MEDAN, Suara Muhammadiyah – Masalah gizi pada anak masih menjadi masalah di Indonesia, seperti anak kurus, anak obesitas, dan anak tumbuh lebih pendek dari anak seusianya (stunting) serta anemia. Semua masalah ini menjadi persoalan serius karena menyangkut keselamatan generasi mendatang, sehingga dosen FK UMSU merasa tergerak untuk mencari penyelesaian masalah kesehatan tersebut.
Program pengabdian yang dilakukan dosen FK UMSU kali ini ditujukan kepada SD Muhammadiyah 19 Medan Denai melalui program SD Binaan Kesehatan FK UMSU. Meskipun selama ini Puskesmas sudah memberikan layanan BIAN, dan edukasi kesehatan secara rutin setahun sekali, tapi kami memilih SD ini menjadi binaan karena SD muhammadiyah 19 memiliki masalah gizi yang banyak, terutama ditemukan kondisi stunting pada anak sekolah tersebut.
Kegiatan pembinaan yang dilakukan adalah membentuk dan melatih dokter kecil, dan menjelaskan tugas-tugasnya sebagai duta kesehatan di sekolah, yang terkandung dalam trias UKS yaitu: 1) pendidikan kesehatan terkait pola hidup bersih, sehat dan gizi seimbang; 2) pelayanan kesehatan yaitu membantu guru dan tenaga kesehatan dalam kegiatan pekan imunisasi, pekan skrining penyakit mata, telinga dan P3K; 3) Duta dalam menciptakan lingkungan sekolah yang sehat yaitu berkaitan dengan sanitasi sekolah yang bersih dan juga pemberantasan sarang nyamuk, serta pembinaan kantin sehat.
Ketua tim pelaksana dr. Des Suryani, M. Biomed memaparkan, kegiatan ini merupakan program kemitraan pengembangan Muhammadiyah yang bertujuan untuk memberikan gambaran pentingnya memperhatikan gizi anak karena anak adalah calon pemimpin di masa depan. Memberikan gizi yang cukup pada masa anak dapat mengoptimalkan kemampuan otak anak sehingga anak menjadi siap untuk mengahadapi tantangan zaman.
Eka Febriyanti, M Gizi memberikan penyuluhan gizi pada anak. Beliau menyampaikan tips-tips untuk mengolah makanan yang baik dan bergizi serta pola makan yang baik kepada orang tua, sehingga diharapkan orang tua dapat melakukan upaya-upaya perbaikan gizi untuk anak-anak mereka yang mengalami masalah gizi baik gizi kurang maupun gizi lebih. Pemenuhan zat gizi di sekolah juga dipaparkan melalui pembinaan kantin sehat sekolah oleh dokter Eka. Tim bersama dengan pembina kantin mempersiapkan kantin sekolah sesuai kriteria kemenkes dan BPOM dalam hal penyediaan kebutuhan gizi anak di sekolah.
Sementara itu, Kepala sekolah SD Muhammadiyah 19 ibu Endang W. Iqbal menyambut baik dan antusias kegiatan yang dilakukan oleh dosen FK UMSU. Dia juga mengucapkan terima kasih pada tim dosen dan mahasiswa FK UMSU yang telah bersedia memberikan edukasi gizi, pelatihan dokter kecil, pembentukan UKS di sekolah, dan bertekat dapat mengimplemetasikan trias UKS di sekolah. Pada pengabdian ini, tim telah memberikan buku modul implementasi trias UKS dan buku saku Dokter kecil sabagai panduan bagi kepala sekolah, guru pembina UKS dan dokter kecil dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari dalam buku tersebut implementasi trias UKS dikaitkan dengan nilai Islam sehingga lebih mudah dicerna dan diamalkan.
Pada kegiatan pengabdian ini, turut pula mendampingi dr. Ratih Yulistika Utami M.Med.Ed, selaku anggota tim pelaksana. dr. Ratih yang juga merupakan Sekretaris Prodi Profesi FK UMSU memberikan pengarahan pada anak-anak untuk peduli lingkungan yang bersih dan indah, serta pembentukan taman tanaman obat bersama anak-anak.
Kegiatan pengabdian ini masih akan terus dilanjukan untuk evaluasi dan menilai keberlangsungan program sebagai sekolah binaan kesehatan FK UMSU. (Syaifulh/Riz)