YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Dalam rangka menyongsong Muktamar Hizbul Wathan (HW) yang akan diadakan di Malang, Jawa Timur, pada 5-8 Juli 2023, Kwartir Pusat Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan akan mengadakan turnamen tenis meja HW tingkat nasional — diawali penampilan embrio Catur HW, Volley HW, Climbing HW, Panahan HW dan Drumband HW — pada 4-5 Maret 2023 di GOR Amongrogo Yogyakarta, yang sebelumnya dilaunching logo dan lagu Muktamar HW.
Di dalam HW banyak terlihat pada sektor penanaman semangat cinta tanah air kepada para pemuda. Latihan-latihan kepanduan mempunyai andil yang besar dalam melatih kader-kader bangsa.
“Latihan-latihan itu ternyata membuahkan hasil yang baik di kalangan pemuda,” kata Budi, salah seorang pengurus Kwartir Pusat Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan, Kamis (12/1/2023).
Sejak didirikannya pada 6 Juni 1918 oleh KH Ahmad Dahlan, kata Budi, Pandu HW diberi ruang yang amat strategis untuk melaksanakan pendidikan bagi anak-anak, remaja, pemuda dan orang dewasa di luar sekolah dan luar rumah.
Program pembinaan HW dititikberatkan pada bidang perkaderan dan pengembangan SDM (sumber daya manusia) agar mereka memiliki kualitas tri dimensi: kader Muhammadiyah, kader umat dan kader bangsa. “Sedangkan bidang-bidang lain sebagai penunjang seiring dengan perkaderan tersebut,” papar Budi.
Dalam pelaksanaannya pembinaan kepanduan HW bertumpu pada keimanan, ketakwaan, kepeloporan, rasa kesetiakawanan, kemandirian dan kejuangan yang dilandasi keikhlasan.
Menurutnya, HW bukan sebagai “pandu pohon pisang”, yang sekali berbuah maka selesailah tugasnya. “Sekali pandu tetap memandu sepanjang hayatnya. Semakin maju peradaban, semakin kompleks masalah yang dihadapinya,” papar Budi.
Ruang pengabdian HW tidak lagi mencukupi untuk mengelola wilayah pendidikan di luar sekolah dan di luar rumah, tapi di alam terbuka sebagai kampus kehidupan sosial. Dan oleh sebab itulah kehadiran atau kebangkitan HW sebagai organisasi otonom (Ortom) dalam Muhammadiyah harus di “follow up” tidak untuk diperdebatkan dari sisi mana pun.
Kondisi kekinian hanya bisa dilakukan oleh generasi muda. Maka, peran serta generasi muda di HW sangat strategis. Regenerasi tidak lantas meninggalkan generasi tua (senior) di HW, tetapi kolaborasi antara generasi muda dan tua sehingga keberadaan HW semakin sinergis dalam mengembangkan kepanduan.
Peran serta generasi muda di HW akan banyak mendukung dan mengembangkan sehingga HW benar-benar menjadi organisasi otonom Muhammadiyah yang terbesar.
Ketua Umum Kwartir Pusat Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan, Endra Widyarsana, mengatakan, geliat HW perlu didukung bersama demi perkembangan dan kemajuan HW.
“Keberadaan teknologi informasi dan media saat ini menjadi sangat penting,” ungkap Endra, yang menambahkan literasi media harus terus dikembangkan sehingga perlu dukungan generasi muda di HW. (Riz)