SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Untuk meningkatkan hasil belajar dan kreativitas murid diperlukan pemilihan model pembelajaran yang tepat untuk diaplikasikan di dalam kelas.
Seperti yang dilakukan oleh oleh Andi Arfianto, guru Matematika kelas IV SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta. Ia mengaplikasikan Model Project Based Learning (PjBL) dalam materi mengenal bilangan pecahan, Kamis (13/10/2022).
Menurut Andi, PjBL merupakan sebuah pendekatan dalam pembelajaran yang memberikan kesempatan bagi murid untuk memperdalam pengetahuan sekaligus mengembangkan kemampuan diri sendiri melalui kegiatan memecahkan masalah dan investigasi.
“PjBL dibangun atas kegiatan pembelajaran dan tugas nyata yang memberikan tantangan bagi murid terkait dengan kehidupan sehari-hari untuk dipecahkan secara berkelompok,” ujarnya.
Menurut Andi, model PjBL merupakan pendekatan pembelajaran di mana murid bebas untuk merencanakan aktivitas belajar melaksanakan projek, dan menghasilkan produk kerja yang bisa dipresentasikan kepada orang lain.
“Model PjBL adalah pembelajaran inovatif yang berpusat pada murid dan memberikan pengalaman belajar yang bermakna. Kedudukan guru hanya sebagai fasilitator dan motivator,” ujarnya.
Selanjutnya Andi menyampaikan enam langkah pembelajaran, yaitu pertama, penentuan pertanyaan mendasar. Dalam kegiatan ini guru mengajukan pertanyaan pemantik. “sudahkah kalian mengenal bilangan pecahan ?” Dalam praktik di lingkungan sekitar, kegiatan apa yang berkaitan dengan pecahan ?”
Kedua, mendesain perencanaan proyek. Guru membagi murid menjadi beberapa kelompok, beranggotakan 4-5 anak yang heterogen. Guru memastikan setiap murid mengetahui prosedur pembuatan produk. Murid mempersiapkan diri meliputi persiapan alat, bahan, media, dan sumber yang dibutuhkan.
Ketiga, menyusun Jadwal pelaksanaan projek. Guru dan murid membuat kesepakatan tentang jadwal pembuatan produk dan menyusun jadwal penyelesaian projek dengan memperhatikan batas waktu yang telah ditentukan bersama selama 10 menit.
Keempat, memonitor keaktifan dan perkembangan projek. Murid melakukan pembuatan projek pengenalan bilangan pecahan sesuai dengan langkah-langkah yang sudah disampaikan oleh guru. Guru memantau keaktifan murid selama melaksanakan projek, memantau realisasi perkembangan, dan membimbing jika mengalami kesulitan.
Kelima, menguji hasil. Pada langkah ini, guru berdiskusi dan memantau keterlibatan murid, mengukur ketercapaian standar, dan membahas kelayakan projek yang telah dibuat dan yang akan dipaparkan di depan kelas.
Keenam, evaluasi pengalaman belajar. Setiap kelompok mempresentasikan hasil produk yang mereka buat, kemudian ditanggapi oleh guru. Di akhir kegiatan, murid dan guru membuat simpulan.
Salah satu murid kelas IV, Astranarendra Pramoedya Ananta Kusuma, mengaku senang dengan kegiatan pembelajaran Matematika hari ini.
“Pembelajaran sangat seru dan menyenangkan, apalagi kelompok saya paling awal menyelesaikan projek.” ungkapnya. (Nikmah Hidayati)