Menulis Buku KOKAM: Catatan Pengalaman
Oleh: Iwan Setiawan
Sebagai mahasiswa UIN Sunan Kalijaga yang S1 dan S2 nya dalam Pendidikan Islam, menulis buku sejarah adalah tantangan tersendiri. Saya menulis Buku KOKAM: Kesatuan Muhammadiyah di Zaman Bergerak karena panggilan hati. Sehingga harus saya tulis. Walau saya sadar, saya bukan seorang sarjana sejarah, tetapi Dosen AlK di UNISA Yogyakarta dan Pengusaha Percetakan dengan nama usaha CV Kolom Cetak.
Sejak remaja saya sudah akrab dengan KOKAM. SD dan SMA saya selesaikan di sekolah Muhammadiyah. Kampung saya di Nitikan Umbulharjo Kota Yogyakarta mayoritas warganya adalah Muhammadiyah. Para senior di Masjid Al Ishlaah, tempat saya menjadi jamaah, banyak yang menjadi anggota Pemuda Muhammadiyah dan KOKAM.
Awal Menjadi Anggota KOKAM
Setelah sholat Isya, sambal ngobrol di serambi masjid, saya mengikuti obrolan mereka. Obrolan ini terjadi sewaktu saya SMP dan SMA ( tahun 1994-2000). Di usia itulah saya selalu dijejali dengan cerita tentang kegiatan Pemuda Muhammadiyah dan KOKAM. Bagaimana anggota Pemuda Muhammadiyah dan KOKAM Nitikan camping di Kaliurang dan bertemu dengan mbah Marijan. Cerita yang membuat saya menjadi “dendam” ingin menjadi anggota Pemuda Muhammadiyah dan KOKAM.
Setelah sekian purnama akhirnya niat itu kesampaian. Tahun 1999 sewaktu masih SMA saya menjadi anggota Pemuda Muhammadiyah Nitikan. Diawali dengan diajak pengajian Padi Melati dan rapat rutin Pemuda Muhammadiyah. Selanjutnya saya mengikuti kegiatan Pemuda Muhammadiyah Nitikan sampai paripurna. Artinya menikmati betul bergaul dengan remaja Masjid se Kampung Nitikan yang terhimpun dalam Angkatan Muda Muhammadiya Nitikan.
Diklatsar KOKAM yang pertama saya ikuti di tahun 2003 di Kulonprogo sewaktu saya menjadi Ketua Pemuda Muhammadiyah Umbulharjo. Instruktur Diklatsar adalah Kang Nuryono dari Umbulharjo. Selanjutnya saya mengikuti Diklatsar KOKAM di tahun 2010 sewaktu saya menjadi ketua Pemuda Muhammadiyah Kota Yogyakarta. Instrukturnya adalah Kang Arifudin Nurrahman dari Kotagede.
Mulai Riset Kecil-Kecilan Sejarah KOKAM
Setelah beberapa tahun lamanya bergaul di dalam KOKAM, saya mulai bertanya kepada para senior KOKAM tentang sejarah berdirinya KOKAM. Pada waktu itu hanya ada 1 buku yang menjadi buku pegangan KOKAM yaitu, Peraturan dan Pedoman KOKAM yang terbit 2002. Buku yang dibuat di masa Pak Abdul Mu’ti menjadi Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah. Di buku tersebut tidak banyak mengulas sejarah KOKAM.
Setiap ada agenda keluar kota dan bertemu dengan anggota KOKAM yang senior, saya selalu bertanya tentang sejarah KOKAM. Ternyata kisahnya beda-beda. Di DIY saya bertanya kepada Pak Akhid Widi Rahmanto, senior KOKAM yang dihormati. Dari semua kisah tentang berdirinya KOKAM saya rangkum dalam catatan-catatan. Saya juga terbantu dengan catatan dari Buku Mengenang HS Prodjokusumo, pendiri KOKAM yang memuat kisah berdirinya KOKAM. Tapi saya merasa belum puas dan akhirnya memutuskan ingin menulis buku sejarah KOKAM.
Menulis Buku Sejarah KOKAM
Sewaktu menjadi Ketua PWPM DIY Periode 2014-2018 saya mulai hunting buku tentang KOKAM. Ternyata yang saya temukan adalah buku bertema BANSER lebih banyak daripada KOKAM. Semakin tersulut keinginan untuk menyelesaikan buku Sejarah KOKAM. Sebenarnya menulis buku Sejarah KOKAM tidak butuh waktu lama. Setelah lengkap sumber primer dan sekunder, buku KOKAM saya selesaikan dalam 2-3 bulan. Yang paling lama adalah mencari bahan penulisan. Atau sebut saja sumber primer ( wawancara) dan sumber sekunder ( buku, dokumen dll). Untuk sumber primer tidak terlalu sulit, yang berat adalah sumber sekunder.
Dalam mencari sumber sekunder ini saya kesulitan mendapatkan buku tentang sejarah KOKAM. Hampir 2 tahun lamanya saya mencari mata rantai urutan sejarah KOKAM. Begitu lamanya mencari sampai-sampai merasa putus asa untuk menyelesaikan buku ini. Pada akhirnya saya ditolong oleh buku berjudul KOKAM 10 Tahun: Mengenang hari lahir Tgl 1 Okt 65 yang memberi informasi tentang sejarah awal KOKAM. Penulisnya adalah para pendiri KOKAM. Buku ini saya dapatkan dari online yang dijual lewat facebook. Setelah mendapatkan buku KOKAM 10 Tahun ini, akhirnya mata rantai sejarah KOKAM dan penulisan buku KOKAM: Kesatuan Muhammadiyah di Zaman Bergerak dapat saya selesaikan.
Menulis 4 Buku KOKAM
Setelah diberi Amanah menjadi Sekretaris KOKAM Nasional, para anggota KOKAM Nasional akhirnya bersepakat untuk menyelesaikan Amanah selama 4 tahun di Markas Besar KOKAN Nasional dengan membuat buku Panduan KOKAM. Support dari Ketum Cak Nanto juga memberi andil dalam penulisan buku Panduan KOKAM. Dalam 4 tahun di Markas Besar KOKAM Nasional, terbit 4 buku panduan KOKAM. Berarti setiap tahun terbit 1 buku Panduan KOKAM.
Penulisan buku Panduan KOKAM ini didasari juga pada pandangan kesejarahan KOKAM yang berpuluh tahun lama tidak memiliki buku panduan yang komprehensif. Saya pribadi setelah riset tentang KOKAM dan menjadi buku KOKAM: Kesatuan Muhammadiyah di Zaman Bergerak menyadari, bahwa KOKAM perlu memiliki banyak buku Panduan KOKAM. Setelah Mabes KOKAM membuat 4 Buku Panduan KOKAM, ternyata masih banyak Buku Panduan KOKAM yang harus diterbitkan.
Setelah menulis buku KOKAM: Kesatuan Muhammadiyah di Zaman Bergerak, saya pribadi merasa pantulan sejarah KOKAM, dengan melihat masa lalu, sebenarnya dapat berefleksi tentang puluhan tahun gerakan KOKAM, di masa sekarang diperlukan sentuhan keorganisasian dan kekuatan visi KOKAM yang tetap relevan dengan zaman.
Iwan Setiawan, M.S.I., Dosen UNISA Yogyakarta, Anggota MPS PWM DIY dan Sekretaris KOKAM Nasional.
Editor: Arief Hartanto