SIPIROK, Suara Muhammadiyah – Wakil Ketua PW Muhammadiyah Sumatera Utara, Drs. Mario Kasduri MA yang juga koordinator bidang Majaelis Kader menyampaikan materi kepribadian Muhammadiyah pada Baitul Arqam yang dilaksanakan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan ( UMTS). Baitul Arqam berlangsung selama tiga hari (2-4/8) di Hotel Tor Sibohi, Sipirok, Tapanuli Selatan.
Kepribadian Muhammadiyah menjadi persoalan penting bagi pengembangan Muhammadiyah ke depan. Kepribadian Muhammadiyah akan menguatkan spirit kejuangan dakwah Muhammadiyah di tengah masyarakat. Sehingga harus dipahami pimpinan dan tenaga pendidik dilingkungan amal usaha pendidikan Muhammadiyah, salah satunya adalah dosen-dosen UMTS.
Mario mengawali ceramah dengan menjelaskan sejarah kepribadian Muhammadiyah. Kondisi awal kepribadian Muhammadiyah dilontarkan oleh KH Faaqih Usman dalam sebuah kursus pimpinan yang diselenggarakan oleh PP Muhammadiyah dan diikuti oleh pimpinan Muhammadiuyah di seluruh tanah air Ramadan 1381 H di Yoqjakarta.
Jelas Mario Kasduri, pada waktu itu KH Faqih Usman memberikan kuliah dengan judul ” Apakah Muhammadiyah itu,” Kemudian tim menindaklanjuti dalam sebuah rumusan sejarah Muhammadiyah pada Muktamar ke35 Muhammadiyah tahun 1962.
Kepribadian Muhammadiyah itu memiliki 4 pokok pikiran. Pertama, Apakah Muhammadiyah itu ?. Kedua, Dasar dan amal usaha Muhammadiyah. Ketiga, pedoman amal usaha dan perjuangan dan keempat sifat-sifat Muhammadiyah.
Kemudian Mario Kasduri menjawab pertanyaan, apakah Muhammadiyah itu ?. Kata Marion, Muhamamdiyah adalah satu persyarikatan yang merupakan ‘gerakan Islam’, yaitu dakwah Islam dan amar ma’ruf nahi munkar yang ditujukan kepada mereka yang telah ber-Islam bersifat pembaharuan dan kepada yang belum ber Islam yang bersifat serus dan ajakan.
10 Sifat Kepribadian Muhammadiyah
Terkait dengan sifat Muhammadiyah, Mario Kasduri menjelaskan ada 10 sifah Muhammadiyah :
- Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan
- Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah Islamiyah
- Lapang dada, luas pandangan dengan memegang teguh ajaran Islam
- Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan
- Mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan serta falsafah negara yang sah
- Amar ma’ruf nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh teladan yang baik
- Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud islah dan pembangunan sesuai dengan ajaran Islam.
- Kerjasama dengan golongan Islam manapun juga dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan ajaran Islam serta membela kepentingannya.
- Membantu pemerintah serta bekerjasama dengan golongan lain dalam memelihara dan membangun negara untuk mencapai masyarakat adil dan makmur yang diridhai Allah
- Bersifat adil serta korektif ke dalam dan ke luar dengan bijaksana.
(Syaifulh/Riz)