Mengambil Faedah Program Parenting

Mengambil Faedah Program Parenting

Penampilan siswa kelas tahfidz SMP Muhammadiyah Ngemplak Sleman

Mengambil Faedah Program Parenting

Oleh: Tito Yuwono

Kita semua harus bersinergi

Untuk generasi

Yang unggul dan islami

Mandiri dan berbudi

 

Mendidik anak sesuai zamannya

Agar tak tak gagap menghadapinya

Kedepankan agama dan akhlaqnya

Agar tak merugi kedepannya

Alhamdulillah pagi ini mendapat undangan program parenting di sekolah anak saya (SMP Muhammadiyah Ngemplak). Progam parenting ini sempena penyerahan hasil PTS semester Genap 2022/2023. Program yang sangat bagus, selain penyerahan hasil PTS anak, juga mendapatkan tambahan ilmu dan wawasan berkaitan dengan bagaimana mendidik anak yang lebih baik. Sehingga ini adalah oleh-oleh yang sangat berharga bagi orang tua.

Anak merupakan amanah bagi kedua orang tua. Tentu orang tua sangat mengharapkan anaknya menjadi anak shalih dan mandiri. Anak shalih merupakan pahala bagi orang tua yang tak akan putus sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

Artinya: ” Jika seorang wafat, maka terputuslah amalannya, kecuali 3 hal: sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya. (HR Imam Muslim)

Juga, meninggalkan generasi yang kuat lebih disukai daripada meninggalkan generasi yang lemah.

Dari materi parenting yang disampaikan nara sumber ada beberapa hal yang bisa kami ambil faedahnya:

Pertama, kesuksesan anak menjadi juara kehidupan dipengaruhi oleh keluarga, masyarakat dan sekolah. Ketiganya merupakan elemen yang tidak terpisahkan ketika mendidik anak. Dan ketiganya merupakan tim yang harus kompak untuk mengantarkan anak menjadi juara kehidupan. Permisalahan lomba balap mobil F1 maka ada pembalapnya, dan tim pundukung yang ada di pistop yang mengganti ban dengan cepat dan kompak. Masing-masing bekerja akurat dan cepat untuk mengantarkan pembalapnya menjadi juara.

Begitu juga dengan konteks mengantarkan anak didik menjadi juara kehidupan, ketiga komponen harus kompak saling mendukung dan tidak saling melemahkan atau menegasikan. Sebagai contoh untuk melatih kedisplinan dan taat aturan sekolah, pihak sekolah memang semestinya mengingatkan dengan baik bagi siswa yang melanggarnya. Dan ketika siswa yang melanggar peraturan diingatkan maka orang tua hendaknya mendukung, bukan malah protes. Jika ada sesuatu masalah didiskusikan baik-baik, saling mendukung dan mengingatkan untuk kebaikan sang anak.

Masyarakatpun juga harus mendukung penuh dan sinergi terhadap pendidikan. Misalnya jika di keluarga sudah dididik dengan baik, di sekolahpun juga dididik dengan sangat teratur maka masyarakat ataupun pemerintah hendaknya mendukung menciptakan lingkungan yang baik.  Jika di keluarga dan sekolah diajarkan adab dan akhlaq dengan sangat baik, berpakaian dengan baik, bertutur kata dengan baik, dan lain-lain, maka sebaiknya masyarakat jangan membuat acara yang kontra produktif dengan itu, misalnya membuat acara-acara hiburan yang jauh dari norma agama maupun adat ketimuran. Adanya klub-klub hiburan yang merusak dan lain-lain.

Sebaliknya jika anggota masyarakat mendapati ada anak didik yang nakal, perlu dilaporkan ke orang tua dan sekolah untuk sinergi bersama-sama memperbaiki sang anak.

Kegiatan-kegiatan positif untuk anak di masyarakat perlu diperbanyak dan ditingkatkan kualitasnya. Seperti Taman Pendidikan Alquran, kegiatan organisasi pemuda kampung, kegiatan olahraga dan sebagainya.

Kedua, Mendidik anak sesuai tantangan zaman perlu dilakukan. Tantangan pendidikan anak pada zaman dahulu jauh berbeda dengan zaman sekarang. Hadirnya teknologi informasi dan komunikasi yang menyentuh berbagai elemen bidang kehidupan merupakan tantangan tersendiri. Teknologi ini diharapkan mengakselerasi anak menjadi lebih baik, lebih terampil, lebih pinta dan lebih agamis. Jangan sampai hadirnya teknologi ini membuat generasi kita malah jatuh ke dalam hal-hal yang negative seperti kecanduan game yang dampak negative sangat besar, juga pornografi serta akses media sosial yang berlebihan.

Ketiga, tentu orang tua senang ketika mempunyai anak yang pinter, bener, dan pener. Banyak orang pinter tapi tidak benar perilakuknya. Pendidikannya tinggi namun menipu maupun korupsi. Maka karakteristik pinter, bener, dan pener ini perlu diupayakan di keluarga, di sekolah dan dimasyarakat. Jangan sampai kita meninggalkan generasi yang kurang ilmu maupun yang adabnya sangat kurang.

Keempat, tiap anak mempunyai bakat masing-masing yang tidak perlu dipaksakan. Ada bakatnya ilmu sains, ada yang bakatnya keterampilan, sosial dan lain-lain. Keluarga, sekolah dan masyarakat perlu bersinergi untuk mengembangkan bakat prestasi anak ini. Biarlan nanti anak menjadi juara kehidupan sesuai bakatnya masing-masing asal positif dan diridhoi oleh Allah Ta’ala.

Demikian tulisan ringan berkaitan dengan mengambil faedah dari program parenting yang pada hari ini Sabtu, 18 Maret 2023 yang diselenggarakan SMP Muhammadiyah Ngemplak Sleman. Semoga Allah Ta’ala mudahkan orang tua, keluarga dan masyarakat untuk menghasilkan generasi yang shalih, mandiri dan berkemajuan. Dihaturkan terima kasih kepada Pak Min (Kristya Mintarja) sebagai nara sumber parenting ini. Jazaakumullahu khairan.

Wallahu a’lamu bishshowab. Nashrun minallahi wa fathun qarib.

Tito Yuwono, Dosen Jurusan Teknik Elektro-Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Sekretaris Majelis Dikdasmen PCM Ngaglik, Sleman, Ketua Joglo DakwahMu Almasykuri Yogyakarta

Exit mobile version