SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Alumni tertua SD Muhammadiyah 1 Solo angkatan tahun 1967 mengadakan reuni di Kota Surakarta, Ahad (28/8/2022).
Ketua kegiatan Gunawarman menjelaskan, tujuan reuni untuk mempererat silaturahmi dan bernostalgia di mana bercanda, bermain di sekolahan. Dimana waktu itu mengalami kesulitan-kesulitan di sekolah itu cair semua.
”alHamdulliah, alumnus dari SD Muhammadiyah 1 Surakarta tahun 1967 malam ini kitab isa menyelenggarakan reuni ke-4. Kami berharap alumnus 1967 ini bisa lestari dan langgeng. Terima kasih pada pak Jatmiko malam ini memberikan siraman rohani kepada kami,” kata Ketua Reuni Gunawarman yang sekarang bertugas di Lampung.
Sementara itu, Akromul ‘Ibad Moeftie asli dari Kauman saat ini berdomisili di Ibu Kota Jakarta mengatakan kegiatan ini bertujuan membangun ikatan yang kuat. Membuat sesuatu yang bermanfaat untuk adik-adik di sekolah karakter.
”Pendidikan berkemajuan ditandai adanya stakeholder yang melibatkan alumni untuk mengembangkan ide dan sumbangan ke sekolah yang akan dinikmati adik adik SD Muhammadiyah 1. Ini alumni tertua yang melakukan reuni rata-rata usia kami 68 tahun hingga kepala 7. Bangga jadi alumni SD Muh 1,” ujarnya.
Akrom menambahkan, kebanggan di dasari pada waktu dahulu sekolah ini adanya Drumband, Tapak Suci Putera Muhammadiyah yang diasuh almarhum Muhtadi, dan Badminton yang luar biasa serta harga terjangkau.
”Prinsip saya ojo ngoyo-ngoyo pasrahkan Allah, hadapi sesuatu dengan tenang bukan santai. Pesan untuk adik-adik yang tidak penting jangan dibuat penting,” imbuhnya.
Pada kesempatan sama, Wakil Kepala Sekolah bidang Humas Jatmiko mengucapkan selamat reuni 55 tahun 1967. Dengan iringan doa dan harapan semoga silaturahmi ini banyak membawa barokah dan SD Muh 1 Solo tetap jaya selamanya, abadi di hati, dan terus semakin maju.
“Terima kasih telah diberi kesempatan untuk saling berbagi tentang surat al Qomar surat ke 54 ayat 53 Dan segala (sesuatu) yang kecil maupun yang besar (semuanya) tertulis,” kata Jatmiko mengawali sambutan sambil menyatakan usia 55 tahun adalah usia yang matang bagi perjalanan silaturahmi.
Jatmiko lantas menguraikan tentang perkembangan sekolah yang berdiri sejak 1935 telah berkembang dengan baik dan saat ini telah berusia 87 tahun.
“SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo, di bawah kepala sekolah Sri Sayekti telah menjadi Sekolah Penggerak, Rujukan, dan Unggulan hingga menempatkan diri menjadi destinasi pendidikan unggul dan berkemajuan di era revolusi industri 4.0 menuju era society 5.0,” bebernya. (Jatmiko)