• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Sabtu, Mei 17, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Perkuat Dakwah Berkemajuan, ‘Aisyiyah Siap Tampung Kader Muda

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
9 November, 2022
in Berita
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Perkuat Dakwah Berkemajuan, ‘Aisyiyah Siap Tampung Kader Muda
Share

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Kepemimpinan ‘Aisyiyah masa depan harus mengakomodasi kader-kader muda potensial untuk masuk dalam jajaran kepengurusan. Keberadaan anak-anak muda tersebut sangat dibutuhkan untuk memperkuat dakwah Islam berkemajuan.

“Tantangan dakwah ke depan sangat berat. Para pemimpin ‘Aisyiyah harus mampu membangun kultur organisasi baru, beradaptasi, dan melakukan penyesuian-penyesuaian dalam strategi dakwahnya,” kata sekretaris Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Dr. Tri Hastuti Nur Rochimah, M.Si dalam Muktamar Talk bertajuk “Kepemimpinan Transformatif ‘Aisyiyah di Masa Depan”, Selasa (8/11/2022).

Baca Juga

Kolaborasi, ‘Aisyiyah Burikan Gelar Pengajian dan Pengukuhan NA

Milad 107 Aisyiyah, PDA Kota Palangka Raya Gelar Khitan Massal

Acara yang diselenggarakan TVMU tersebut juga menghadirkan Ketua PP Nasyiatul ‘Aisyiyah Diyah Puspitarini, M.Pd.

Tri Hastuti menjelaskan, salah satu tantangan berat ke depan adalah masalah digitalisasi. Teknologi dari tahun ke tahun akan terus berkembang. Hal ini membuat para pemimpin ‘Aisyiyah di semua level harus memiliki kemampuan beradaptasi dalam mengelola organisasi.

“Bagaimana mengelola organisasi di tengah perkembangan digital yang luar biasa. Ada dakwah digital, di mana ‘Aisyiyah harus mampu membawa nilai-nilai Islam berkemajuan. Tantangan ini harus dijadikan peluang, sehingga bisa mengembangkan organisasi menjadi lebih kuat,” ujar dia.

Tri Hastuti lalu menyebut pengalaman di masa pandemi covid-19. Di masa itu, seluruh aktivitas organisasi tidak bisa dilakukan dengan tatap muka. Karena itu, forum-forum online digelar sangat massif.

Dengan pengalaman itu, terang dia, banyak kader ‘Aisyiyah yang akhirnya bisa melek teknologi. Mereka dipaksa belajar cepat agar bisa menggunakan instrumen-instrumen digital.

“Hasilnya kemarin, saat simulasi e-voting, semuanya berjalan lancar. Mulai dai proses awal sampai ke bilik. Mereka benar-benar bisa maksimal dalam memanfaatkan teknologi,” jelas Tri Hastuti .

Disinggung soal pemilihan kepemimpinan ‘Aisyiyah dalam Muktamar ke-48 mendatang, Tri Hastuti menjelaskan jika sekarang sudah ada 105 nama yang akan dipilih dari Tanwir ‘Aisyiyah. Dari 105 nama itu akan dipilih menjadi 39 orang di muktamar mendatang.

“Kalau di ‘Aisyiyah modelnya memilih 13 pemimpin, kemudian dipilih 7 orang yang bersidang sebagai formatur. Nanti ada tambahan 10 orang, sehingga pimpinan ‘Aisyiyah sebanyak 23 orang,” bebernya.

Kata dia, pemilihan kepemimpinan ‘Aisyiyah melalui formatur, prosesnya melalui musyawarah mufakat. Siapa yang ditunjuk menjadi ketua, sekretaris, bendahara, dan seterusnya.

Menurut dia, kepemipinan ‘Aisyiyah seperti halnya Muhammadiyah menganut azas kolektif kolegial. Di mana dalam mengelola organisasi, setiap keputusan tidak hanya dilakukan satu orang, tapi dimusyawarahkan bersama-sama.

Sementara itu, Diyah Puspitarini mengatakan, mereka yang dipilih menjadi pemimpin di ‘Aisyiyah harus sudah selesai dengan urusan atau .persoalan dirinya.

“Istilah di Muhammadiyah bukan pengurus, tapi pemimpin. Itu artinya pemimpin di atas level kader. Kader itu inti penggerak. Pemimpin yang mengelola, dia harus bisa memimpin diri sendiri dan organisasi,” jelasnya.

Dia juga sepakat dengan model kepemimpinan kolektif kolegial karena sangat efektif dan sudah terbukti. Dengan model ini tidak pemilihan pimpinan berdasarkan kompetensi dan keputusan-keputusan yang diambil tidak subjektif, tapi sangat objektif.

Diyah juga menyoroti tentang keberadaan ‘Aisyiyah yang memberikan  kontribusi besar untuk bangsa ini. “Kita tahu Aisyiyah ini sebagai organisasi progresif bukan hanya di Indonesia tapi dunia, Tidak ada organisasi muslim perempuan yang seprogresif ‘Aisyiyah,” tegasnya.

“Coba kalau tak percaya dicari saja, organisasi perempuan mana yang punya universitas, hanya ‘Aisyiyah,” imbuh dia.

Bagi Diyah, Nasyiatul ‘Aisyiyah (NA) melihat ‘Aisyiyah tidak hanya sebagai ibu, tapi juga panutan dalam mengelola organisasi. NA selalu berupaya meniru ‘Aisyiyah dalam  mengelola potensi, membangun organisasi, dan sebagainya.

Diyah juga sepakat kepemimpinan ‘Aisyiyah mendatang bisa berkolabiorasi dengan anak-anak muda. “Kolaborasi senior dan kader muda yang inovatif, kreatif, memiliki banyak jaringan,” pungkasnya. (Rpd)

Tags: Aisyiyah
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Kolaborasi, ‘Aisyiyah Burikan Gelar Pengajian dan Pengukuhan NA
Berita

Kolaborasi, ‘Aisyiyah Burikan Gelar Pengajian dan Pengukuhan NA

29 September, 2024
Milad 107 Aisyiyah, PDA Kota Palangka Raya Gelar Khitan Massal
Berita

Milad 107 Aisyiyah, PDA Kota Palangka Raya Gelar Khitan Massal

2 Juli, 2024
PP ‘Aisyiyah Terima Kunjungan Prof. Nahla, Perempuan Pertama Penasihat Imam Besar Al Azhar
Berita

PP ‘Aisyiyah Terima Kunjungan Prof. Nahla, Perempuan Pertama Penasihat Imam Besar Al Azhar

10 Februari, 2024
Next Post
Sulsel

Jelang Muktamar Muhammadiyah, Unismuh Bakal Luncurkan Fakultas Hukum dan Halal Center

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In