BATANG, Suara Muhammadiyah – Muhammadiyah telah berusia 113 tahun sementara Negara Indonesia baru 77 tahun. Artinya Muhammadiyah turut berjasa mendirikan negara kesatuan Republik Indonesia. Demikian disampaikan Drs. H. Juliyatmono, MM dalam pengajian akbar di hadapan ribuan warga Muhammadiyah Kabupaten Batang di lapangan Desa Kranggan, Tersono, Batang (9/9/2022).
Pengajian tersebut merupakan perhelatan puncak dari kegiatan Batang Muhammadiyah Fair (BMF) yang digelar Pimpinan Dearah Muhammadiyah Batang, Jawa Tengah, menyongsong Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 di Surakarta.
Dalam kesempatan tersebut Juliyatmono menandaskan bahwa Muhammadiyah merupakan bagian dari pendiri negara.”Maka dari itu, Muhammadiyah merasa berkepentingan serius agar negara ini dilaksanakan dengan baik, dengan penuh amanah seperti yang menjadi cita-cita Muhammadiyah terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya,” ujar Juliyatmoko yang dalam ceramahnya menggunakan logat campuran Indonesia-Jawa.
Muhammadiyah selalu berjuang memajukan bangsa dan Negara. Supaya negara maju, warganya harus berpengetahuan yang baik. Maka amal usaha Muhammadiyah yang cukup besar adalah sekolahan yang berfungsi untuk mencerdaskan bangsa. “Makin banyak orang pintar makin sedikit orang yang bertengkar. Bertengkar adalah indikasi ketidakmampuan menghadapi persoalan. Ciri orang yang suka bertengkar adalah karena bodoh,” tandas pria kelahiran 29 Juli 1966 ini seius.
Alumnus Universitas Muhammadiyah Surakarta ini tidak menampik adanya trend kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya ke lembaga pendidikan Islam yang mengedepankan keimanan dan akhlak sebagaimana yang dikembangkan Muhammadiyah sejak awal berdirinya sampai sekarang.
“Sekolah Muhammadiyah berkembang dengan pesat, dan sekolah yang tidak punya basik keagamaan akan ditingggalkan masyarakat,” ujar Bupati Karanganyar dua periode ini.
BMF belangsung selama tiga hari di Lapangan Desa Kranggan, mulai 6-9 Oktober 2022. Secara umum, Bazar berjalan kondusif meskipun suasana diguyur hujan deras. Stand-stand yang disediakan panitia terisi maksimal. Masing-masing cabang yang ada di Kabupaten Batang menampilkan berbagai produk unggulannya. Selain stand khusus untuk persyarikatan ada stand yang disediakan untuk pedagang umum.
BMF juga dimeriahkan dengan parade marching band pentas seni yang diikuti anak-anak, remaja maupun orang dewasa yang merupakan perwakilan lembaga maupun AUM. Berbagai jenis kesenian yang tampil antara lain tari, drama, film pendek dan musik.
Berkaitan dengan kegiatan tersebut, Ketua PDM Batang, Dr. Ali Trigiyatno, M.Ag berharap agar kegiatan ini bisa menjadi pemicu warga makin kreatif, edukatif, dan rekreatif untuk kebaikan bersama. Tidak lupa beliau juga berpesan agar warga Muhammadiyah terus berkarya dan berprestasi untuk kemaslahatan umat dan persyarikatan. “Jaga kekompakan dan kebersamaan dengan segenap elemen masyarakat, tingkatkan kemampuan dan keahlian dalam berkreasi dan berinovasi produk-produk,” ungkapnya.
Sebagai kenang-kenangan dari pelaksanaan BMF, panitia menggalang donasi pembelian mobil dakwah untuk Pimpinan Daerah Muhammadiyah Batang. Mobil tersebut nantinya akan digunakan untuk mendukung kegiatan persyarikatan. (Kawe S)