Pendidikan Adab Kepada Orang Tua
Oleh : Tito Yuwono
Bismillah, alhamdulillah, wash-sholatu wassalaamu ‘alaa Rasulillah ﷺ
Islam merupakan agama yang sempurna lagi menyeluruh. Sebagaimana Firman Allah Ta’ala dalam Quran Surat Al-Maidah ayat 3.
ٱلْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِى وَرَضِيتُ لَكُمُ ٱلْإِسْلَٰمَ دِينًا
Artinya:” Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.”
Islam bersifat menyeluruh bermakna meliputi semua bidang kehidupan. Baik hubungan antara hamba dengan Alkhaliq, hubungan hamba dengan sesama, dan hubungan hamba dengan alam. Adab dan akhlaq juga mendapatkan perhatian yang sangat besar dalam Islam.
Tentu semua kita menginginkan menjadi pribadi yang berakhlaq. Kita juga menginginkan mempunyai generasi/anak-anak yang beradab. Anak-anak yang berlaku sopan santun kepada orang tuanya. Anak-anak yang taat dalam menjalankan agama. Sehingga menjadi qurrota ‘ayun (penyejuk pandangan) bagi kedua orang tua. Namun harapan orang tua banyak yang tinggal harapan. Ketika melihat tingkah anak, orang tua tidak merasakan sejuk dan tenang lagi bahkan banyak yang takut dan kawatir terhadap anak. Karena sang anak tidak mempunyai sopan santun kepada orang tua bahkan berani dan berlaku kasar terhadap orang tua.
Banyak sekali ayat Alquran terkait perintah untuk berbakti kepada orang tua. Diantaranya adalah:
-Surat An-Nisa ayat 36
وَٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا۟ بِهِۦ شَيْـًٔا ۖ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا وَبِذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَٱلْجَارِ ذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْجَارِ ٱلْجُنُبِ وَٱلصَّاحِبِ بِٱلْجَنۢبِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُكُمْ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ مَن كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا
Artinya: Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,
-Surat Al Isra ayat 23
وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوٓا۟ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ ٱلْكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
Artinya: Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.
Ikhtiar Pendidikan Anak Berbakti Kepada Orang Tua
Untuk menjadikan anak berbakti kepada orang tua, ada beberapa hal yang perlu dikhtiarkan dan diberikan pemahaman ke anak untuk berbakti kepada orang tua. Diantaranya adalah:
- Anak-anak selalu diingatkan akan perjuangan orang tua, mulai dari kesusahan ibu mengandung, serta pengorbanan nyawa ketika melahirkan. Kurang tidur karena menjaga anak yang sakit serta membersihkan kotoran anak dengan bahagia hati. Juga diingatkan perjuangan orang tua untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan agar anak bisa sekolah. Orang tua rela hidup prihatin untuk pemenuhan kebutuhan dan kebahagiaan anak.
- Membiasakan anak-anak menggunakan kata-kata yang baik dan sopan. Jika kebiasaan dalam keluarga adalah menggunakan Bahasa Jawa maka dibiasakan menggunakan bahasa halus/kromo inggil jika berkomunikasi dengan orang tua. Jika kebiasaannya adalah menggunakan Bahasa Indonesia, maka dibiasakan menggunakan pilihan kata yang baik dan sopan.
- Membiasakan berkomunikasi dengan orang tua dengan nada yang nyaman dan enak di dengar, lemah lembut serta tidak meninggikan suara kepada orang tua.
- Itsar/mengutamakan orang tua daripada diri sendiri dan memberikan pelayanan kepada orang tua. Seorang anak mestilah mengutamakan orang tua daripada diri sendiri, ini bagian dari menghormati orang tua. Ketika makan bersama, orang tua dipersilakan lebih dulu mengambil dan makan. Bahkan lebih baik lagi orang tua diambil makanan. Ketika naik mobil, orang tua dipersilahkan duduk di tempat yang paling nyaman, di bukakan pintu mobil, dan jika sudah kesusahan, dibantu masuk mobi. Ketika berjalan di tempat ramai, orang tua dicarikan atau diberikan jalan supaya lebih nyaman jalannya. Ketika ke Masjid, dituntun jika orang tua sudah susah untuk berjalan. dan lain-lain.
- Menjawab dan segera memenuhi panggilan orang tua. Ketika orang tua memanggil kita, mestilah kita menjawab dengan jawaban yang lembut dan segera memenuhi panggilan orang tua. Serta sang anak siap melakukan perintah orang tua dengan tidak membantahnya.
- Tidak berdebat serta tidak menyalah-nyalahkan orang tua. Terkadang ada perbedaan pandangan antara anak dan orang tua. Maka tidak perlu mendebat orang tua serta tidak menyalah-nyalahkan orang tua. Berdebat dengan orang tua akan bisa membuat orang tua kurang senang hati, dan sekan-akan digurui. Apapun tinggi gelar dan jenjang pendidikan kita, serta luas wawasan kita, kita harus tetap hormat kepada orang tua dengan tidak mendebatnya.
- Tidak pelit kepada orang tua. Kasih sayang dan jasa orang tua terhadap anak tak akan terbalaskan. Apapun yang kita berikan kepada orang tua kita sebenarnya tidak akan bisa menyamai apa yang beliau berikan kepada kita. Maka berlaku baik dengan memenuhi permintaannya dan tidak pelit adalah sudah menjadi kewajiban kita. Kita penuhi permintaan orang tua sesuai kemampuan kita.
- Sering-sering mengunjungi orang tua. Bakti kita terhadap orang tua sering terbatas karena jarak rumah kita dengan rumah orang tua jauh. Dan seringnya orang tua tidak bersedia jika kita minta tinggal di rumah kita. Beliau lebih nyaman tinggal di rumah kampung halaman sendiri. Dalam keadaan demikian, maka kita usahakan untuk sering-sering mengunjungi orang tua, terlebih jika orang tua sudah lanjut usia. Dengan seringnya kita mengunjungi orang tua, maka kita mengetahui kondisi orang tua dan sering memberikan pelayanan yang diperlukan orang tua, serta membuat terhiburnya hati orang tua karena berjumpa dengan anak cucu. Perlu diperhatikan bahwa kunjungan kita ke orang tua jangan membuat repot orang tua kita.
- Tidak mengganggu saat beliau istirahat. Ketika orang tua sedang istirahat, biarkan istirahatnya agar tenang sehingga jangan diganggu dengan keperluan-keperluan kita. Juga ketika ada tamu mau berkunjung disampaikan dengan baik bahwa orang tua sedang istirahat.
- Membiasakan mencium tangan orang tua. Mencium tangan orang tua sebagai ungkapan rasa penghormatan, ta’dhim, serta kasih sayang akan menambah saling kasih sayang antara orang tua dan anak juga sebaliknya. Hati orang tua dan anak akan semakin dekat.
- Jika orang tua belum begitu paham terhadap agama, maka orang tua dituntun sedikit demi sedikit dengan cara yang hikmah dan keteladanan.
- Selalu mendoakan kebaikan untuk orang tua. Mendoakan agar diberikan petunjuk, istiqamah, kesehatan serta diberi kasih sayang oleh Allah Ta’ala.
Demikian hal-hal bentuk berbakti kepada orang tua, dan insyaa Allah sangat baik untuk dipahamkan dan dibiasakan ke anak-anak kita. Semoga kita dan anak-anak kita menjadi anak yang shalih, anak yang menjadi harapan dan penyejuk hati orang tua. Dan semoga keberadaan orang tua kita, menjadi pintu surga bagi kita semuanya.
Nashrun minallahi wa fathun qarib
Tito Yuwono, Dosen Jurusan Teknik Elektro-Universitas Islam Indonesia Yogyakarta,
Sekretaris Majelis Dikdasmen PCM Ngaglik, Sleman,
Ketua Joglo DakwahMu Almasykuri Yogyakarta