MEDAN, Suara Muhammadiyah – Sebanyak 118 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara dari berbagai fakultas saat ini tengah melaksanakan Magang dan Studi Independen Bersertifikat atau MSIB diberbagai penjuru nusantara mulai Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan hingga Papua. Program ini merupakan implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Untuk memastikan kondisi dan keadaan seluruh peserta, UMSU menggelar Program Halo MBKM secara daring dihadiri Rektor Prof. Dr Agussani MAP diwakili Wakil Rektor III Rudianto, Ketua Unit MBKM Murviana Koto, PIC Program MSIB Lufriansyah, Pimpinan Fakultas se UMSU serta seluruh mahasiswa peserta magang, Sabtu (13/5).
Umumnya, para mahasiswa tidak pulang ke kampung halamannya saat bulan ramadahan dan hari raya idul fitri. Ini disebabkan jauhnya lokasi magang serta padatnya kegiatan di perusahaan masing-masing.
Pada kegiatan tersebut beberapa mahasiswa memberikan informasi dan testimoni menyangkut keadaan mereka di daerah lokasi magang serta manfaat yang didapatkan lewat program MBKM ini. Rizki Ananda salah satu mahasiswa yang magang pada PUPR ditempatkan di Jayapura, Papua. Ia mengabarkan sudah 2 bulan berada di propinsi paling ujung Indonesia itu.
Selama mengkuti magang ia mendapat pengalaman kerja untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas hunian warga di Papua. Sehari-hari ia terbiasa berinteraksi dengan warga lokal. Karenanya kini Riski mengaku mulai bisa berbahasa Papua. Ia juga mengaku tidak khawatir sedikitpun tinggal di sana karena warga lokal sangat ramah.
Mahasiswa lainnya yang menyampaikan pengalamannya adalah Wahyu Setia Aji yang melaksanakan Magang pada Japfa ditempatkan di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Disusul oleh Rani yang ditempatkan di Kalimantan Selatan pada Yayasan Hasnur Centre. Rani mengaku senang melaksanakan proyek kemanusiaan yang banyak membantu masyarakat di Kalimantan Selatan dalam kegiatan magangnya.
Selanjutnya Rio Nasution mahasiswa yang magang di PT United Tractor Jakarta juga ikut memberikan pengalamannya. Rio berkesempatan beraktivitas di kawasan industri Jababeka dalam kegiatan magangnya. Tak kalah menarik pengalaman dari mahasiswa lain yang melaksanakan studi independen.
Mutia salah satu mahasiswa yang ikut program studi independen pada PT Global investama merasa bersyukur karena mendapat kesempatan belajar tentang teknologi informasi. Meski ia berasal dari Prodi Manajemen Bisnis Syariah, namun ia beruntung karena bisa belajar IT lewat program MBKM dari perusahaan dan praktisi yang berpengalaman. (Syaiful/Riz)