PONTIANAK, Suara Muhammadiyah – Muhammadiyah Kalimantan Barat menegaskan komitmennya untuk menjaga kedekatan yang sama dengan semua partai politik (parpol), khususnya pada pelaksanaan Pemilu 2024 mendatang.
Sikap tersebut disampaikan oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalbar periode 2022-2027, Dr. Pabali Musa, setelah penutupan Musywil ke-15 Muhammadiyah Kalbar di Aula Universitas Muhammadiyah Pontianak, Minggu 5 Februari 2023.
Pabali mengatakan, Muhammadiyah tetap mengutamakan pemilu yang berkualitas. “Jadi sesuai dengan norma dan kaidah di Muhammadiyah, serta mengutamakan pemilu yang demokratis sehingga dengan demikian hasilnya juga akan berkualitas,” katanya.
Menurutnya Muhammadiyah akan netral, namun tetap mengawal Pemilu 2024 berjalan secara demokratis dan berkualitas. “Istilahnya netralitas yang tetap aktif, jadi kita menganjurkan kader Muhammadiyah untuk tetap aktif demi mewujudkan pemilu yang berkualitas serta mensukseskan Pemilu 2024,” kata Pabali.
Sesuai dengan amanat Muktamar Muhammadiyah di Solo tahun lalu, kata Pabali, Muhammadiyah akan punya jarak yang sama dengan semua partai politik.
“Muhammadiyah tetap berkomitmen menjaga kedekatan yang sama ke semua komponen partai politik sesuai amanat muktamar di Solo lalu. Serta berkontribusi baik dengan keilmuan dan kemodernan yang menjadi idiom Muhammadiyah,” ujar dosen FISIP Untan ini.
Pabali Musa dan Ahmad Zaini kembali terpilih sebagai Ketua dan Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalimantan Barat periode 2022-2027. Keduanya adalah juga ketua dan sekretaris 2015-2022.
Terpilihnya Pabali Musa dan Ahmad Zaini merupakan hasil musyawarah dari 13 orang PWM Kalbar periode 2022-2027 yang terpilih dalam pemilihan di Aula Universitas Muhammadiyah Pontianak, Sabtu 4 Februari 2022 malam.
Adapun 13 Pimpinan Muhammadiyah Kalbar 2022-2027 adalah Pabali Musa (182 suara), Ahmad Zaini (181 suara), Wasilun (151 suara), Ahmad Jais (144 suara), Samsul Hidayat (131 suara), Uray M. Amin (130 suara), Eddy Suratman (129 suara), Ishak Jumarang (126 suara) Muhammad Yusuf (120 suara), Ikhsanudin (117 suara), Nilwani Hamid (113 suara), Slamet Rianto (99 suara), Helman Fachri (92 suara)
Meski meraih suara terbanyak, Pabali Musa tidak otomatis menjadi ketua. Penentuan ketua dilakukan setelah 13 pimpinan tersebut bermusyawarah pada Sabtu malam. Hasil musyawarah tersebut kemudian diumumkan dalam agenda Sidang Pleno VIII Musywil ke-15 Muhammadiyah Kalbar di Aula Universitas Muhammadiyah Pontianak, Minggu 5 Februari 2022.
Setelah diumumkan, Pabali Musa kemudian mengenalkan lima wajah baru dalam jajaran PWM Kalbar 2022-2027. Kelima pimpinan tersebut adalah Uray M. Amin, Ishak Jumarang, Slamet Rianto, Muhammad Yusuf, dan Helman Fachri.
Pabali juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada pimpinan lama yang tidak lagi masuk jajaran PWM Kalbar 2022-2027. Mereka adalah Untad Dharmawan, Hamzen Bunsu, Azron Muflihin (almarhum), A.R. Muzammil, Nursyam Ibrahim, dan Abdussamad.
Dalam sambutannya, Pabali Musa mengatakan ada tiga hal yang menjadi perhatian PWM Kalbar untuk lima tahun ke depan. Hal itu merupakan suara yang muncul dari anggota maupun peserta musywil.
Pertama, Pabali berpesan kepada PDM-PDM se-Kalimantan Barat untuk segera mempersiapkan pelaksanaan musyawarah daerah (musyda) di daerahnya masing-masing.
Ia mengatakan, di level PWM program-progam yang dibuat hanyalah semacam induknya. “Kalau kami di wilayah membuat induknya, nanti di PDM lah di-breakdown program-programnya. Sehingga program kerja induk menjadi lebih aplikatif,” katanya.
Kedua adalah terkait kebutuhan perkaderan di lingkungan Muhammadiyah. Ketiga adalah penyiapan mubalig yang menjadi harapan PDM-PDM di Kalimantan Barat. Ia berharap setidaknya setiap tahun tiap PDM menyelenggarakan pelatihan mubalig.
Pabali pun berharap kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di lingkungan Muhammadiyah Kalbar itu bersifat bottom up, artinya berasal dari inisiatif PDM, ortom, dan lain sebagainya.
“Kalau bersifat bottop up akan lebih kuat gregetnya. Kita tinggal menyesuaikan ketenagaan dan waktunya,” jelas Pabali.
Prof Eddy: Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun
Prof Dr Eddy Suratman menjadi satu dari 13 Pimpinan Muhammadiyah Kalbar periode 2022-2027. Respons pertamanya ketika diminta tanggapan setelah terpilih adalah menyebut “Innalillahi wainna ilaihi rojiun” yang artinya “Sesungguhnya kam adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami kembali”.
“Innalillahi wainna ilaihi rojiun, terima kasih sudah dipercaya kembali untuk membantu pergerakan persyarikatan Muhammadiyah di Kalimantan Barat. Insyaallah akan kami tunaikan kepercayaan yang diberikan. Mudah-mudahan tampilan Muhammadiyah yang berkemajuan akan lebih terasa dalam lima tahun ke depan,” katanya.
Ke depan, kata dia, PWM Kalbar akan lebih fokus pada pendidikan, kesehatan, ekonomi dan itu semua tidak lepas dari keputusan progam kerja yang ada.
“Perkaderan akan kita lakukan sedemikian mungkin, berkolaborasi bersama dengan organisasi otonom. Terkait angkatan muda kita harus memperhatikan betul IPM, IMM, dan pemuda karena mereka sumber kader untuk Muhammadiyah lebih berkemajuan ke depan,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Kalbar Uray M. Amin juga terpilih menjadi PWM Kalbar periode 2022-2027. “Alhamdulillah, saya diberi kepercayaan untuk bisa bersam membangun Muhammadiyah kalbar yang berkemajuan,” katanya.
Meski baru dalam kepengurusan Wilayah Muhammadiyah Kalbar, Uray M Amin sangat mendukung program-program Muhammadiyah Kalbar di periode sebelumnya.
Ia sangat berharap program kerja periode sebelumnya untuk dapat dilanjutkan. Namun juga harus melahirkan inovasi baru untuk Muhammadiyah ke depannya. “Khusus kader, kami akan lebih meningkatkan lagi pengkaderan baik di tingkat AUM maupun kader Muhammadiyah,” tutupnya.
E-Voting Percepat Proses Pemilihan PWM Kalbar 2022-2027
Ketua Panitia Pemilihan (Panlih) Musywil ke-15 Muhammadiyah Kalbar, A.R. Muzammil, mengatakan kerja panlih menjadi lebih singkat dengan penggunaan e-voting.
Jika pemilihan masih secara manual, pemilihan diperkirakan baru akan selesai pada Ahad dini hari. Namun dengan e-voting, pemilihan hanya berlangsung sekitar 2 jam yang dimulai sekitar pukul 21.45.
“Waktu dua jam itu memang sudah hitungan kita. Cuma tadi memang ada kendala jaringan sedikit, tapi masih bisa diatasi,” kata Wakil Ketua PWM Kalbar periode 2015-2022 ini.
Program e-voting yang digunakan dalam Musywil ke-15 Muhammadiyah Kalbar ini telah mendapatkan pengakuan Kemenkumham dalam bentuk Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) atas nama PWM Kalbar dan Dedi Susanto.
E-voting merupakan terobosan baru dalam Musywil Muhammadiyah Kalbar. Sebab dalam musywil-musywil sebelumnya, pemilihan calon pimpinan masih dilakukan secara manual.
Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Pontianak Utara, Ustaz Fathul Khair mengatakan bahwa Proses Pemilihan pada Musyawarah Wilayah (Musywil) Muhammadiyah ke 15 Kallimantan barat berjalan dengan baik.
“Berjalan baik, meski sempat terkendala terkait elektronik voting yang sempat bermasalah di signal, namun dapat berjalan hingga selesai,” ujarnya.
Ke depannya, kata dia, metode e-voting ini bisa menjadi pembelajaran dan dipertimbangkan kembali karena melihat kebanyakan peserta adalah lansia yang memang perlu perhatian khusus.
“Secara pribadi saya bangga dengan inovasi pemilihan ini. Karena sudah up to date,” terangnya.
Namun, kata dia dengan kondisi peserta yang ada, metode ini bisa dipertimbangkan lagi. Karena kebanyakan peserta masih ingin pemilihan secara manual.
“Ya memang perlu dilakukan evaluasi lagi dan saya harap untuk tim IT bisa berevaluasi dan lebih mempersiapkan hal ini lebih baik lagi. Bisa dengan melakukan uji coba dan melakukan validasi yang lebih baik lagi,” tutupnya. (Arief/Riz)