MEDAN, Suara Muhammadiyah – Fasilitasi kehadiran mahasiswa asing di Kampus UMSU, Lembaga Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing (BIPA) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) diresmikan. Peresmian ditandai dengan penyematan slempang kepada dua mahasiswa asal Thailand Mr. Aslam Chehlong dan Miss A-Esah Kehra di Ruang Rapat Rektor, Jalan Kapten Muktar Basri No 3 Medan, Senin (14/11).
Peresmian Lembaga BIPA UMSU dilakukan Rektor UMSU, Prof. Dr. Agussani, M.AP, diwakili Wakil Rektor I, Prof. Dr. Muhammad Arifin, M.Hum disaksikan Ketua Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA) Cabang Sumatera Utara, Prof. Dr. Khairil Ansari, M.Pd, Kepala Balai Bahasa Sumatera Utara (BBSU), Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Hidayat Widiyanto, M.Pd dan Yolferi, S.S., M.Hum.
Wakil Rektor I, Muhammad Arifin mengatakan UMSU sebagai perguruan tinggi sangat mensupport kehadiran Lembaga BIPA karena mendukung upaya internasionalisasi yang terus digalakkan. Kehadirannya bisa ke arah pendekatan ekonomi di mana para pekerja asing di Sumatera Utara bisa belajar Bahasa Indonesia di UMSU. Apalagi, Indonesia merupakan potensi pasar yang cukup besar bagi negara lain, maka belajar Bahasa Indonesia sudah menjadi kebutuhan.
Ketua APPBIPA Sumut, Khairil Ansari mengatakan selaku Ketua APPBIPA Sumut sangat bergembira dengan diresmikan Lembaga BIPA UMSU. “Kita akan bermain di tingkat internasional, tidak hanya saja di dalam negeri tapi juga di luar negeri. Kehadiran Lembaga BIPA UMSU yang telah resmi ini tentunya nanti akan dilaporkan ke APPBIPA Pusat dan saat ini sudah ada 448 lembaga pengajar BIPA yang sudah tersertifikasi dan sudah terfasilitasi dan APPBIPA sudah didirikan di 21 provinsi,” katanya.
Kepala BBSU, Hidayat Widiyanto mengatakan Bahasa Indonesia yang disampaikan kepada orang asing merupakan cara diplomasi, bagaimana membagikan citra baik kepada orang lain melalui bahasa. Ada pendekatan yang bisa dilakukan seperti politik dan diplomasi, ekonomi dan investasi, pariwisata, pertahan dan keamanan, olahraga, dan pendidikan dan kebudayaan.
Dalam pendekatan pendidikan dan kebudayaan menjadi bagian terpenting dari BIPA, UMSU telah menginisiasi berdirinya Lembaga BIPA dan ini sangat berhubungan dengan kampus sebagai dunia pendidikan maka pendekatan pendidikan dan kebudayaan menjadi penting dalam pengembangan BIPA di UMSU.
Sementara prinsip pengembangan BIPA ada tiga yakni berintegrasi semua sektor dan sinergi antaraktor karena BIPA ini berhubungan dengan sektor yang lain. Prinsip kedua, BBSU mendorong pendirikan Lembaga BIPA UMSU bisa konsisten dan berkelanjutan. Artinya, target yang saatini bisa dilakukan yakni memberikan layanan BIPA kepada mahasiswa internal dan kami berharap kita bisa memberikan layanan BIPA kepada semua pemangku kepentingan yang membutuhkan layanan tentang BIPA ini. Prinsip ketiga, strategi lompatan katak, apapun program tidak bisa diselesesaikan serta merta tetapi satu persatu.
Turut menyampaikan materi, Yolferi terkait “Penguatan Lembaga BIPA melalui program kemitraan “BIPA Kampus Merdeka”. Ketua Lembaga BIPA UMSU, Muhammad Arifin, M.Pd menyampaikan penyelengaraan BIPA sebelumnya dikelola Pusat Bahasa, kini dialihkan ke Lembaga BIPA UMSU melalui surat yang diserahkan 12 Oktober 2022. Turut memberikan sambutan Dr. Cut Novita Srikandi, M.Hum dan hadir anggota Dr. Tengku Winona Emelia, Nadra Amalia dan Mutia Febryana. (Syaifulh/riz)