BANDA ACEH, Suara Muhammadiyah – Sebagai bagian dari mensyiarkan dan memanfaatkan bulan suci Ramadhan 1444 H, Kantor Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah (Satpol PP dan WH) Provinsi Aceh menggelar ceramah ba’da Zhuhur setiap hari kerja dari Senin sampai Kamis di Masjid Khaira Ummah kantor Satpol PP dan WH Aceh, Jambo Tape, Banda Aceh, yang dimulai pada hari Kamis (23/3/23).
Taushiah atau ceramah pada hari ke tujuh (Selasa, 4/4/23) disampaikan oleh Ustaz Dr. Muhammad Yusran Hadi, Lc., MA, dosen Fiqh dan Ushul Fiqh pada Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Ar-Raniry, Banda Aceh, yang juga seorang penceramah yang sering diminta untuk mengisi taushiah di berbagai masjid dan kantor/instansi Pemerintah Aceh di Banda Aceh.
Dalam ceramahnya, Ustaz Yusran Hadi yang juga sebagai Ketua Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Provinsi Aceh mengajak umat Islam untuk bersyukur kepada Allah dengan atas nikmat dipertemukan dengan bulan Ramadhan tahun ini dengan memperbanyak ibadah dan amal.
“Alhamdulillah kita dipertemukan dengan bulan Ramadhan tahun ini. Berarti Allah ta’ala memberi kesempatan kepada kita untuk memperbaiki kesalahan atau kekurangan ibadah kita pada bulan Ramadhan yang lalu atau pada bulan-bulan lainnya sebelum kedatangan bulan Ramadhan ini. Agar kita dapat meraih berbagai keutamaan bulan Ramadhan”.
“Bisa jadi ibadah kita pada bulan Ramadhan yang lalu atau bulan-bulan lainnya sebelumnya tidak maksimal dan optimal. Masih ada di antara kita yang tidak mengkhatamkan Al-Qur’an beberapa kali bahkan sekalipun selama di bulan Ramadhan yang lalu atau bulan-bulan lainnya. Al-Qur’an terkadang dibaca dan terkadang tidak dibaca. Shalat-shalat sunnat khususnya Tarawih, Tahajud dan Witir terkadang dikerjakan dan terkadang tidak dikerjakan. Dan sebagainya.”
“Bisa jadi ibadah yang kita lakukan tidak berkualitas karena tidak sesuai dengan petunjuk (Sunnah) Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam sehingga tidak diterima oleh Allah ta’ala. Meskipun kita banyak beribadah, namun jika tidak benar atau tidak berkualitas, maka tidak akan diterima oleh Allah ta’ala. Ibadah kita akan diterima jika dilakukan dengan benar atau berkualitas yaitu sesuai dengan petunjuk Nabi shallahu’alaihi wa sallam.”
“Maka, inilah kesempatan bagi kita untuk memperbaikinya di bulan Ramadhan tahun ini. Agar kita dapat meraih berbagai keutamaan bulan Ramadhan kali ini, dengan melakukan berbagai ibadah dan amal shalih padanya seperti puasa, tadarus Al-Qur’an, shalat-shalat sunnat khususnya Tarawih, Tahajud dan Witir, zikir, dan infak.”
“Dengan demikian, dipertemukan dengan bulan Ramadhan ini merupakan nikmat Allah ta’ala yang besar yang wajib kita syukuri. Oleh karena itu, mari bersyukur kepada Allah ta’ala. Bersyukur berarti melakukan ibadah dan amal shalih dan meninggalkan maksiat,” jelas ustaz Yusran.
Selanjutnya, Ustaz Yusran Hadi yang juga sebagai Doktor bidang Fiqh dan Ushul Fiqh alumni International Islamic University Malaysia (IIUM) menjelaskan salah satu keutamaan bulan Ramadhan yaitu syahrul maghfirah (bulan pengampunan).
“Banyak keutamaan yang dimiliki oleh bulan Ramadhan. Maka sangatlah wajat bila bulan ini dijuluki oleh Rasullulah shallahu ‘alaihi wa sallam sebagai sayyidusy syuhur (penghulu segala bulan).”
“Di antara keutamaan bulan Ramadhan yaitu: bulan Ramadhan merupakan bulan maghfirah (pengampunan dosa). Dinamakan bulan maghfirah karena Allah ta’ala mengampuni dosa-dosa hamba-hamba-Nya yang telah lalu dengan ibadah dan amal shalih yang dilakukan selama bulan Ramadhan.”
“Adapun dalil yang menunjukan keutamaan bulan Ramadhan menghapus dosa adalah sabda Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam: ”Shalat lima waktu, Jum’at ke Jum’at, dan Ramadhan ke Ramadhan itu menghapuskan dosa-dosa di antara masa-masa itu selama dosa-dosa besar dijauhi”.(HR. Muslim).”
“Meskipun bulan Ramadhan merupakan bulan maghfirah, bukan berarti semua orang yang bertemu dengan bulan Ramadhan mendapatkan pengampunan dosa secara otomatis. Ada yang mendapatkannya dan ada pula yang tidak. Orang yang beribadah mendapatkan keutamaan ini, sedangkan orang yang tidak beribadah maka tidak mendapatkannya,” ujar ustaz Yusran.
Ustaz Yusran Hadi yang juga sebagai Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Syah Kuala Banda Aceh menjelaskan ibadah pada bulan Ramadhan yang dapat menghapus dosa adalah puasa, shalat Tarawih, Tahajud, dan Witir.
“Bulan Ramadhan merupakan bulan Maghfirah, maka perbanyaklah ibadah di bulan Ramadjhan ini agar kita mendapat pengampunan dari Allah ta’ala. Manfaatkanlah fasilitas pengampunan dosa di bulan Ramadhan ini dengan memperbanyak ibadah.”
“Allah ta’ala mengampuni dosa bagi orang yang berpuasa dan melakukan qiyam Ramadhan yaitu shalat Tarawih, Tahajud, dan Witir. Ibadah-ibadah ini merupakan fasilitas dan sarana pengampunan dosa.”
“Adapun dalil yang menunjukkan bahwa ibadah puasa dapat menghapus dosa-dosa adalah sabda Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam: ”Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala (ridha) dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).”
“Adapun dalil yang menunjukkan bahwa ibadah shalat Tarawih, Tahajud dan Witir dapat menghapuskan dosa-dosa adalah sabda Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam: “Barangsiapa yang melakukan qiyam Ramadhan (shalat tarawih, tahajud dan witir) dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim),” jelasnya.
Diakhir ceramahnya, ustaz Yusran yang juga sebagai Wakil Majelis Pakar Parmusi Provinsi Aceh mengajak umat Islam untuk memperbanyak ibadah dan amal shalih di bulan Ramadhan ini.
“Sebagai penutup, mari kita memperbanyak ibadah dan amal shalih di bulan Ramadhan ini, agar kita mendapat pengampunan dosa dari Allah ta’ala yang disediakan oleh Allah ta’ala pada bulan Ramadhan ini. Semoga Allah ta’ala menerima ibadah kita dan mengampuni dosa-dosa kita,” pungkasnya.