GORONTALO, Suara Muhammadiyah – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P., melakukan Silaturahmi dan Audiens bersama civitas akademika Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMGO). Rombongan menteri PMK tersebut disambut langsung oleh Rektor UM Gorontalo, Prof. Dr. Abd. Kadim Masaong, M.Pd., beserta Civitas Akademika UM Gorontalo dan mahasiswa di Gedung Indoor David Bobihoe Akib UM Gorontalo, pada Jum’at (25/11/2022).
Saat memberikan sambutan, Rektor UMGO Prof. Kadim Masaong mengatakan, secara pribadi dan lembaga menyampaikan rasa terimakasih yang sangat besar atas kehadiran Menko PMK karena telah bersedia meluangkan waktu untuk bertatap muka langsung dengan civitas akademika dan mahasiswa UM Gorontalo.
“UM Gorontalo saat ini telah memiliki lima fakultas dan 21 prodi yang saat ini memiliki ribuan mahasiswa. Saat ini UM Gorontalo memiliki program unggulan yaitu Program Pembinaan Kepribadian dan Karakter Mahasiswa Baru (PPKKMB) yang dimulai dari tahun 2021 dan dikemas dalam bentuk program berasrama bagi mahasiswa baru yang berlangsung selama empat bulan dan untuk gelombang tiga di tahun 2022 ini diintegarasikan dengan program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM) Mandiri dimana kita setarakan dengan 20 SKS,” jelasnya.
Rektor melanjutkan, sebagai kampus Islami, tujuan dari program berasrama ialahah untuk mengimplementasikan tagline UMGO.
“Yakni, Imannya kuat, Ilmunya tinggi, Akhlaknya baik, Softskill nya hebat”. keempat hal ini tekan Kadim, jika dilakukan seiring sejalan maka akan menghasilkan output lulusan yang berkualitas dan Insya Allah bermanfaat baik kepada agama maupun bangsa dan negara serta lingkungan sekitar,” tandasnya.
Sementara itu, divhadapan ratusan mahasiswa berasrama UM Gorontalo Menteri PMK, Prof. Muhadjir Effendy, mengaku senang bisa datang kembali ke UM Gorontalo dan bertemu dengan mahasiswa dan civitas akademika UM Gorontalo.
“Saya senang sekali pada malam hari ini dalam waktu saya yang sempit, bisa bersilatuhrahmi dengan civitas akademika UMGO dan Mahasiswa berasrama. Ini merupakan tebusan karena waktu lalu saya di undang untuk memberi kuliah pakar tapi saya berhalangan hadir karena dalam kondisi sakit,” ungkap, Menteri PMK.
Lanjutnya, ia merasa bangga sekali melihat perkembangan UM Gorontalo yang luar biasa dan mengalami kemajuan yang begitu besar.
“Untuk program berasrama ini saya amat mendukung program asrama yang di integrasikan dengan program MBKM saya pikir ini bagus sekali. Apalagi peresmian asrama atau rusunawa saya ingat betul yang diresmikan langsung oleh Pak Jokowi dan kebetulan saya turut mendampingi beliau dengan beberapa menteri lainnya, saya berharap mudah-mudahan bisa ada penambahan rusun lagi,” harapnya.
Mantan Menteri Pendidikan ini juga meminta kepada mahasiswa untuk terus belajar dengan sungguh-sungguh dan kepada UMGO untuk selalu bersiap diri dan mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan teknologi informasi karena kedepan dunia kerja itu tingkat probalitas atau perubahannya akan sangat cepat.
“Mahasiswa harus memahami dan mengimplementasikan Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity (VUCA). Dimana dunia industri kedepan tingkat perubahannya sangat labil, ketidak pastiannya sangat tinggi, keruwetannya sangat kompleks, bahkan membingungkan atau menyesatkan kita oleh karena itu harus mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan dunia industri kedepan,” ucapnya.
Terakhir, Menteri PMK Profesor Muhadjir Effendy, menekankan kepada mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Gorontalo agar memiliki tradisi 5C. Ia mengatakan tradisi 5C ini untuk mendorong mahasiswa menjadi pemimpin masa depan.
“Yakni yang pertama, mahasiswa harus memiliki critical thinking atau kemampuan berpikir kritis, kedua, communication skill atau kemampuan berkomunikasi, tradisi yang ketiga, yakni collaboration atau bekerja sama, tradisi keempat, yakni creativity atau kreatifitas, yang ditunjukkan sepanjang waktu dengan cara membuat terobosan dan menemukan sesuatu yang baru dan tradisi yang kelima atau terakhir, yakni confidence atau percaya diri.
Selain berpikir kritis, keterampilan berkomunikasi, kolaborasi atau kerjasama, dan kreativitas mahasiswa UMGO juga wajib kepercayaan diri tinggi. Mahasiswa usahakan selama 4 bulan di asrama bekali diri dengan mengadakan forum-forum diskusi, agar mahasiswa bisa berpikir kritis, menumbuhkan keterampilan menulis dan berbicara dan belajar bahasa asing.
Usai bertatap muka dengan mahasiswa berarama UMGO, kegiatan dilanjutkan dengan santap malam dan setelah itu diakhiri dengan melakukan audiens dengan kepala-kepala biro para dekan berserta kaprodi-kaprodi bersama menteri PMK RI.
Kegiatan turut dihadiri oleh Rektor UM Gorontalo, Prof. Dr. Abd. Kadim Masaong, M.Pd., Menteri PMK RI, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P., Wakil Rektor II, Dr. Salahudin Pakaya, Wakil Rektor III, Dr. Apris Ara Tilome, Kepala Biro Umum dan Keuangan, Ramlah Alkatiri, M.Si., civitas akademika UMGO dan mahasiswa asrama. (Jay/Riz)