Pengajian UMKU: Islam dan Perjuangan
“Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun”. (Q.S. Al Mulk : 2)
KUDUS, Suara Muhammadiyah – Pengajian rutin Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU) dengan daring dibuka oleh Rizka Himawan, S.Psi., M.Psi., Wakil Rektor II Bidang Administrasi, Keuangan dan Al Islam Kemuhammadiyahan Universitas Muhammadiyah Kudus, dan menghadirkan pembicara Drs. Wahyudi, M.Pd, Senin 13 Febuari 2023. Wahyudi yang juga Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah menyampaikan materi tentang ‘Islam dan Perjuangan”, yang dihadiri Pengurus Badan Pembina Harian, Dosen dan tenaga Kependidikan UMKU
Wahyudi menjelaskan bahwa berjuang dalam Islam adalah sebuah kewajiban, bahkan Islam menempatkan para pejuang pada posisi yang mulia, sebagaimana firman Allah dalam Q.S. An-Nisa’:84, yang artinya “Maka berjuanglah kamu pada jalan Allah, tidaklah kamu dibebani melainkan dengan kewajiban kamu sendiri. Kobarkanlah semangat para mukmin”.
Wahyudi yang juga Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang menjelaskan kembali hal-hal berkaitan dengan perjuangan dalam Islam :
Pertama, Hidup itu untuk berjuang dalam rangka mencari ridlo Allah SWT. Sebagaimana Allah berfirman dalam surat Al-Mulk: 2, yang artinya “ Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun”. (Q.S. Al Mulk : 2)
Kedua, Tidak alasan untuk tidak berjuang, meski berada di zona Nyaman.
Ketiga, Peribahasa Jawa “Urip iku ibarat mampir ngombe, Urip iku urup”
Keempat, Berjuang yang paling besar melawan hawa nafsu
Kelima, Setiap manusia memiliki impian dan cita-cita, untuk mewujudkannya memerlukan niatan yang ikhlas, usaha, doa dan tawakkal. Itulah proses perjuangan. Sebagaimana Firman Allah pada Q.S. As-Saff: 10-11, yang artinya “Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari adzab yang pedih. (10). Engkau beriman kepada Allah dan Rasulnya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahuinya. (11)
Wahyudi menegaskan kembali dengan mengkutip Ibnu Qayyim Al Jauziyah bahwa Jihad dibagi 4 (empat), yaitu :
- Jihadun nafs (jihad terhadap diri sendiri). Mempelajari petunjuk (wahyu); Mengamalkan petunjuk; Mengajak orang untuk mempelajari petunjuk; Bersabar dengan tantangan.
- Jihadus syaithan (jihad melawan godaan setan)
- Jihadul kufar (jihad memerangi orang-orang kafir)
- Jihadul munafiqin (jihad terhadap orang-orang munafik)
Untuk mencapai kemenangan, dasarnya Iman, motivasi yang tinggi, berjama’ah, sabar dan memiliki pengetahuan.
Wahyudi menjelaskan kembali bahwa “Islam dibangun atas lima dasar: persaksian bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah, dan bahwa Muhammad utusan Allah, mendirikan salat, menunaikan zakat, berpuasa Ramadan, dan haji ke Baitullah.” (H.R. Tirmidzi)
(Supardi)