SURABAYA, Suara Muhammadiyah – Sekolah Prestasi SD Muhammadiyah 11 Surabaya lebih dikenal SD MuhlaS mengadakan Seminar Parenting sekaligus Sosialisasi Program Sekolah Tahun Pelajaran 2023-2024 di Auditorium AR Fachruddin lantai 4 SD Muhlas. Acara yang mengambil tema “Anak Cerdas Itu Baik, Anak Unggul Berakhlak Jauh Lebih Baik” tersebut dihadiri 140 wali murid kelas I dan perwakilan guru kelas, Sabtu (27/5/2023).
Hadir pula Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Krembangan Surabaya terpilih Akhwan Hamid MPdI, Ketua Majelis Dikdasmen PCM Krembangan Dr Izza Anshori ST MT, serta narasumber Bagus Sanyoto MPsi. Acara yang dimulai pukul 08.00 WIB tersebut dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh oleh lima siswa kelas 1 yang telah hafal juz 30.
Kepala Sekolah Mursiah SAg MPd menyampaikan terima kasih atas kehadiran dan kepercayaan wali murid terhadap SD Muhammadiyah 11 Surabaya. Selama enam tahun ke depan, pihaknya siap membimbing, mendidik, dan membina putra putri ayah bunda sesuai minat serta bakat anak-anak, juga membangun kesamaan visi antara sekolah dengan orang tua dalam mendidik anak.
“Ini sebagai langkah awal untuk mempersiapkan anak didik, sengaja kita hadirkan wali murid dalam penyampaian program sekaligus parenting,” ujarnya.
Ia menjelaskan, tidak hanya nilai pengetahuan yang diberikan, namun nilai-nilai karakter dan keislaman juga ditekankan sebagai bekal di masa yang akan datang.
“Salah satu program unggulan, yaitu Tahfidz Quran reguler dan khusus, semakin banyak siswa SD Muhlas yang telah hafal minimal 5 sampai 6 juz bahkan ada yang sudah hafal 10 juz,” ungkapnya.
Menurutnya, SD Muhlas semakin berkembang dan selalu mengikuti perubahan-perubahan pendidikan sesuai yang ditetapkan oleh pemerintah, salah satunya Kurikulum Merdeka.
“Semoga dengan pertemuan ini dapat meningkatkan silaturahmi dan komunikasi sehingga bisa membangun visi yang sama dalam mendidik dan hasil akhirnya adalah menjadikan anak yang unggul, berakhlak mulia, mandiri dan berprestasi”, imbuhnya.
Hadir sebagai narasumber parenting, Bagus Sanyoto MPsi mengajak salah satu anak yang hadir untuk komunikasi. Dengan duduk santai di depan panggung, Bagus mulai bertanya tentang nama, alamat, dan umur.
“Dari sinilah saya mencontohkan bahwa lebih dekatlah dengan anak, sering-seringlah mengajak ngobrol santai dan masuk ke dalam dunianya,” katanya.
Dengan lugu dan penuh keceriaan, anak yang diajak komunikasi sangat antusias mengikuti setiap instruksi yang diberikan.
Menurut Bagus, kita ketahui pendidikan yang pertama adalah di rumah. Ibulah yang memegang kendali penting. Dari ibulah seorang anak banyak belajar hal baru dalam hidupnya. Belajar mulai berbicara, belajar cara memakai pakaian sendiri, belajar cara makan, melatih motorik kasar dan halus.
Hal-hal tersebut dimulai dari seorang guru yang hebat tidak lain seorang ibu. Ibu adalah pengajar, pembimbing, serta penasihat bahkan pengayom terbaik bagi anaknya. Ketika seorang anak tengah bingung tidak tahu arah, ketika seorang anak tengah ada masalah, ketika seorang anak tengah gundah dan gelisah, maka ibu adalah tempat ternyaman untuk mencurahkan isi hati. Bahkan, tempat solusi akhir bagi anak-anaknya. (Yuda)