Pelantikan PCIM dan PCIA Mesir, Haedar Nashir: Kader Muhammadiyah Pergaulannya Harus Luas
KAIRO, Suara Muhammadiyah – Jumat (7/10), PCIM dan PCIA Mesir mengadakan Pelantikan Pengurus Virtual untuk kepengurusan masa bakti 2022-2024. Bertempat di Markaz Dakwah Muhammadiyah Mesir, pelantikan ini dilakukan secara hybrid melalui aplikasi Zoom Meeting.
Turut hadir dalam pelantikan kali ini, Ketua PP Muhammadiyah Dr. Hajriyanto Y Tohari, Ketua PP Aisyiah Dr. Siti Aisyah, Sekretaris PP Aisyiah Dr. Tri Hastuti Nur Rochimah, Sekretaris Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional (LHKI) PP Muhammadiyah Dr. Wachid Ridwan, perwakilan PCIM-PCIA luar negeri, dan segenap hadirin lainnya.
Dalam sambutannya, Dr. Hajriyanto memberikan selamat atas dilantiknya Saudara Hidanul Achwan sebagai Ketua Umum PCIM Mesir 2022-2024 dan Saudari Hilma A’yunina sebagai Ketua PCIA Mesir 2022-2024.
Saat ini, lanjutnya, dunia butuh pemahaman ala Muhammadiyah yang lugas dan berspirit kemajuan. Maka kehadiran PCIM dapat menjadi tombak dalam internasionalisasi Muhammadiyah, baik dalam mempromosikan state of mind yang dimiliki maupun internasionalisasi persyarikatan itu sendiri. Dengan ini, Muhammadiyah sebagai organisasi Islam dapat menyebar di seluruh dunia dan memperluas amal usahanya.
“Kita semua berharap PCIM dapat menjadi ujung tombak internasionalisasi Muhammadiyah,” pungkas Duta Besar Indonesia untuk Lebanon tersebut.
Ketua PP Aisyiyah Dr. Siti Aisyah dalam sambutannya menyampaikan pesan untuk seluruh pengurus PCIA Mesir, bahwa keberhasilan bukan hanya tentang prestasi, tapi nilai dakwah juga terhitung dalam keberhasilan. Mengutip tema Muktamar Aisyiyah ke-48, peran wanita sangat dibutuhkan dalam membangun negeri dan menjunjung agama Islam.
Menutup sesi pelantikan tersebut, Ketua Umum PP Muhammadiyah Dr. Haedar Nashir memberikan amanat dan pesan kepada para pengurus yang telah dilantik agar menjadikan momentum pelantikan sebagai refleksi untuk menjadikan periode ini lebih baik dari periode sebelumnya.
“Saya juga berharap pengurus dapat meningkatkan kualitas kader-kader Muhammadiyah yang sedang menimba ilmu di Mesir, sehingga pulang mampu menjadi ulil albab, rasikhin, dan penggerak organisasi di persyarikatan yang progresif an unggul,” Pesan Ketua Umum tersebut.
Haedar mengungkapkan bahwa kepengurusan PCIM meski durasinya tidak lama, harus dijadikan media untuk makin mengokohkan peran Muhammadiyah baik secara institusi maupun secara personal pimpinan dan para kadernya untuk berperan lebih optimal dalam kehidupan keumatan, kebangsaan dan kemanusiaan.
“Untuk mencapainya, maka kader Muhammadiyah radius pergaulannya harus meluas melintas batas dengan siapa saja dan dengan berbagai pihak. Kader Muhammadiyah harus mampu menjadi pelopor untuk mencairkan relasi antar umat Islam yang begitu beragam namun tetap memiliki banyak persamaan,” ucap Haidar Nashir, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Saat ini, lanjutnya, kita hidup dalam berbagai realitas yang komplek. Perkembangan pemikiran dan teknologi sedemikian revolusioner terjadi. Maka dibutuhkan pandangan-pandangan keislaman yang melintas batas, mendalam dan juga meluas.
“Saya percaya, dengan berbagai disiplin ilmu yang dipelajari di Mesir, para kader Muhammadiyah di Mesir dapat memiliki wawasan dan relasi yang inklusif dan global. Oleh karena itu, saya berpesan agar pengurus baru dapat terus meningkatkan kualitas kader yang sedang menuntut ilmu di Al-Azhar agar kelak Ketika pulang dapat menjadi kader yang ulul albab, rasikhun fil ilm, dan mampu menjadi penggerak organisasi yang progresif, dinamis dan berkemajuan,” tandasnya.
Selanjutnya, Haedar Nashir berpesan agar para pengurus dapat memobilisasi potensi anggota dan simpatisan. Kepemimpinan harus memiliki kemampuan memobilisasi potensi, sehingga PCIM semakin eksis di Bumi Mesir.
“Sudah saatnya juga PCIM memiliki anggota yang berada di Mesir dalam waktu yg lama sehingga menjadi back-up untuk menjaga keberlangsungan dan mengembangkan dakwah Muhammadiyah lebih jauh lagi,” tambahnya.
Terakhir, ia berharap agar pelantikan ini menjadi momentum reflektif untuk menjadikan periode ini lebih baik dan progresif dari sebelumnya. Apalagi dengan adanya Markaz Dakwah. Jangan sampai berhenti pada rutinitas organisasi itu-itu saja, harus kreatif untuk mengembangkan Markaz Dakwah PCIM Mesir sebagai pusat dakwah Muhammadiyah di Mesir dan Timur Tengah.
Setelah penutupan, acara dilanjutkan dengan pelantikan berbagai badan dibawah majelis PCIM dan PCIA seperti Badan Pustaka Bibliotek, Badan Media, dan Badan Usaha Aisyiah Production House.
Reporter : Arrum Jihan N
Editor : Hidanul A