PRM Kokoda Menuju Masyarakat Berkemajuan
Dibutuhkan waktu yang lama dan kerja keras sampai akhirya Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Kokoda, Sorong, Papua Barat memiliki masjid dengan bangunan permanen. Keinginan warga muslim papua asli itu untuk memiliki sebuah masjid awalnya sebatas mimpi yang susah diwujudkan. Mengingat sebagian besar masyarakatnya adalah penduduk yang belum memilki tempat tinggal tetap.
Namun, dengan usaha yang tidak kenal lelah serta dorongan akan semangat berdakwah dari para tokoh agama, ketidakmungkinan itu berubah menjadi kenyataan. Masjid sebagai pusat kegiatan masyarakat yang dicita-citakan sejak lama berdiri kokoh di tengah masyarakat pedalaman tersebut dengan bantuan dan pembinaan Muhammadiyah. Hal ini disampaikan Syamsudin Ketua PRM Kokoda kepada Suara Muhammadiyah.
“Pendirian masjid merupakan langkah awal warga kampung Warmon Kokoda menapaki perubahan menuju masyarakat berkemajuan. Semula kami dianggap banyak orang sebagai masyarakat tertinggal. Namun dengan memaksimalkan masjid sebagai pusat kegiatan, harapan akan terbentuknya masyarakat yang lebih maju mulai kelihatan,” ucap Syamsudin.
Melalui masjid, Syamsudin memaparkan, masyarakat kampung Warmon Kokoda mendapat banyak bimbingan dan arahan, utamanya pendalaman agama Islam dan penguatan gerakkan persyarikatan. Bahkan masjid Bilal Bin Rabah menjadi pusat tempat belajar masyarakat serta tempat utama masyarakat menyampaikan keinginan dan aspirasinya. “Di situ lah Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah banyak tampil mendampingi warga,” jelasnya.
Pendampingan dan advokasi yang dilakukan MPM sangat terasa betul manfaatnya. Masyarakat yang mayoritas adalah nelayan itu, dilatih berbagai keterampilan yang disesuaikan dengan kondisi dan potensi alam yang ada. seperti keterampilan bertani, berternak, dan cara mengembangkan dan memasarkan hasil ikan tangkapan mereka, serta keterampilan membuat makanan dan membuat kerajinan khas Kokoda.
Termasuk mendorong berbagai perusahaan yang ada di Sorong untuk membagi dana Corporate Social Responsibility (CSR)-nya dalam proses pemberdayaan tersebut. “Alhamdulillah berbagai bantuan baik dari perusahaan dan pemerintah sudah masuk ke Kokoda. Termasuk bantuan pendirian 55 unit rumah dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,” terang pria kelahiran asli Kokoda.
Karena masjid Bilal Bin Rabah makin ramai dikunjungi anak-anak sebagai tempat belajar, Ketua Ranting itu mengungkapkan, PRM Kokoda bersama MPM dan Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Sorong kemudian mendirikan sekolah, tempat yang lebih nyaman untuk belajar anak-anak. “Awalnya sekolah kami merupakan laboratoriumnya STKIP Sorong, tapai kini berubah statusnya menjadi sekolah mitra kampus tersebut,” imbuh Syamsudin.
Sekarang, kata Syamsudin, 100 persen anak-anak Kokoda menimba ilmu di sekolah Muhammadiyah mitra STKIP Sorong tersebut. “Sebelum berdiri sekolah Muhammadiyah, kebanyakan anak-anak kami tidak sekolah. Tapi hari ini anak-anak Warmon Kokoda semuanya sekolah,” ujarnya
“Kami sangat yakin, bahwa ke depan warga Kokoda bisa maju seperti masyarakat Indonesia lainya. Bahkan kami pun percaya kelak masyarakat Kokoda bisa bersaing dengan siapa saja. Hari ini kami optimis menatap masa depan yang cerah karena adanya Muhammadiyah, khususnya sekolah Muhammadiyah,” pungkas Syamsudin Ketua PRM Kokoda Papua Barat. (gsh)
Sumber: Majalah SM Edisi 1 Tahun 2017