Ini Baru Ketua Pemuda Muhammadiyah
Oleh: Dr Saidul Amin, MA
Muktamar Pemuda Muhammadiyah ke XVIII telah usai, dan Dzul Fikar Ahmad terpilih menakhodai salah satu ORTOM Muhammadiyah ini. Ketika bertemu dan sepanggung dengannya beberapa bulan yang lalu di Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB), saya merasakan bahwa anak muda satu ini agak lain. Dasar ilmu agamanya mumpuni. Kemampuan logika, retorika bahkan estetikanya sangat baik. Kesan pertama yang bermakna.
Saya terpukau di saat Fikar menyampaikan pidato pertamanya. Bahasa Arabnya baik sekali, syair Arab diucapkan penuh intonasi. Lalu mengutip pendapat ulama klasik seperti al-Ghazali dan al-Bazuri, yang jarang keluar dari lidah tokoh Muhammadiyah seumurnya. S
ebab generasi muda kita kadang lebih akrab dengan tokoh post modernisme atau bahkan hanya menyebut nama tokoh politik, bukan ilmuwan, sebab budaya ilmu memang mulai bergeser ke budaya politik instan. Lalu dia mendeklerasikan empat pilar ke depan, di antaranya Islam Berkemajuan dan Mengokohkan bangunan keilmuan. Luar biasa.
Muktamar Pemuda di Muhammadiyah memang agak berbeda dan punya tempat tersendiri di hati publik. Sebab pemuda Muhammadiyah adalah cermin kepemimpinan Muhammadiyah ke depan. Kata syair Arab : شبان اليوم رجال الغد (Pemuda hari ini pemimpin masa depan). Maka Kualitas Pemimpin hari ini seringkali ditentukan oleh jejak digital masa lalunya. Ibrahim As menjadi ulul Azmi sebab Ibrahim muda sudah berani menentang kekafiran kaumnya.
Nabi Yusuf AS, menjadi menteri keuangan terbaik sepanjang sejarah peradaban manusia sebab Yusuf muda memang sudah nenunjukkan kesolehan dan kejujurannya. Maryam ibu Nabi Isa adalah perempuan suci abadi, sebab semenjak remaja dia adalah seorang abidah dan solehah. Pemuda yang sudah tercemar dengan oportunisme, hedonisme dan pragmatisme, Sudah bisa diramal akan menjadi pemimpin yang bagaimana dia besok. Intinya, Air bersih muncul dari sumber mata air yang jernih.
Dalam sejarah agama samawi, Para pemuda adalah para pengawal dan pembela kebenaran. Ketika Romawi dipimpin oleh Raja Diqyanus yang zalim hadirlah para pemuda yang menentang si angkara murka. Mereka lebih rela berputih tulang daripada berputih mata. Itulah Ashabul kahfi yang fenomenal dan diabadikan dalam Al-Quran. Ketika Nabi Isa berada dalam kondisi sangat genting dan mencekam. Muncullah para pemuda setia yang dikenal dengan Hawariyun. Mereka rela menjadi pagar hidup yang melindungi Nabinya.
Rasul SAW juga memiliki barisan pemuda tangguh dari berbagai bidang. Dari aspek keilmuan ada Zaid bin Tsabit, Ibnu Abbas, Ibnu Mas’ud dan Mu’az bin Jabal. Di dunia militer ada Usamah bin Zaid dan Sa’ad bin Abi Waqas. Ada Atab bin Usaid tokoh pemerintahan yang jadi Gubernur Mekah saat umurnya belum lagi 20 tahun. Demikian juga dengan pengusaha muda Zubair bin Awwam yang mewakafkan sebagian besar hartanya untuk perjuangan.
Saya teringat salah satu pidato Anwar Ibrahim Perdana Menteri Malaysia tentang pemuda. Katanya hakikat pemuda adalah idealismenya. Artinya, ketika idealisme itu pergi, maka pemuda ibarat badan tanpa jiwa, tubuh tanpa nyawa. Ada pesan indah dari Dr. Muzammil Siddiqi, chairman of fiqh Council of North America. Katanya : Pemuda Itu sesungguhnya gambaran dari keikhlasan, keberanian, kejujuran, pengorbanan dan optimis dalam menatap masa depan.
Akhirnya kita berharap Dzul Fikar bukan sekedar disebut: ini ketua baru pemuda Muhammadiyah. Tapi, INI BARU KETUA PEMUDA MUHAMMADIYAH. Selamat berjuang adinda, sekali layar terkembang, pantang surut ke belakang.
DR. Saidul Amin. MA, Rektor UMRI