MEDAN, Suara Muhammadiyah – Telang (Clitoria Ternatea) merupakan salah satu dari tanaman yang semua bagiannya memiliki manfaat fungsional bagi tubuh manusia. Bagian kelopak bunganya menurut penelitian bermanfaat sebagai antioksidan, antidiabetes, antiobesitas, antikanker, antiinflamasi, antibiotik dan melindungi jaringan hati.
Khasiat dari bunga telang ini memang sangat banyak. Tak heran jika bunga telang ini banyak dibudidayakan oleh masyarakat sehingga peluang usaha budidaya bunga telang ini dapat dikatakan sangat menjanjikan dan menguntungkan.
Itulah yang dilakukan UKM Aljannah’s Farm & Kitchen, yang berlokasi di Jl. Asrama Gg. Jayak LK XIV No. 44, Sei Sikambing C. II, Kec. Medan Helvetia, Kota Medan, Sumatera Utara. Selain melakukan budidaya, Aljannah’s Farm & Kitchen menjual makanan dan minuman dengan olahan bunga telang. Akan tetapi fenomena ditemukan bahwa UKM ini masih sangat membutuhkan ketrampilan dalam pengolahan bunga telang menjadi sejumlah makanan olahan yang memiliki inovasi tinggi sehingga seluruh hasil panen bunga telang dapat terserap dengan maksimal dan pemasaran produk secara digital.
Melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat Kompetitif Nasional Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Kemendikbud tahun pelaksanaan 2022, tim PKM yang berasal dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara yang terdiri dari Yayuk Hayulina Manurung, S.Pd.,M.Hum (Ketua Tim), Arya Rudi, S.T.,M.T (Anggota Tim), dan Yudha Andriansyah Putra, S.P.,M.P mengadakan pelatihan Digital Marketing dan pengolahan bunga telang yang inovatif untuk menambah pengetahuan UKM.
Untuk pelatihan ini tim PKM Dosen UMSU sebagai mitra dengan mendatangkan narasumber yaitu Yusrita, SE.,M.M selaku direktur Eksekutif Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Medan dan Dewi Andriany, S.E.,M.M selaku ketua Pusat Kewirausahaan, Inovasi, dan Inkubator Bisnis (PUSKIIBI) pada tanggal 01 Oktober 2022 di PUSKIIBI Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
Siti Mira Rachmi, selaku pemilik UKM Aljannah’s Farm & Kitchen, menyambut dengan sangat baik dan positif terhadap pelatihan ini karena sebelumnya hasil panen yang dihasilkan tidak semua dapat terserap ke pasar, karena masih ada hasil panen yang tidak dapat dipasarkan dengan produk yg inovatif menyebabkan pasar yang saat ini dituju sudah jenuh.
Melalui pelatihan ini, UKM ini sebagai mitra dibekali dengan ketrampilan pengolahan hasil panen seperti smoothie, kembang tahu, cara bikang, wajik, kue tart pudding frozen dan produk olahan lainnya sehingga hasil panen dapat dipergunakan seoptimal mungkin dan memiliki inovasi dalam produk olahan dan juga dipasarkan secara digital. (Syaifulh/Riz)