Serunya Tabligh Akbar RDK UAD bersama UFS dan para Qori’ Nasional

Serunya Tabligh Akbar RDK UAD bersama UFS dan para Qori’ Nasional

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Dalam rangka Nuzulul Qur’an di bulan Ramadhan 1444 H, Ramadhan Di Kampus (RDK) Universitas Ahmad Dahlan menggelar Tabligh Akbar bersama ustadz Fahmi Salim (Anggota Majelis Tabligh PP Muhammadiyah dan Da’i Damai Indonesiaku TV ONE) serta para Qori Nasional, Sabtu (08/04). Acara ini dihadiri oleh Wakil Rektor I Bidang AIK UAD ustadz Parjiman dan Ketua LPSI UAD ustadz Rahmadi Wibowo.

“Malam hari ini kita sudah memasuki malam yang ke-17 pada Ramadhan 1444 H dengan selamat dalam kondisi normal setelah kurang lebih 3 tahun suasana mencekam. Alhamdulillah hari ini singar-bingar ditandai dengan kehadiran kita bersama di masjid ini untuk memeriahkan Tabligh Akbar dan Haflah Qori dalam rangka Nuzulul Qur’an”. Sambut Wakil Rektor I.

Pada rangkaian acara Tabligh Akbar, diumumkan pula pemenang pada lomba yang sudah diselenggarakan oleh RDK UAD 1444 H. Yaitu tiktok Dakwah dan Kaligrafi.  Kemudian setelah itu penampilan para Qori, untuk yang pertama yaitu Said Fahmi Aziz dan Kunta Ulinnuha. Dengan adanya Haflah Qori ini membuat acara Tabligh Akbar ini menjadi lebih meriah dan khidmat.

Salah satu jamaah Masjid Islamic Center UAD, Alfreda merasa senang bisa mengikuti acara tersebut.

“Acaranya seru dan menarik. Semoga dengan acara tersebut, bisa menambahkan keimanan dan ketakwaan.”

Pada kesempatan kali ini, ustadz Fahmi Salim yang menjadi pemateri. Beliau mengajak pada para jamaah untuk senantiasa bersyukur atas nikmat yang Allah berikan di bulan Ramadhan ini, di mana al-Qur’an diturunkan sehingga menjadi bulan yang dimuliakan oleh-Nya.

Sayyid Muhammad Rasyid Ridho menafsirkan pada Q.S. Al-Baqarah ayat 185 dalam tafsirnya al-Manar beliau menjelaskan ayat tersebut ada kata Syahr Ramadhan itu satu-satunya bulan yang disebutkan dalam al-Qur’an dan menyebutnya dengan penuh kemuliaan dan keagungan, hal ini karena di bulan itu Allah turunkan al-Qur’an.

“Kalau saudara ingin mengetahui betapa besarnya nilai al-Qur’an dalam kehidupan seorang muslim maka bacalah dan tadaburilah surat ke-17 (Al-Isra). Kenapa surat itu? Karena satu-satunya surat yang paling banyak disebut nama al-Qur’an.”ungkapnya.

Ulama ahli Qur’an mengatakan bahwa surat al-Isra ada nama lainnya yaitu surat Bani Israil dan suratul Qur’an (karena banyak disebut nama al-Qur’an). Rahasia dalam hal itu, Allah ingin mengajarkan umat Islam ketika membaca surat al-Isra mata hati, pikiran dan pendengaran serta seluruh organ tubuh harus menyatu dengan ayat-ayat di dalam surat al-Isra.

Jika ingin al-Qur’an sebagai pedoman dalam kehidupan umat Islam maka harus ditopang oleh dua hal. Pertama, lembaga pendidikan yang bervisi al-Qur’an yang terdapat nilai-nilainya dan menyebar luaskan nilai-nilai dalam kehidupan manusia. Kedua, adanya lembaga atau kekuatan sehingga bisa menjadi rahmat bagi alam semesta.

Beliau mengisahkan Khulafaur Rasyidin yaitu orang-orang yang menjadi pemuka dan pemimpin setelah rasulullah saw wafat. Mereka digelar Rasyidin karena orang-orang yang lurus dan sudah banyak melanjutkan misi nubuwwah.

Rahasia kehidupan umat Islam di zaman Rasulullah dan Khulafaur Rasyidin itu yang tegak lurus di atas kitabullah dan sunnah nabi saw. Pada dua generasi ini disebut sebagai generasi yang istimewa dan karena al-Qur’an hidup di dalam kehidupan umat Islam dengan lembaga-lembaga pendidikan dan dengan ditopang oleh kekuatan atau kekuasaan.

Beliau memberikan tips agar dapat menciptakan anak-anak generasi memiliki sifat atau karakter Ibadurrahman. Karakter ini merupakan karakter spiritual hebat antara seorang hamba kepada Allah swt dan juga tidak merasa cukup sebagai seorang hamba yang rajin ibadah, baca al-Qur’an dan pandai berilmu, melainkan juga menguasai kekuatan, finansial dan lainnya yang perlu dikuasai.

“Setelah orang-orang terdidik dengan nilai-nilai al-Qur’an maka harus menjadi leader (pemimpin) di lingkungan masing-masing. Jangan jadi dealer ini kerjanya jualan-jualan. In syaa Allah jadi pemimpin yang berjiwa al-Qur’an memiliki semangat Al-Qur’an maka pijakan semakin kuat.” Tuturnya.

Beliau sampaikan, tentang isi kandungan dari al-Qur’an dari cerita nabi Sulaiman sampai nabi Musa dan nabi Khidr dalam Q.S. Al-Kahfi tentang menjadi pemimpin dengan berdakwah melalui penguasaan keilmuan.

“Inilah al-Qur’an menjadi kemuliaan kalau kita ingin meraih kemuliaan. Ramadhan ya maka syaratnya adalah kembalillah kepada petunjuk al-Qur’an dengan nilai-nilai peradaban dan hebatnya didorong ada surat al-Qalam ayat turun yang memerintah untuk membaca dan menulis. Ramadhan harus membawa perubahan buat kita semuanya menjadikan umat Islam ini lepas landas , tidak lagi tertinggal di bawah roda peradaban manusia dan umat Islam sudah saatnya harus naik level yang lebih tinggi dengan cara kita memuliakan al-Qur’an dengan menempatkan petunjuk al-Qur’an sebagai panglima dalam kehidupan kita,” tutupnya. (Badru Tamam)

Exit mobile version