Inspirasi Efrizal, Nanas dan Gempa Cianjur
SUBANG, Suara Muhammadiyah – Efrizal Ali. Lelaki berusia 56 tahun ini tergerak hatinya untuk mengulurkan tangan kepada mereka yang terdampak gempa di Kabupaten Cianjur. Bencana memang mampu menyentuh kepedulian seseorang. Ada yang unik dengan cara Efrizal Ali untuk membantu. Bukan dengan rupiah, atau bantuan barang maupun makanan seperti sembako pada umumnya. Kali ini berupa nanas.
Efrizal menceritakan apa yang mendorongnya untuk membantu warga Kabupaten Cianjur. Baginya, ini sebuah kewajiban yang harus dilakukan. Meski hanya berstatus petani, hatinya tersentuh untuk mendonasikan buah nanas dari kebunnya, apalagi saat mengetahui para penyintas membutuhkan buah-buahan.
“Kalau ditarik dari segi agama dan sesama warga negara, tentu kami mempunyai suatu kewajiban yang harus kami lakukan untuk saudara-saudara kita yang tertimpa musibah di Cianjur ini. Kami hanya petani dan melihat di kebun ada yang bisa kami donasikan. Dan kami adalah petani nanas, ya hanya buah nanas inilah yang bisa kami berikan melihat berita saudara-saudara kita ini membutuhkan buah-buahan. Walaupun tidak banyak yang bisa kami donasikan, semoga bisa membawa manfaat,” ungkap Efrizal.
Ketika ditanya alasan memilih Lazismu sebagai lembaga yang dipercaya untuk menyalurkan bantuan, lelaki yang memiliki tiga orang anak ini menjelaskan bahwa koordinasi dibutuhkan dalam distribusi bantuan agar bisa tepat dan cepat dalam menyalurkan. Setelah mendapatkan masukan dari berbagai pihak, ia kemudian memutuskan untuk memilih Lazismu. Lazismu dipandang mampu berkoordinasi dengan baik dalam penyaluran bantuan saat terjadi bencana.
Satu ton buah nanas segar ditambah produk olahan akan disalurkan melalui Lazismu pada Sabtu (03/11). Nanas ini berasal dari petani yang bernaung di bawah Koperasi Produsen “Singgalang Sari Maju”, terletak di Kampung Mekarsari, Desa Sarireja, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Koperasi ini bergerak khusus pada budidaya, pemasaran, dan produk olahan nanas, memilik 32 orang anggota dengan luas lahan yang dimiliki oleh para anggota mencapai 76 hektar. Singgalang Sari Maju yang juga merupakan salah satu mitra binaan dari PT Pupuk Kujang tersebut sudah menjalin kemitraan dengan beberapa petani untuk menghilangkan sistem ijon yang selama ini sangat mendominasi.
Efrizal berharap, donasi nanas dari lahan pribadinya seluas 4 hektar yang dititipkan melalui Koperasi Produsen “Singgalang Sari Maju” ini dapat membawa manfaat bagi para penyintas gempa. Lelaki yang juga menjadi ketua koperasi tersebut berencana untuk menyiapkan bantuan tahap kedua. Untuk bantuan tahap pertama akan disalurkan melalui Pos Koordinasi (Poskor) Muhammadiyah, setelah berkoordinasi dengan Direktur Utama Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.
Edi Suryanto, Direktur Utama Lazismu PP Muhammadiyah mengatakan, dengan adanya donasi ini menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat kepada Lazismu terus mengalami peningkatan. Donasi masyarakat saat ini pun terus mengalir untuk membantu saudara-saudara yang mengalami musibah gempa di Kabupaten Cianjur. Menurutnya, pada yang dilakukan oleh Efrizal terbilang unik dan perdana, yaitu berdonasi dengan buah hasil panen.
“Ada salah satu donatur baru bagi Lazismu dan saya kira ini pertama kalinya, yaitu Pak Efrizal, koordinator petani Nanas Madu di Desa Sarireja, Subang, desa penghasil Nanas Madu terbesar di Jawa Barat dan nomor dua terbesar di Indonesia setelah Lampung. Beliau mendonasikan buah segar hasil panennya sebanyak satu ton dan sengaja dipilihkan yang ukuran sedang biar jumlahnya lebih banyak. Bahkan sampai diantarkan sendiri ke lokasi Poskor di Cianjur,” ungkap Edi.
Edi pun berharap agar apa yang dilakukan oleh Efrizal tersebut dapat menjadi inspirasi untuk berbagi. Bantuan tidak selalu dalam bentuk uang, tapi bisa berupa apa saja yang memiliki nilai manfaat bagi orang lain. “Semoga hal ini bisa menjadi inspirasi buat kita semua, bahwa bantuan tidak selalu harus berupa uang, tapi bisa apa saja yang kiranya bermanfaat bagi sesama,” pungkasnya. (Adi/Riz)