BREBES, Suara Muhammadiyah – Lebaran tahun 2023 ini kembali memunculkan perdebatan di kalangan masyarakat. Pemerintah menetapkan hari raya Idul Fitri 1444 H jatuh pada hari Sabtu 22 April 2023. Sementara Muhammadiyah telah jauh hari memutuskan 1 Syawal 1444 H bertepatan pada hari Jumat 21 April. Perbedaan ini tentu bukan yang pertama. Sudah beberapa kali hari raya Idul Fitri, juga Idul Adha, dirayakan beda hari. Terakhir pada tahun 2011 (1432 H) umat Islam di Indonesia merayakan lebaran tidak serempak.
Pun demikian, agaknya perbedaan penentuan hari raya di Indonesia tidak pernah benar-benar memecah umat Muslim di Indonesia. Memang ada perdebatan, tapi dengan skala yang kecil dan tidak substansial. Masing-masing kelompok yang berbeda dalam menentukan tanggal 1 Syawal sudah sama tahu, perbedaan dalam ranah fiqih adalah hal biasa.
Menggunakan metode hisab, Muhammadiyah menentukan Idul Fitri 1444 H jatuh pada hari Jumat 21 April 2023. Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, Warga Muhammadiyah di Desa Larangan Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes melaksanakan sholat Ied di lapangan sepakbola desa Larangan. Berlaku sebagai Imam dan Khotib kali ini yaitu Ustadz Drs. Khaeruddin dari Ketanggungan.
Sementara itu Komando kesiapsiagaan angkatan muda Muhammadiyah (KOKAM) dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Kecamatan Larangan saling membahu mengamankan kelancaran sholat Ied. Benar, ada Banser (Barisan Ansor Serbaguna) di situ. Sebagai bagian dari kesatuan umat Islam khususnya di Desa Larangan, sinergi antar ormas perlu dilakukan.
Selain mempererat silaturahmi, sinergi ini juga menghindari perpecahan di masyarakat yang disebabkan oleh fanatisme dan provokasi dari pihak yang masih mementingkan ego pribadi dan kelompok.
Ketua Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Larangan Casmadi menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada teman-teman Banser Larangan yang bersedia untuk membantu mengamankan sholat Ied warga Muhammadiyah.
“Semoga kerjasama yang indah ini bisa terus dilanjutkan sampai generasi ke depan, sehingga umat Islam khususnya di desa Larangan semakin kuat dan kompak,” harapnya.
Meskipun baru akan berlebaran besok dan hari ini masih berpuasa, para Banser tetap bersemangat dalam bertugas.
Di tengah lalu lalang kendaraan para pemudik yang masih ramai melintasi jalan raya Larangan, anggota Banser mengamankan Jamaah sholat Ied yang akan menyeberang jalan.
Ketua Ansor ranting Larangan Timur, Tejo, mengatakan, para pemuda dari NU dan Muhammadiyah harus dari sekarang menjalin kerjasama di berbagai sektor dan kegiatan agar tidak terjadi konflik dan perpecahan di antara umat Islam di Larangan.
” Perdebatan soal khilafiyah sudah harus ditinggalkan, kita semua Islam ummatnya kanjeng Nabi Muhammad, sudah sepatutnya saling menjaga dan membantu satu sama lain” pungkasnya.