PASAMAN BARAT, Suara Muhammadiyah – Gempa magnitudo 6,1 yang mengguncang wilayah Kabupaten Pasaman Barat pada Jumat (25/02) lalu telah menimbulkan kerusakan masif. Banyak rumah warga yang mengalami kerusakan, bahkan sebagian besar harus kehilangan tempat tinggal karena hancur akibat gempa. Peristiwa ini menggugah banyak pihak untuk terjun membantu mereka yang terdampak, termasuk Muhammadiyah melalui Lazismu sebagai penggalang dana dan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) selaku lembaga yang berwenang di bidang bencana.
Koordinasi kemudian dilakukan oleh Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah bersama Lazismu Wilayah Sumatera Barat, Lazismu Kabupaten Pasaman, Lazismu Kabupaten Pasaman Barat, serta MDMC untuk menginventarisir beberapa kerusakan rumah di Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat. 21 Kepala Keluarga (KK) pun ditetapkan untuk mendapatkan bantuan berupa perbaikan hunian.
Bantuan ini juga merujuk pada Surat Keputusan Bupati Pasaman Barat Nomor 188.45/298/BUP-PASBAR/2022 dan Nomor 188.45/344/BUP-PASBAR/2022 Tentang Penetapan Daftar Rumah Rusak Terdampak Bencana Alam Gempa Bumi Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2022.
Perbaikan hunian ini merupakan bentuk kerja sama Lazismu PP Muhammadiyah dengan Salam Charity, sebuah organisasi nirlaba yang berpusat di London, Inggris. Bantuan yang diberikan untuk 21 unit hunian, dengan pembagian 10 unit berada di Kabupaten Pasaman dan 11 unit berada di Kabupaten Pasaman Barat. Untuk Kabupaten Pasaman Barat, para penerima manfaat tersebar di Jorong Timbo Abu, Nagari Kajai, Kecamatan Talamau, sementara di Kabupaten Pasaman berada di Jorong Siparayo, Nagari Malampah, Kecamatan Tigo Nagari.
Edi Suryanto, Direktur Utama Lazismu PP Muhammadiyah menyampaikan, kerja sama yang dijalin dengan Salam Charity bukanlah yang pertama kali. Hal ini menunjukkan bahwa Lazismu senantiasa dipercaya oleh para mitra, bahkan dari luar negeri. Kepercayaan tersebut tidak lepas dari kerja profesional yang telah dilakukan oleh Lazismu.
“Program ini merupakan hasil kerja sama untuk kesekian kalinya dengan Salam Charity. Dan Alhamdulillah, berkat kerja-kerja kemanusiaan yang kita lakukan dengan fokus, tulus, dan serius, Lazismu terus mendapatkan kepercayaan dari lembaga ini dan mitra lainnya,” terang Edi.
Edi berharap agar kerja sama ini dapat terus berlanjut dan para penerima program dapat merasakan manfaat dari bantuan ini. “Harapannya, kemitraan model begini dapat terus kita rawat, kita jaga dan kita kembangkan, melalui transparansi dan profesionalitas. Dan kepada penerima program, semoga senantiasa mendapatkan manfaat dan barokah dari pelaksanaan program ini,” harapnya.
Terakhir, Edi mengucapkan terima kasih kepada Salam Charity dan semua pihak yang turut serta dalam pelaksanaan program tersebut. “Terima kasih kepada Salam Charity serta semua pihak yang terlibat dalam program ini, mitra-mitra pelaksana program, baik internal atau pun eksternal persyarikatan. Semoga kerja sama dapat terus kita lanjutkan pada masa mendatang, untuk memberikan manfaat yang lebih besar dan lebih luas,” pungkasnya.
Ada beragam cerita menarik dari para penerima manfaat. Keluarga Mislaini misalnya, sebelumnya hidup terpisah karena rumah yang mereka miliki hancur akibat gempa. Kini, keluarga tersebut dapat berkumpul kembali setelah rumah mereka selesai diperbaiki. Lain halnya dengan keluarga Marini.
Mereka hampir kehilangan harapan untuk memperoleh bantuan, ditambah dengan rumah mereka yang kondisinya sudah parah dan berpotensi runtuh jika gempa kembali datang. Beruntung ada bantuan dari Lazismu dan Salam Charity. Proses perbaikan rumah untuk warga terdampak pun telah sampai pada beberapa tahapan akhir. (Riz)