MEDAN, Suara Muhammadiyah – Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. Abdul Mu’ti MEd, Rektor UMSU Prof. Dr. Agussani MAP dan Wakil Ketua DPRD Sumatera Utara Rahmansyah Sibarani SH melakukan groundbreaking (peletakan batu pertama) pembangunan Masjid Taqwa Muhammadiyah yang berlokasi di Jalan Jermal, Medan Denai, Ahad (16/10). Peletakan batu pertama dilakukan guna menjawab kebutuhan masjid yang lebih luas menampung jamaah yang semakin padat.
Peletakan batu pertama pembangunan masjid dirangkaian dengan kegiatan Syiar Muktamar ke 48 Muhammadiyah dan Aisyiyah, tabligh akbar dan gerak jalan.
Hadir pada acara itu banyak tokoh persyarikatan Muhammadiyah Sumatera Utara, mulai dari Wakil Ketua PW Muhammadiyah Sumut Ibrahim Sakti Batubara dan Muhammad Qorib, Ketua PDM Medan Drs. Burhanuddin MAg dan beberapa wakil ketua, Ketua PDA Kota Medan Kholissani Nasution dan Pimpinan Cabang dan Ranting Muhammadiyah/Aisyiyah se-Medan Denai.
Ketua PC Muhammadiyah Medan Denai Alban SPd.I menjelaskan bahwa kondisi masjid taqwa Ranting Denai kondisinya sudah tidak mampu menampung jamaah terutama di Salat Jumat. Kemudian PRM berinisiatif untuk membangun masjid yang baru diseberang dari masjid yang lama. PRM Denai kemudian membebaskan lahan dengan ukuran 28 x 30 meter dengan harga beli Rp 1,6 miliar lebih. ” Alhamdulillah, pembelian tanah itu sudah selesai dan kini kita mulai tahap pembangunan,” jelas Alban.
Ketua PD Muhammadiyah Kota Medan, Drs. Burhanuddin MA memberi apresiasi atas gerakan dan dinamika yang demikian menggembirakan dari Muhammadiyah Cabang Denai dan Ranting Denai. Semoga pembangunan masjid taqwa yang peletakan batu pertamanya telah dilakukan oleh Sekum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti dapat cepat selesai.
Terkait dengan groundbreaking pembangunan masjid taqwa Ranting Denai itu, Abdul Mu’ti memberikan pujian kepada Ranting Denai yang akan membangun masjid dengan nilai sebesar Rp 5 miliar. “Saya merasa sangat gembira telah mengawali pembangunan dengan peletakan batu pertama,” tuturnya,
Pada ceramahnya, Abdul Mu’ti menyampaikan beberapa hal penting terkait dengan pembangunan masjid. Yang terpenting menjadi perhatian adalah memakmurkannya. Memakmurkan masjid adalah, meramaikan masjid untuk beribadah kepada Allah. Masjid juga harus memiliki fungsi ekonomi agar dapat menjadi masjid yang mandiri dan masjid juga harus memiliki jamaah yang makmur.
Abdul Mu’ti berharap Muhammadiyah akan membangun masjid yang lebih baik, ramah kepada jamaah dan ramah lingkungan. Dicontohkan, masjid yang ada di Kantor PP Muhammadiyah Jakarta, masjid dibangun dengan konsep ‘masjid hijau’ atau masjid yang ramah lingkungan dengan menggunakan energy solar-cell atau energy cahaya matahari.
Muhammadiyah harus terus membangun masjid yang berkemajuan dan menjadikan landmark bagi kemajuan Islam itu sendiri, kata Mu’ti. (rivai/riz)