MEDAN, Suara Muhammadiyah – Sebanyak 31 praktisi profesional dari BUMN, perusahaan swasta, instansi pemerintah akan menjadi dosen di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara selama satu semester lewat program Praktisi Mengajar. Para praktisi tersebut akan mengajar pada 33 matakuliah di berbagai fakultas antara lain Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Hukum, Teknik, Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Agama Islam, Ilmu Sosial dan Politik dengan berkolaborasi bersama dosen tetap UMSU.
Program Praktisi Mengajar tersebut secara resmi dibuka oleh Wakil Rektor III UMSU Dr. Rudianto MSi dihadiri Ketua Unit MBKM UMSU Murviana Koto, PIC Program Praktisi Mengajar Khairunnisa serta seluruh Praktisi dan dosen yang terlibat dalam program tersebut Rabu (10/5).
Dalam sambutannya Rudianto menyampaikan lewat Program Praktisi Mengajar dosen dan mahasiswa UMSU akan mendapatkan kesempatan untuk menggali ilmu pengetahuan , keahlian dan kompetensi secara dari para profesional di bidangnya masing-masing. Hal ini sejalan dengan prinsip Merdeka Belajar Kampus Merdeka atau MBKM.
Selain itu program ini bisa mendekatkan jarak antara perguruan tinggi yang mencetak lulusan dengan dunia industri sebagai pengguna lulusan lewat kolaborasi dalam proses belajar mengajar. “ Selama ini kampus berupaya mendekatkan lulusannya dengan dunia industri agar mudah di terima penguna, lewat program ini akan lebih memudahkan kita mengetahui seperti apa kompetensi lulusan yang dibutuhkan dunia usaha dan industri”. Ujarnya.
Sebelumnya Ketua Unit MBKM UMSU Murviana Koto SE.M. Si dalam laporannya menyebutkan lebih 200 praktisi mendaftar untuk menjadi dosen praktisi di UMSU lewat Program Praktisi Mengajar tahun 2023 ini. Namun hanya 31 orang yang bisa diakomodir dan berkolaborasi dengan dosen tetap pengasuh matakuliah. Ke 31 praktisi tersebut antara lain berasal dari Pertamina, PT Industri Kereta Api, Adhi Karya, Laznas, BPS, Kementerian Keuangan, Sekretariat Kabinet, Pengadilan Negeri, Perbankan Nasional, WWF, Inspektorat, OJK.
“Nantinya para praktisi akan memberi materi pembelajaran sesuai dengan matakuliah yang sudah ditetapkan memanfaatkan teknologi informasi dengan berkolaborasi bersama dosen masing-masing matakuliah,” kata Rudi.
Program ini sudah berlangsung sejak tahun 2022 dan didanai oleh kemendikbudristek. (Syaifulh/Riz)