Terima Beasiswa, 270 Mahasiswa Umri Diklat Kepemimpinan dan Bela Negara 

Terima Beasiswa, 270 Mahasiswa Umri Diklat Kepemimpinan dan Bela Negara 

PEKANBARU, Suara Muhammadiyah – Sebanyak 270 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) penerima Beasiswa Pemprov Riau yang terdiri atas; Bidikmisi, Prestasi dan Tahfidzh Qur’an angkatan 2019 sampai 2021, ikuti Diklat Kepemimpinan dan Bela Negara di Markas Batalyon Arhanud 13 PBY, Pekanbaru. Kegiatan berlangsung selama dua hari pada Sabtu dan Ahad (10-11/6/2023).

Para peserta dibekali dengan berbagai materi Kepemimpinan dan Bela Negara, antara lain menanamkan wawasan kebangsaan, nilai-nilai karakter bangsa, kepemimpinan dan juga ada kegiatan Pelatihan Baris Berbaris (PBB). Kemudian, mereka juga akan dibekali dengan informasi terkait Alutsista yang dipunyai Batalyon Arhanud 13/PBY.

Hal tersebut disampaikan Wakil Komandan Batalyon Arhanud 13/PBY Mayor (Arh) Catur Sopan Permana SIP di sela-sela upacara pembukan Pelatihan. Riau pada Sabtu (10/06/2023) Pagi di Markas Batalyon Arhanud 13/PBY.

“Dengan begitu, generasi muda bisa mengenal tentang satuan yang ada di Riau,” tuturnya. Mayor Catur menyampaikan, pelatih akan melihat kondisi peserta untuk menentukan kadar latihan yang bakal diberikan. Karena bagaimana pun juga, kemampuan tiap peserta berbeda-beda. Apalagi, mereka baru memulai kegiatan yang berat. Nanti kami sisipkan semi militernya. Tapi tetap melihat kondisi masing-masing peserta,” kata Mayor Catur.

Lebih lanjut, Mayor Catur menyampaikan bahwa ada 35 orang pelatih yang diturunkan dalam kegiatan ini. Ditambah 22 orang lagi yang bakal membantu proses pelatihan. “Baik pelatih maupun pendukung akan berupaya semaksimal mungkin melakukan pelatihan dengan baik,” tuturnya.

Bertindak sebagai inspektur upacara Rektor Umri Dr H Saidul Amin MA, serta dihadiri Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Pengembangan AIK, dan Kerja Sama Dr Jufrizal Syahri MSi, Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Jayus SSos MIKom, Komandan Batalion Pelatihan Bapak Kapten (Arh) Ulung Kokoh Gumelar STHan, serta Civitas Akademika Umri.

Pagi hari itu, ratusan mahasiswa dengan kaos hitam seragam dilengkapi topi rimba dikumpulkan di markas Batalyon. Di sana, mereka dibagi menjadi beberapa pleton yang kemudian akan digembleng oleh puluhan anggota TNI Angkatan Darat secara semi militer hingga Ahad (11/6/2023).

Wakil Rektor III Umri Dr Jufrizal Syahri M.Si., menyampaikan, mahasiswa dibawa berlatih di Arhanud ada tujuannya. Di sini, yang ingin dicapai adalah kedisiplinan. Karena mahasiswa yang disiplinlah yang bakal sukses ke depan. Mahasiswa akan ditempa meraih prestasi dan mampu melihat peluang di masa depan.

Kemudian, menumbuhkan jiwa kepemimpinan. Bagaimana melatih kehidupan dari bangun pagi sampai tidur di malam hari. Bagaimana berkelompok, saling peduli sesame dan juga lingkungan, menumbuhkan jiwa kebersamaan dan memiliki rasa saling memiliki.

Umri, tambahnya, ingin agar mahasiswa punya rasa tanggungjawab. “Jangan sampai kalian menerima beasiswa tapi tak punya tanggungjawab,” ungkapnya. Diharap, dengan adanya kebebasan dari membayar SPP, bantuan biaya hidup dan lainnya melalui beasiswa disikapi dengan tanggungjawab dan syukur.

Lalu, rangkaian kegiatan pelatihan diharapkan menumbuhkan wawasan kebangsaan. Dengan harapan, mahasiswa punya rasa tanggung jawab pada bangsa dan negara. “Anda adalah duta untuk mengangkat nama baik kampus dan Persyarikatan Muhammadiyah selama kuliah,” tegasnya.

Dijelaskannya lagi, generasi sekarang banyak yang kurang rasa tanggungjawabnya, untuk itu, dalam kegiatan ini diharapkan banyak hal positif yang dapat diambil oleh seluruh mahasiswa. “Diharapkan 2045 mendatang, kepemimpinan di tengah masyarakat ada di tangan mahasiswa semua,” ujarnya.

Rektor Umri, Dr H Saidul Amin MA selaku inspektur upacara dalam sambutannya menyampaikan bahwa kedisiplinan di Arhanud berbeda dengan di kampus. “Kalau di kampus, aturannya masih lunak dan lembut, tapi di tempat ini anda dididik lebih disiplin,” katanya.

Rektor juga menyebut, sudah memohon kepada pihak Arhanud agar mendidik peserta sesuai aturan yang berlaku di Markas Batalyon Arhanud.

“Kita tidak mau alumni yang manja, tak punya kepedulian sosial dan tidak punya sikap patriotis dan bela negara. Karena itu, mahasiswa digembleng di Arhanud. Berhasil tidaknya acara ini tergantung kesiapan dan kesediaan peserta mengikuti aturan yang ada di Batalyon Arhanud 13/PBY,” ungkap Rektor.

Exit mobile version