Kelas Kepenulisan dengan tema “Mencetak Kader Millenial yang Masif Menulis”, yang diadakan pada tanggal 29 Agustus 2022 di Gedung PWM Daerah Istimewa Yogyakarta. Acara ini dibuka oleh wakil ketua PWM Daerah Istimewa Yogyakarta serta dihadiri oleh lima puluh peserta yang terdiri dari kader IMM se-DIY. Tindak lanjut acara ini berupa hasil esai yang akan dimuat pada media digital.
Pada sesi sambutan acara, Ramadhan Widiantoro sebagai ketua panitia pelaksana menuturkan pentingnya meningkatkan semangat tulis menulis. Sementara Nizam Zulfa sebagai ketua umum PC IMM Sleman 2021/2022 dalam sambutan acara menyampaikan komitmen dan semangat dalam dunia tulis menulis terkhusus pada sektor digital.
Wakil Ketua PWM Daerah Istimewa Yogyakarta, bapak Muhammad Aziz, M.CS., Ph.D., juga sebagai sambutan sekaligus meresmikan acara Kelas Kepenulisan sangat mengapresiasi diadakannya acara tersebut. Beliau menyampaikan bahwa “menulis itu jangan hanya sekali saja, akan tetapi menulis itu menunjukan bahwa kita akan mengetahui kelemahan tulisan kita sendiri, sehingga tulisan kita kedepannya akan menjadi lebih baik lagi”.
Kelas Kepenulisan ini diisi oleh empat pemateri yang terbagi menjadi tiga sesi kelas. Kelas pertama dengan sub-judul “Problematika Tulis Menulis” yang dipaparkan oleh Mona Ataliana dan Muhammad Ridha Basri. Kelas kedua dengan sub-judul “Jenis-jenis dan Karakteristik Tulisan Essay” yang dipaparkan oleh M. Akmal Ahsan.
Kelas terakhir dengan sub-judul “Langkah-langkah Menulis Essay dan Menerbitkannya” yang dipaparkan oleh Iqbal Aji Daryono. Output, dari kelas kepenulisan ini adalah kader-kader IMM mampu memiliki serta mengembangkan keterampilan dalam menulis, utamanya dalam bidang esai.
Pada kelas pertama dengan sub-judul “Problematika Tulis Menulis”, menyajikan bagaimana menanggapi keresahan dalam kepenulisan. Mulai dari bagaimana memunculkan motivasi untuk menulis serta menghadapi kendala dalam kepenulisan. Bagi penulis pemula perlu mecari guru yang tepat dengan banyak membaca, melatih tulisan dengan terus menulis, sehingga memiliki tabungan diksi yang berlimpah. “Menulis bukanlah suatu bakat, melainkan keterampilan, maka semua orang mampu menjadi penulis, siapapun yang mau berlatih dan konsisten menulis” ujar Ridha Basri.
Memasuki kelas kedua dan ketiga dengan sub-judul yang berkaitan menjelaskan jenis- jenis tulisan, bagaimana cara menulis esai, dan formula dalam menulis esai yang baik dan benar dengan sudut pandang yang lebih mendalam.
Kutipan kata dari salah satu pemateri, “melalui menulis kita harus melakukan perubahan factual terhadap fakta yang bermasalah”, M. Akmal Ahsan. Hal ini juga menjadi harapan kami selaku penyelenggara acara Kelas Kepenulisan, yang mana kader-kader IMM diharapkan mampu untuk mengembangkan tulisan-tulisan yang mampu menyajikan sudut pandang yang menarik.
Acara ini mendapatkan antusiasme yang cukup tinggi dari peserta, dilihat dari beberapa peserta yang aktif bertanya. Harapan diadakannya acara ini adalah, menjadi wadah belajar bagi kader Muhammadiyah sebagai calon penulis-penulis hebat selanjutnya. Karena “sebagai seorang mahasiswa diberi amanah untuk berfikir, maka dari itu dengan menulis mampu meningkatkan akselerasi intelektual seseorang”, ujar Iqbal Aji Daryono. (RW/Riz)