BEKASI, Suara Muhammadiyah – IDUL FITRI menjadi hari kemenangan baik secara personal maupun kolektif. Karenanya, buah dari puasa harus bisa dicerminkan dalam kebajikan yang membawa manfaat bagi sesasam
Demikian, satu materi yang disampaikan Ustadz Drs. H. Agus Tri Sundani, SHI, M.Si, Wakil Ketua Lembaga Dakwah Komunitas PP Muhammadiyah, saat menyampaikan khutbahnya di Lapangan Olahraga Trisakti School of Management Jl. Siliwangi 74 Sepanjang Jaya Rawalumbu Kota Bekasi, Jum’at, 21 April 2023.
Umat Islam yang sukses puasanya, katanya, akan mampu menunjukan kebajikan kolektip sebagai buah kebajikan individual berbasis keshalihan. Di tengah kehidupan yang sarat godaan seperti kekerasan, anarkisme, terorisme, korupsi, dan demoralisasi social maka sungguh diperlukan contoh teladan dari umat Islam dalam menampilkan perilaku utama.
Ibarat oase di gurun sahara, katanya, puasa harus menjadi kanopsi suci ajaran kebaikan serba utama. Demikian pula ketika medsos (media social) semakin liar dan membuat orang mudah menyebar dusta, hoax, kebencian, permusuhan, dan segala keburukan lainya yang membuat orang beragama pun sering menjadi kehilangan akal budi dan keadaban public.
Karenanya, umat Islam pasca Ramadhan, penting untuk memelopori gerakan keadaban ihsan di ruang public. Umat Islam harus bisa menunjukkan perilaku ihsan dalam seluruh interaksi sosial. Termasuk misalnya dalam menggunakan media sosial, sebagai bukti kesuksesan puasa Ramadhan dan idul fitri dalam perangai taqwa di dunia nyata.
Allah memerintahkan kaum beriman untuk berbuat adil dan ihsan sebagaimana Firman-Nya: (artinya) “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan,. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran”. (QS: An-Nahl: 90)
Sebarkanlah nilai ihsan sebagai perekat hidup berbangsa dan bernegara sebagai cermin risalah Islam rahmatan lil ‘alamin. Maknanya agar umat, baik yang awam lebih-lebih Muslim yang berilmu dan menjadi penyuluh ajaran dapat mempratekkan ihsan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Sebarkan pesan-pesan poisitif yang ma’ruf dan membawa kegembiraan, pencerahan agar umat dan bangsa makin optimis dan damai dalam perikehidupan sehari-hari secara bersama-sama. Ketika harus menyuarakan peringatan atas hal-hal buruk atau munkar, gelorakan dengan cara yang ma’ruf dalam bingkai adil dan ihsan.
Kegiatan shalat Ied di Bekasi ini diikuti ribuan jamaah yang berada di kawasan tersebut. (Bar)