MEDAN, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sumatera Utara melalui Majelis Ekonomi dan Tenaga Kerja sambut milad Aisyiyah dan Muktamar ke 48 dengan menggelar pelatihan membuat roti dan eco enzym. Pelatihan berlangsung di Lantai II dari Toko AS-sakinah, di Jalan HM Yamin SH Medan.
Pelatihan yang diikuti Pimpinan Daerah dan Pimpinan Cabang Aisyiyah terdekat sepeti PDA Binjai, PDA Langkat, PDA Deli Serdang, PDA Serdang Bedagai, PDA Tebingtingi dan PDA Karo itu sebagai upaya untuk mendorong tumbuhnya usaha-usaha ekonomi dilingkungan Aisyiyah.
Bagi PW Aisyiyah Sumut, amal usaha Bakrery yang diberi brand As-Sakinah sudah berlangsung beberapa waktu lalu. Walaupun tidak mudah, PW Aisyiyah terus ‘berjuang’ untuk dapat bertahan ditengah persaingan yang demikian ketat.
Wakil Ketua PW Aisyiyah Sumut Dr. Mujiatun membuka pelatihan pembuatan bakery (roti) dan eco enzym yang memiliki multiguna bagi menciptakan keramahan lingkungan.
Kata Mujiatun, dua gerakan yang dilakukan Majelis Ekonomi dan Tenaga Kerja pantas diberi apresiasi dan diharapkan sprit ekonomi yang sama dapat berkembang di daerah lainnya. Prinsifnya, dalam membangun amal usaha ekonomi harus berkolaborasi dengan mendorong potensi dari daerah masing-masing.
Mujiatun juga menjelaskan berbagai kegiatan Gebyar Milad Aisyiyah dan Semarak Multamar 48 yang akan berlangsung di kota Solo, 18-20 Nopember mendatang yang puncaknya akan berlangsung pada 17 September mendatang.
Dra Helmi Bahar Ketua Majelis Ekonomi dan Tenaga Kerja PWA Sumut Ketua Majelis Ekonomi dan Tenaga Kerja (EKNAKER) PW Aisyiyah Sumut, Dra. Helmi Bahar menjelaskan bahwa majelis yang dipimpinnya memiliki 4 Divisi, yakni Divisi Ketenagakerjaan, Divisi Kewirausahaan, Divisi Ketahanan Pangan dan Divisi Koperasi (BuEKA).
“Alhamdulillah, tiga divisi sudah bangkit dan melakukan berbagai usaha. Misalnya, usaha pembuatan roti dan eco enzym,” jelas Helmi Bahar.
Sekretaris ENAKER PW Aisyiyah Sumut, Ir. Murniati Lubis menjelaskan kepada peserta proses pembuatan eco enzym yang memiliki multiguna bagi kehidupan. Eco Enzym dipermentasi dari bahan baku sayuran, kulit buah, dan daun-daun, gula merah dan air. Permentasi yang berlangsung selama 90 – 100 hari itu, menghasilkan cairan eco enzym yang memiliki multifungsi, seperti pupuk tanaman, insektisida, pembutih, sampai menjadi cairan penghilang lemak dan kotoran.
Pembuatan eco enzym tidak sulit dilakukan, kata Murniati, sehingga bisa dilakukan warga Aisyiyah.
Majelis Ekonomi dan Tenaga Kerja PW Aisyiyah Sumut sudah memiliki komunitas taman yang mengelola berbagai usaha pertanian seperti tanaman hydropinik dan tanaman obat. (Syaifulh)