20 Lagu Orkestra Difabel SMAMX Merikahkan MITE Muktamar ke-48

20 Lagu Orkestra Difabel SMAMX Merikahkan MITE Muktamar ke-48

KARANGANYAR, Suara Muhammadiyah – Gelaran Muhammadiyah Invention Technology Expo (MITE) Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah 2022 pagi ini, Minggu (20/11/2022) terasa cukup istimewa. Dikarenakan di panggung utama tampil Grup Orkestra Disabilitas SMA Muhammadiyah 10 Surabaya yang lebih dikenal SMAMX.

Waka Humas SMAMX Suardi, S.Pd. menjelaskan, grup Orkestra Disabilitas SMAMX mendapatkan kepercayaan dari Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah untuk menghibur para pengunjung dan penggembira Muktamar. Sebuah mini konser mereka gelar dalam area pameran.

“Selama kurang lebih dua jam, mereka memainkan 20 komposisi lagu. Mulai dari lagu pop, religi, hingga campursari yang sedang hits saat ini”, terang Suardi.

Lanjut Suardi, Grup Orkestra disabilitas sendiri beranggotakan 36 personil, dimana beberapa diantaranya adalah siswa difabel dan inklusi.

“Dihadapan ratusan penonton, mereka mampu memainkan instrumen biola, brass, gitar, dan sebagainya dengan memukau. Para penonton pun sangat senang dan antusias dengan penampilan para siswa”, papar Suardi.

“Kami berlatih tiga minggu ini setiap hari demi mempersiapkan tampilan yang prima. Alhamdulillah, tadi semua lagu dapat dilantunkan dengan bagus,” ungkap Fariza Naura, siswa tuna netra yang juga vokalis grup tersebut.

“Saya sebagai warga Muhammadiyah sangat berbangga melihat penampilan Grup orkestra SMAMX ini. Meski memiliki keterbatasan tapi bisa main musik dengan begitu indah,” kesan Zulkifli, salah satu penonton yang datang dari Makasar.

Sebagian besar penonton yang hadir pun larut dalam nyanyian para siswa. Mereka ikut berjoget bersama-sama ketika lagu viral Kartonyono didendangkan.

“Sangat senang sekali bisa tampil disini. Penontonnya mendukung sekali. Mereka mau ikut joget dan nyanyi bareng-bareng dengan kita. Asik banget”, ungkap Rajesh Surati, pemain Brass Grup Orkestra tersebut.

Secara khusus, para anggota grup ini berharap penampilan mereka dapat memberikan kesan yang berbeda dan baik, sehingga dapat terkenang ketika para penonton kembali ke kota masing-masing.

“Penampilan grup orkestra ini adalah manifestasi dari optimisme para siswa dan guru untuk tetap bersemangat berkarya secara kreatif”, tutup Suardi. (Yuda/Riz)

Exit mobile version