JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Setelah hiruk-pikuk kegiatan Ramadhan 1444 H, kaum muslimin di seluruh dunia kembali dihadapkan dengan agenda besar yaitu Hari Raya Idul Adha. Pada hari ini umat Islam berlomba-lomba untuk melaksanakan ibadah sunnah muakadah yang telah disyariatkan, yaitu qurban. Begitu pula dengan Lazismu yang terus berperan aktif dalam syiar qurban, terlebih setelah masa pandemi telah ditetapkan telah berakhir.
Program qurban Lazismu tahun ini mengangkat tema “QurbanMu Kuatkan Ketahanan Pangan”. Tema ini mengandung harapan agar kegiatan tersebut dapat berkontribusi untuk menguatkan ketahanan pangan masyarakat, terlebih pengalaman telah mengajarkan bahwa negeri ini kerap dilanda berbagai bencana. Kontribusi Lazismu pun akan semakin kuat dan luas melalui program Qurban 1444 H dalam rangka membantu masyarakat yang terdampak musibah maupun membutuhkan bantuan.
Ketua Tim Kepanitiaan Qurban 1444 H Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, M. Furqon mengungkapkan bahwa program memiliki enam sasaran. Pertama, penyeragaman program Qurban Lazismu secara nasional. Kedua, sebagai acuan pelaksanaan program Lazismu nasional. Ketiga, mengenalkan Lazismu kepada masyarakat luas. Keempat, mengenalkan program “QurbanMu Kuatkan Ketahanan Pangan”. Kelima, mengajak masyarakan berqurban melalui Lazismu, dan terakhir adalah mengajak masyarakat (internal maupun eksternal Muhammadiyah) terlibat dalam pelaksanaan penghimpunan dan penyaluran program “QurbanMu Kuatkan Ketahanan Pangan”.
Terkait pelaksanaan program ini, Furqon merinci bahwa ada tiga mitra yang akan dilibatkan. “Pertama adalah mitra internal Muhammadiyah yang terdiri dari Majelis, Lembaga, Ortom (Organisasi Otonom), dan Amal Usaha Muhammadiyah. Kedua, mitra eksternal Muhammadiyah, yaitu pihak sponsorship, komunitas, Lembaga Negara tingkat pusat maupun daerah, serta Lembaga Filantropi lainnya. Ketiga, Lazismu juga mengajak mitra internasional, yaitu lembaga atau yayasan internasional yang akan bekerja membantu program ini di beberapa negara, seperti Palestina (Gaza dan Tepi Barat), Myanmar (Rohingya), serta Yaman,” ujarnya.
Pada pelaksanaan program “QurbanMu Kuatkan Ketahanan Pangan”, lanjut Furqon, Lazismu membaginya menjadi dua. Pertama adalah program skala lokal (nasional) dan kedua program skala internasional. Skala nasional terdiri dari program Kemasan, Fresh Meat, serta Sedekah Daging.
“Program kemasan adalah qurban yang dikemas menjadi rendang dalam kaleng yang dapat digunakan sebagai cadangan pangan selama satu tahun bagi masyarakat Indonesia yang terdampak bencana. Fresh meat dibagikan dalam bentuk daging segar kepada masyarakat sekitar, sementara Sedekah Daging untuk memfasilitasi semangat masyarakat dalam membantu mereka yang membutuhkan, namun belum mampu untuk berqurban sehingga program Sedekah Daging ini akan menjadi pilihan menarik bagi masyarakat dengan besaran sedekah disesuaikan kemampuan masing-masing,” jelas Furqon.
Selain itu, pada skala internasional Lazismu akan mengusung program Qurban Internasional, yaitu kegiatan penyembelihan domba atau sapi qurban, baik perorangan maupun jamaah (1/7) yang dilakukan oleh mitra Lazismu di luar negeri pada Hari Raya Idul Adha dan Hari-hari Tasyrik sesuai kalender dan keputusan ulama setempat. Karkas maupun daging qurban ini akan dibagikan dalam bentuk fresh meat (daging segar) kepada masyarakat sekitar. Jenis hewan qurban yang dipilih yaitu domba dan titik distribusi program ini adalah Palestina (Gaza dan Tepi Barat), Myanmar (Rohingya), serta Yaman.
Untuk skala nasional, Lazismu PP Muhammadiyah menargetkan perolehan hewan qurban berupa sapi/kerbau sebanyak 2524 ekor dan kambing/domba sebanyak 1924 ekor. Sementara untuk qurban dalam kemasan ditargetkan senilai Rp. 14.388.063.622,-. Selain itu, untuk skala internasional Lazismu menargetkan perolehan 30 ekor domba atau senilai 200 juta rupiah. (KH)