SOLO, Suara Muhammadiyah – SD Muhammadiyah 1 Ketelan mengadakan Gelar Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sebagai upaya menumbuhkan soft skill dan karakter siswa. Pembukaan kegiatan ditandai dengan pemukulan gong oleh Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa di Monumen Pers Solo, Senin (16/1/2023) lalu.
Puluhan hasil karya siswa ditampilkan dalam kegiatan tersebut. Didampingi Kepala SD Muhammadiyah 1 Ketelan Sri Sayekti, Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa sempat berkeliling melihat berbagai hasil karya siswa. Teguh juga memberikan apresiasi luar biasa kepada tenaga pendidik yang telah sukses menyelenggarakan kegiatan tersebut.
Menurut Kepala Sub Bagian (Kasubag) Umum pada Monumen Pers RI Kuncoro Marhendro Suryo, apa yang dilakukan SD Muhammadiyah 1 Ketelan ini diharapkan dapat disebarkan dan diikuti oleh sekolah yang lain. Pembelajaran dengan konsep kurikulum merdeka tidak membatasi kreativitas dan inovasi bagi para siswa untuk berkembang.
“Ikut membersamai pembukaan Kepala Monumen Pers Nasional Republik Indonesia (RI)Widodo Hastjaryo. Kali pertama sekelas sekolah dasar Muhammadiyah 1 Ketelan memberikan terobosan dan pelopor gelar karya projek profil pelajar Pancasila, belum ada sekolah lain baik tingkat taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi,” ujar Kuncoro Marhendro Suryo, Rabu (18/1/2023).
Pameran hasil karya P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) susuai dengan tema yang diambil yaitu P5 tentang gaya hidup berkelanjutan bertajuk sampah membawa berkah’.
Pada tema gaya hidup berkelanjutan menunjukkan produk-produk daur ulang yang telah dibuat oleh peserta didik kelas 1, 2 dan 4 serta 5.
Wakil Kepala Sekolah bidang Humas Jatmiko menyebut Pameran kali ini dikunjungi oleh peserta didik dan orang tua masyarakat umum. Dan yang membuat menarik dari pameran kali ini adalah pengunjung dapat melihat tatap muka kesejarahan Pers dan Media Bangsa Indonesia, agar lebih memahami peran dan koleksi yang dimiliki Monumen Pers Nasional.
“Siapapun bisa mempelajari sejarah dan perkembangan pers dari jaman dahulu. Hingga sekarang koleksi tertua yang dimiliki Monumen Pers Nasional seperti koran Batavia Gov Gozete terbit pada 1816 serta pupuk kompos organic karya kelas 4 terbuat dari bahan sampah rumah tangga. Salam museum, museum dihatiku,” ucapnya. (Jatmiko)