SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Universitas Muhammadiyah Surakarta kembali menggelar Sidang Senat Terbuka, Sekolah Pascasarjana, Program Doktor Pendidikan Agama Islam. Dengan ujian terbuka Promosi Doktor ini, sekaligus menandai bertambahnya lulusan Doktor di UMS. Acara berlangsung, Rabu (8/3) berlokasi di Ruang Seminar, Lantai V, Gedung Pascasarjana UMS.
Promovendus Siyono yang juga dosen tidak tetap UIN Salatiga, memulai Pendidikan S3 nya di UMS pada tahun 2017 . Pada sidang ini, Siyono mengangkat judul disertasi “Internalisasi Humanis di Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo, Magelang”, yang di Promotori oleh Prof., Dr., Bambang Sumardjoko, M.Pd., dan Co-Promotor Prof., Dr., Waston, M.Hum.
Acara dimulai yang dibuka Rektor UMS Prof., Dr., Sofyan Anif, M.Si., sekaligus Ketua Senat UMS dan dilanjutkan dengan pemaparan hasil disertasi selama kurang lebih 15 menit oleh promovemdus. Kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dari pertama penguji eksternal, Prof. Dr. Nizar Ali ,M.Ag, dan tujuh penguji internal, diantaranya Dr., Syamsul Hidayat M.Ag., ; M., Farid Wajdi., MM., Ph.D., ; Prof., Dr., Musa Asy’arie., ; dan Prof., Dr., Zakiyuddin Baedhawy., M., Ag., juga pertanyaan yang dilontarkan oleh Promotor, Co-Promotor, serta Ketua Senat.
Sehabis ujian, Prof., Dr., Bambang Sumardjoko, selaku promotor memberikan pidato dan nasihat kepada Siyono yang resmi menyabet gelar Doktor, untuk mengambil ilmu padi, yang punya artian untuk terus berendah hati dengan ilmu yang didapat.
“Perjuangan saudara untuk menyelesaikan studi ini cukup panjang, kadang mungkin melelahkan dan penuh pengorbanan dan hari ini berhasil. Jadilah orang yang berkepribadian seperti padi, yang semakin berisi semakin merunduk,” kata Prof., Bambang memberikan nasihatnya.
Keputusan kelulusan di bacakan oleh Ketua Senat dengan predikat Sangat Memuaskan, dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,73, yang merupakan doktor ke-21 di Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Rektor UMS, Prof., Dr., Sofyan Anif, mengatakan dengan gelar Doktor ini harus memiliki komitmen keilmuan yang lebih tinggi, untuk menjunjung tinggi marwah dan martabat sebagai Doktor. Tentunya juga menjaga nama baik almamater sebagai alumni UMS.
“Untuk Dr., Siyono, bahwa anda lulus di jenjang Pendidikan tertinggi. Tentu ini memiliki implikasi, yang pertama harus menunjukkan komitmen ilmu yang lebih tinggi. Dan ilmu yang saudara pelajari itu harus diamalkan,” kata Prof. Sofyan Anif. (Eva)