Moderasi Islam, di Tengah Dua Pendulum Ekstrimisme
Oleh: Deni Asyari
Moderasi Islam sebagai jalan mewujudkan washatiyah Islam, bukanlah perkara mudah. Apalagi gagasan ini hadir di tengah-tengah tarikan dua corak ekstrimisme, yakni sekulerisme liberal dan fundamentalisme radikal.
Dua pendulum ekstrimisme ini, sama-sama menunjukan corak radikalisme yang saling berlawanan. Satu sisi bagi paham sekulerisme liberal cenderung membawa paham dan praktek keberagamaan yang serba boleh dan serba bebas.
Sementara sisi yang lain, bagi paham fundamentalisme radikal, cenderung membawa paham dan praktek keagamaan yang serba doktriner & kaku.
Sehingga kompleksitas kehidupan dunia dikonstruksi hanya dengan pola berpikir yang normatif dengan merujuk pada sistem berpikir fikih abad pertengahan.
Lantas bagaimanakah peran dan pola gerakan islam washatiyah hadir di tengah dua pendulum ekstrimisme ini..? Buku “Islam Syariat: Reproduksi Salafiah Ideologis di Indonesia”, Karya Prof Dr. Haedar Nashir ini, memberikan peta jalan bagi moderasi Islam tersebut.
Walau dengan judul Islam syariat, namun Prof Haedar juga mengulas pendulum ekstrimisme lain, yang menjadi tantangan bagi moderasi Islam. Dan banyak hal baru yang diungkap oleh Prof Haedar dalam buku yang berjumlah 700 halaman lebih ini.
Bahkan buku ini merupakan kajian yang sangat lengkap memetakan gerakan ideologis keagamaan di tanah air, dengan memberikan beberapa sampel organisasi keagamaan yang ada di Indonesia.
Dan untuk lebih sempurnanya, tentu tidak ada pilihan lain, selain memiliki dan membaca buku terbitan baru Suara Muhammadiyah ini. Untuk bukunya bisa didapatkan di Toko SM dan jaringan SM Corner di Indonesia.
SELAMAT MEMBACA
Pemesanan Hubungi: 088-8283-2480/ 0819-0418-2008