SEMARANG, Suara Muhammadiyah – Kebutuhan bahan bakar gas elpiji di masyarakat kian meningkat sehingga harga bahan bakar tersebut kian naik. Berbagai energi alternatif terus dikembangkan untuk mengatasi hal tersebut. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan tanaman eceng gondok yang dipadatkan menjadi briket.
Untuk meningkatkan wawasan tentang energi alternatif briket eceng gondok, sejumlah 82 murid kelas VI SD Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat Surakarta mengadakan kegiatan field trip di SMK Negeri 1 Bawen, Kab. Semarang, Jawa Tengah, Jumat (17/2/2023).
SMK Negeri 1 Bawen dipilih menjadi destinasi field trip karena telah mengembangkan pemanfaatan eceng gondok yang melimpah di danau Rawa Pening sebagai bahan pembuatan briket. Tujuan kunjungan tersebut adalah untuk meningkatkan kepedulian murid terhadap sumber energi alternatif dan terbarukan dengan belajar membuat briket eceng gondok.
Adapun untuk proses pembuatan briket eceng gondok melalui beberapa tahap.
Tahap pertama, murid mendapatkan penjelasan mengenai manfaat dan latar belakang pemanfaatan tanaman eceng gondok sebagai bahan pembuatan briket. Tahap kedua, murid mencampur tanah gambut kering dengan potongan tanaman eceng gondok dan serbuk gergaji. Tahap ketiga, campuran tersebut dibentuk bulatan dan dimasukkan ke dalam cetakan khusus untuk dipadatkan, untuk kemudian dikeringkan.
Zubaidah Gesit Cahyati, guru pembimbing dari SMK Negeri 1 Bawen menyampaikan terima kasih kepada murid kelas VI SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta yang telah mau belajar bersama dalam pembuatan briket eceng gondok. “Kami berharap melalui kegiatan kolaborasi ini di masa depan para murid semakin peduli terhadap sumber energi alternatif,” ujarnya.
Dhanurendra Mukti Widodo, salah satu murid kelas VI, menyampaikan sangat tertarik dengan kegiatan pembuatan briket dari tanaman eceng gondok. “Selama ini briket biasanya terbuat dari arang ataupun batu bara, tetapi di sini briket terbuat dari bahan yang terbarukan, yaitu eceng gondok, sangat luar biasa,” kata Dhanu.
Siti Junaidati, guru kelas VI, menyampaikan bahwa dengan terlaksananya kegiatan ini ia berharap para murid semakin peduli terhadap penggunaan energi dan ke depan lebih peduli terhadap penggunaan energi alternatif. “Semoga ke depan anak-anak ini dapat membuat inovasi untuk mengatasi keterbatasan sumber energi fosil dengan memanfaatkan energi alternatif,” pungkasnya. (Muhammad Arifin/Cris)