MEDAN, Suara Muhammadiyah – Perkembangan penyakit sosial LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual & Transgender) sangat mencemaskan. Bagi Pemuda Muhammadiyah Daerah Kota Medan, perkembangan LGBT harus dihentikan dengan memberikan pemahaman yang benar, khususnya kepada generasi muda. Seminar yang berlangsung di Gedung P4TK itu diikuti anggota Pemuda Muhammadiyaha dari seluruh cabang di Kota Medan.
Seminar sehari dengan tema LGBT itu dirangkai dengan kegiatan Rapimda 1 Pimpinan Pemuda Muhammadiyah Kota Medan.
Seminar sehari itu menghadirkan tiga narasumber yang berasal dari disiplin ilmu yang berbeda. Buya Rafdinal MAP mengulas persoalan LGBT dari perspektif agama. Kemudian Dr. Focut Fatimah Kabid P2P Dinas Kesehatan Medan yang mengulas LGBT dari perspektif kesehatan dan Dr. Farid Wajdi dari perspektif hukum.
Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammdiyah Kota Medan Muhammad Irsyad menjelaskan, bagi Pemuda Muhammadiyah LGBT adalah penyakit yang tidak bisa ditoleransi. Kita tidak benci kepada orangnya tapi benci kepada prilakunya. Prilaku orang LGBT sangat berbahaya bahkan lebih berbahaya dari penyakit lainnya. Kata Irsyad mengungkap pendapat pelaku LGBT adalah, Kami memang orang yang tidak dapat beranak, tapi Kami dapat berkembang. Pendapat ini sangat berbahaya, jelas Irsyad.
Berkembangnya LGBT dapat dilihat dari pertumbuhan komunitas sejenis bahkan yang mengerikan adalah prilaku LGBT tumbuh di pesantren karena di sana kehidupan di asramanya adalah lakilaki sama laki-laki dan perempuan sama perempuan sehingga kemungkinan prilaku LGBT berkembang jadi sangat memungkinkan.
Bagi Pemuda Muhammadiyah persoalan LGBT adalah persoalan serius sehingga merasa penting untuk diseminarkan. Nantinya rumusan dari seminar ini akan kita sampaikan kepada pemerintah agar pemerintah dapat menyusun regulasinya.
Sementara itu, Ketua Panitia Seminar Ismail Koto menjelaskan, seminar tema LGBT ini merupakan program dari PDPM Medan Bidang Hukum dan HAM. Diharapkan hasil dari seminar ini selain disampaikan kepada pemerintah juga dapat menjadi bahan kajian lebih lanjut dari PDPM Medan untuk membuat aksi dalam upaya menghentikan pertumbuhan orang dengan prilaku LGBT.
Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Medan, Rafdinal yang menjadi narasumber menegaskan bahwa tidak ada satu dalil pun yang dapat membenarkan prilaku LGBT. Namun ditengah masyarakat saat ini berkembangan pandangan bahwa prilaku LGBT adalah sesuatu yang biasa-biasa saja. Tentu saja ini adalah pandangan yang sangat berbahaya. Untuk itulah, Pemuda Muhammnadiyah diharapkan memainkan peran aktifnya dalam memberikan pandangan dan kesadaran bahwa LGBT adalah sesuatu yang salah dan berbahaya, jelas Rafdinal.
Dua nara sunber lainnya, Dr. Focut Fatimah dari Dinas Kesehatan Medan dan Dr. Farid Wajdi membahasnya dari perpektif yang berbeda, yakni kesehatan dan hukum.
Pada sesi akhir seminar, panitia menyerahkan sertifikat penghargaan kepada ketiga narasumber. (Syaifulh/Riz)