LAMONGAN, Suara Muhammadiyah – Bencana alam yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini perlu dijadikan pembelajaran tentang kewaspadaan dan kesyukuran.
Manusia tidak pernah mengatahui jadwal musibah yang akan menimpa dirinya, maka kewaspadaan harus tetap ditanamkan dalam diri sebagai sikap kehati-hatian dan bagian dari menjaga diri. Bagi yang tertimpa musibah, bukan berarti mereka tidak berhati-hati, namun takdir Allah telah sampai padanya, sehingga mengharuskan untuk menanamkan kesabaran lebih banyak lagi.
Dari bentuk kesyukuran, dapat kita wujudkan dalam sikap kepedulian terhadap saudara-saudara kita yang tertimpa musibah. Wujud tersebut dapat diartikan sebagai bentuk kesyukuran karena kita masih diberikan keselamatan dan rasa aman, serta masih mampu saling bahu-membahu untuk menolong mereka.
Dari banyaknya bencana alam yang terjadi, menjadikan alasan orang baik dalam bersikap. Maka tidak ada kesia-siaan dalam beramal. Dalam bentuk kegiatan apapun, amal-amal yang diwujudkan sebagai bentuk kepedulian terhadap para korban bencana alam akan menjadi kebahagiaan yang begitu berarti bagi mereka.
Orang-orang baik yang telah tersebar di Lamongan, misalnya, telah melakukan aksi terbaiknya sebagai wujud peduli, seperti halnya aksi yang dilakukan oleh paguyuban sopir pantura yang berinisiatif untuk berkumpul dan melakukan aksi solidaritas di jalanan pantura, Lamongan. Bentuk aksi yang dilakukan adalah dengan turun ke jalan bersama oleh belasan sopir pantura lainnya pada Sabtu (28/11/2022).
Beranjak sedikit ke selatan, terdapat aksi solidaritas yang dilakukan oleh komunitas drumbband desa Takerharjo, Solokuro, Lamongan. Beberapa kelompok drumband tersebut melakukan pawai amal dengan bentuk kirab mengelilingi desa Takerharjo pada Ahad (27/11/2022).
Tak kalah memotivasi, komunitas Lingkar Barber Lamongan, berikutnya disingkat LIBERAL, juga melakukan aksi solidaritas yang sangat menarik. Mereka mewujudkan kepedulian terhadap korban bencana alam dengan membuka jasa potong rambutgratis sambil beramal. Kegiatan yang dilakukan di Alun-alun Lamongan pada Ahad (27/11/2022) ini menarik perhatian orang-orang yang sedang berolahraga pagi dan berjalan-jalan di sekitar alun-alun, karena terlihat unik dan hanya membayar dengan donasi seikhlasnya untuk korban bencana alam.
Aksi-aksi menarik yang dilakukan oleh berbagai komunitas di Lamongan tersebut menjadikan contoh dari inovasi aksi solidaritas terhadap korban bencana alam agar terus peduli kepada saudara-saudara kita yang tertimpa musibah.
Hasil dari aksi-aksi tersebut dititipkan kepada Lazismu Lamongan yang beralamatkan di Jl. Lamongrejo no.109 Lamongan atau di dalam Kantor Gedung Dakwah Muhammadiyah Lamongan Lantai 2. Untuk kemudian disalurkan kepada penyintas bencana alam.
Lazismu sebagai representasi Muhammadiyah yang tidak pernah melupakan perhatiannya terhadap ranah keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan universal. Begitu juga dengan Lazismu Lamongan yang tidak pernah berhenti mengajak orang-orang baik untuk mengeluarkan tangannya.
Lazismu Lamongan juga selalu siap menyalurkan kebaikan-kebaikan tersebut kepada yang membutuhkan. Karena dalam prinsip kebaikan, didapati kesimpulan bahwa teruslah berbuat baik, karena kita tidak akan pernah tahu kebaikan mana yang membawa kita ke surga. (‘Aalimah Qurrata A’yun/FRS)