BANDUNG BARAT, Suara Muhammadiyah – Pandemi Covid-19 telah memukul berbagai sektor yang ada di Indonesia, terutama sektor perekonomian. Tidak sedikit para pelaku usaha yang mengalami penurunan, bahkan banyak yang harus gulung tikar maupun banting setir.
Tak terkecuali para pelaku usaha mikro kecil menengah atau UMKM. Seperti halnya di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, banyak pelaku UMKM yang kesulitan untuk bertahan kala pandemi, sementara biaya untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari semakin meningkat.
Bekerja sama dengan Bank Syariah Indonesia (BSI), Lazismu menggelar “Penyerahan Bantuan Modal Pemberdayaan UMKM” kepada sebelas penerima manfaat. Program yang berada di bawah Pilar Ekonomi Lazismu ini bersinergi dengan program CWLS atau Cash Waqf Linked Sukuk. Tujuannya adalah untuk menjadi solusi bagi permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh para pelaku UMKM terdampak krisis pandemi Covid-19 di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Direktur Fundraising Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Edi Muktiono yang hadir dalam penyerahan bantuan secara simbolis pada Sabtu (01/10) menyebutkan, sebelas penerima manfaat tersebut akan mendapatkan pendampingan oleh Lazismu dan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Lembang.
Diharapkan, para penerima manfaat akan mampu berdaya, bertahan dan berkembang dalam menjalankan usahanya. “Jadi ada sebelas penerima manfaat yang akan mendapatkan bantuan modal usaha untuk UMKM ini. Harapannya UMKM yang kita bantu itu dapat berdaya, dapat bertahan, kemudian dapat mengembangkan dengan sedikit dana yang kita berikan itu untuk perkembangan usaha mereka,” ujarnya.
Edi menambahkan, dengan pendampingan yang akan diberikan oleh Lazismu serta PCM Lembang, usaha yang dijalankan diharapkan akan terus berkembang. “Dengan pendampingan-pendampingan tadi yang secara profesional dibantu dan didampingi terus menerus dari sisi manajemennya, dari sisi pemasarannya, dan lain sebagainya sehingga masyarakat yang menerima bantuan modal usaha yang bersumber dari Cash Waqf Linked Sukuk yang juga bekerja sama dengan BSI dan Kementerian Keuangan dapat bermanfaat, dapat meningkatkan ekonomi UMKM,” terangnya.
Sudirman, salah satu penerima manfaat yang berjualan es pisang ijo sangat merasa terbantu dengan adanya bantuan dari Lazismu untuk pengembangan usaha. Ia menceritakan, usaha yang sudah dimulai sejak Ramadhan lalu merupakan rintisan keponakannya. Keuntungan pun didapat dari hasil penjualan dengan bahan baku yang masih diambil dari keponakannya. “Usaha saya di Jalan Grand Hotel, kebetulan dari pihak PCM memberi saya tempat untuk berjualan di situ,” terangnya.
Sementara itu Abdul Gofur, pedagang nasi kuning yang juga menjadi penerima manfaat merasa termotivasi dengan adanya bantuan dari Lazismu ini. Ia menuturkan, saat pandemi menghantam, semangatnya sempat menurun dalam menjalankan usaha karena terpengaruh situasi saat itu.
“Saya merasa terharu, termotivasi, menambah kepercayaan. Saya semangat, termotivasi lagi dalam segala aktivitas itu. InsyaAllah 50 persen sudah mulai tergugah, beda dengan sebelumnya waktu Covid. Kadang-kadang waktu Covid itu antara semangat dengan keadaan pada umumnya merasa terpengaruh juga,” ungkapnya.
CWLS adalah program wakaf uang untuk membiayai program sosial dan pemberdayaan. Pada penyaluran ini, Lazismu bertindak sebagai nazhir, sementara BSI sebagai mitra distribusi yang ditunjuk oleh Kementerian Keuangan. Penyerahan bantuan berlangsung di lingkungan PCM Lembang, Jalan Grand Hotel, Cihideung, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. (Adi/Riz)