Arti Peningkatan Iman dan Taqwa

iman

Foto Ilustrasi

Arti Peningkatan Iman dan Taqwa

Tanya: Hampir setiap hari kita mendengar ajakan, marilah kita meningkatkan iman dan taqwa kita. Tetapi saya belum mengerti bagaimana cara meningkatkan iman dan taqwa itu secara jelas.

Jawab: Dari segi Bahasa iman artinya tashdiq, maksudnya membenarkan. Dari segi pemahaman berbagai nash baik Al-Quran maupun As Sunnah mempunyai arti yang sempit dan luas. Pengertian sempit, membenarkan akan adanya Allah dan kitab-kitab-Nya serta para malaikat-Nya dan adanya hari akhir atau kiamat. Seperti yang diperintahkan oleh Allah dalam Al-Quran ayat 136 surat An Nisa yang wajib diyakini oleh manusia, dan masih banyak ayat dan hadis yang memerintahkan kita untuk meyakini hal tersebut.

Dalam arti luas atau dalam pengamalannya keyakinan menimbulkan kewajiban untuk melaksankan perintah kebaikan menjalankan dan menjaga agama, seperti yang dijelaskan didalam surat Al-Hujurat ayat 15.

Qs An Nisa ayat 136 yang berbunyi:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْ نَزَّلَ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا ۢ بَعِيْدًا

Artinya: wahai orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya dan hari kemudian, maka orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.

Qs Al Hujurat ayat 15 berbunyi :

اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوْا وَجَاهَدُوْا بِاَمْوَالِهِمْ وَاَنْفُسِهِمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الصّٰدِقُوْنَ

Sesungguhnya orang-orang mukmin yang sebenarnya adalah mereka yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwanya di jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar.

Berdasarkan riwayat Bukhari dari Abu Hurairah, pengertian iman lebih luas lagi meliputi 69 cabang Yng kalau ditelusuri hadis-hadis tentang pelaksanaan iman ini akan merupakan keseluruhan tuntunan agama, meliputi aqidah, ahkam atau hukum-hukum dan akhlakul karimah, yakni sifat dan sikap seseorang dalam hidupnya yang baik menjalin hubungan dengan Khaliqanya, dengan sesama manusia bahkan dengan lingkungannya.

Dari pengertian iman yang sempit maupun luas, dapatlah dilukiskan bagaimana kita meningkatkan iman kita, yakni dengan meningkatkan keyakinan kita serta meningkatkan pengamalan kita terhadap perintah Allah serta meningkatkan usaha kita menguasai diri sehingga dapat menampilkan diri yang baik dihadapan Allah dan ditengah-tengah masyarakat.

Mengenai peningkatan taqwa, perlu dipahami pengertian taqwa itu sendiri. Jika dilihat dari penjelasan Al-Quran dan As Sunnah, dapat disampaikan bahwa taqwa  itu ialah usaha dan kemampuan seorang mukmin dalam rangka mengarungi hidup didunia ini agar terjaga dari hambatan dan godaan hidup duniawiyah. Hal ini sudah dijelaskan dalam Al-Quran surah Ali ‘Imran ayat 14-17. Ayat dalam surah Ali ‘Imran menerangkan tentang kecenderungan manusia kepada kehidupan dunia yang banyak menggoda.

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوٰتِ مِنَ النِّسَاۤءِ وَالْبَنِيْنَ وَالْقَنَاطِيْرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْاَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗوَاللّٰهُ عِنْدَهٗ حُسْنُ الْمَاٰبِ

Artinya: Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.

Ayat ini memberikan penjelasan dan memberikan alternatif yang lebih baik dari sekadar kesenangan dunia ialah TAQWA, karena akan memberikan kebahagiaan yang abadi yaitu surge. Leih lanjut ayat 16 dan 17 menjelaskan rincian kualifikasi taqwa, sebagaimana juga dalam ayat lain seperti pada surah Al Baqarah ayat 2 dan surah Ali ‘Imran ayat 134, yakni bahwa orang-orang muttaqin adalah orang-orang menyatakan dirinya beriman kepada Allah, sabar, benar perkataan dan perbuatan, tekun beribadah, banyak melakukan infaq dan banyak memohon ampunan Allah diwaktu malam hari.

Juga termasuk kualifikasi taqwa seperti tersebut pada surah ‘Ali ‘Imran ayat 134 yaitu orang itu mampu menahan diri dan bersifat pemaaf pada orang lain. Dengan kualifikasi taqwa ini dapat difahami maksud ajakan peningkatan taqwa ialah dengan meningkatkan keimanan, kesabaran, usaha berbuat benar, ketekunan beribadah, memperbanyak infaq dan banyak melakukan mawas diri mohon ampunan Allah. Juga berusaha memperteguh kemampuan untuk mengendalikan diri dan banyak memaafkan orang lain yang berbuat salah.

Rubrik Tanya Jawab Agama Diasuh Divisi Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sumber: Suara Muhammadiyah NO. 12/75/1990

Exit mobile version