Laga Bola dan Persaudaraan Indonesia – Palestina
Oleh: Sudarnoto Abdul Hakim
Laga bola Indonesia-Palestina dalam event FIFA Matchday di Surabaya Rabu ini tidak sekedar menarik tapi juga sangat penting. Event ini tidak saja membangun supportivitas dan memperkuat serta meningkatkan pemain pemain handal untuk masing-masing negara. Akan tetapi juga memperkuat hubungan persaudaraan Indonesia-Palestina. Persaudaraan sejati yang sudah lama terjalin ini harus terus ditingkatkan terutama untuk memperteguh komitmen membela hak-hak kedaulatan wilayah, rakyat Dan bangsa Palestina.
Palestina dahulu mendukung untuk kemerdekaan Indonesia dan kali ini Indonesia juga berkewajiban memberikan dukungan ubtuk kemerdekaan Palestina. Sikap ini tidak saja semata-mata “balas jasa”Indonesia kepada Palestina, akan tetapi wujud kongkrit amanat konstitusi Pembukaan UUD 1945. Sikap melawan terhadap segala bentuk penjajahan adalsh perjuangan abadi. Kebetulan saat ini Israel melakukan tindakan imperialistik terhadap Palestina dan karena itu kewajiban Indonesia melawan imperialisme Israel dan mendukung perjuangan bagi kemerdekaan Palestina. Ini tidak bisa ditawar.
Jadi, tanding sepak bola ini salah satu pintu penting ubtuk mempererat persaudaraan, memperteguh spirit solidaritas, Dan memperkokoh kedaulatan dan kemerdekaan. Ke depan, perlu dibuka pintu yg lebih lebar untuk berbagai event bersama Indonesia-Palestina. Hububgan indonesia-palestina ke depan harus lebih produktif. Melibatkan kaum muda sangat penting dalam berbagai event bersama ini termasuk sepak bola karena di tangan merekalah masa depan bangsa yang cerah disematkan.
Semoga, rencana Ketum PSSI untuk memberikan 10% hasil penjualan tiket sepak bola kepada Palestina lancar. Saya atas nama MUI sampsikan apresiasi kepada pak Erick Thohir sekaligus berharap Dana itu bisa disalurkan ubtuk kelanjutan pembabgunan rumah sakit Indonesia di Hebron Palestina yang ditangani MUI kerjasama dengan Walikota Hebron Palestina.
Sudarnoto Abdul Hakim, Ketua MUI Bidang HLN KI