SEMARANG, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah (Jateng) menargetkan penghimpunan kurban senilai Rp. 6,15 miliar pada Idul Adha 1444 Hijriyah mendatang. Sebagian kecil daging kurban akan diberikan dalam kondisi siap saji melalui kemasan kaleng RendangMu. Masyarakat yang tinggal di lingkungan kumuh dan miskin menjadi prioritas program tersebut
Ketua PWM Jateng Kyai Tafsir mengungkapkan, target kurban Idul Adha tahun ini lebih besar ketimbang tahun lalu yang hanya Rp. 5,5 miliar. RendangMu menjadi terobosan supaya pendistribusian hasil kurban menjangkau waktu dan tempat yang lebih luas.
“Sudah kita lakukan sejak lima tahun lalu. Teruji manfaatnya lebih besar dan luas,” katanya saat Kick Off Press Conference Program Qurban RendangMu 1444 Hujriyah di Kantor PWM Jateng di Jalan Singosari Raya No.33, Pleburan, Semarang Selatan, Kota Semarang, Selasa (16/5).
Dijelaskan, program kurban RendangMu merupakan sebuah inovasi. Bukan sekedar kurban konvensional. Namun juga berorientasi pada ketahanan pangan dan cadangan makanan untuk siaga bencana. Sebab, Jawa Tengah merupakan wilayah rawan bencana yang setiap tahun tak pernah absen.
“Kebutuhan nutrisi saat terjadi bencana terjamin. Tidak hanya air kemasan dan mi instant saja,” jelas Tafsir.
Manager Lazismu Jateng Ikhwanusoffa menjelaskan, target Rp. 6,15 miliar itu nantinya akan menghasilkan 123 ribu kaleng RendangMu. Ia memastikan, potensi di setiap kabupaten atau kota di Jateng diatas Rp. 10 miliar. Sedangkan alokasi kurban di setiap daerah sebanyak 10 persen dari total kurban yang ada.
“Standar per ekor senilai Rp. 21 juta yang bisa menghasilkan 240 kaleng RendangMu,” terang Ikhwanusoffa.
PWM Jateng juga menjamin kualitas produk RendangMu. Sebelum masuk ke pabrik daging segar terlebih dulu masuk ke cold storage. Lalu pelayuan, proses masak, pengalengan, hingga pelabelan dilakukan oleh pabrik pengemasan profesional Pronas.
“Bahkan seharusnya expired produk dua tahun kita sengaja buat satu tahun supaya segera terdistribusikan dan ganti lagi produk saat kurban berikutnya,” terangnya.
Skretaris PWM Jateng Dodok Sartono menegaskan, program RendangMu bukan untuk menggeser atau mengambil alih kurban konvensional. Namun, supaya menjangkau kemanfaatan yang lebih luas yakni masyarakat yang tinggal di lingkungan kumuh dan miskin. Pihaknya pun mendorong agar masyarakat berkurban secara cerdas dan merata.
“Kita berupaya mengedukasi masyarakat supaya tidak menghimpun daging berlebihan dengan menyimpan di dalam kulkas sehingga penyebarannya tidak merata,” pungkasnya. (arf)