SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Kementerian Pertahanan Indonesian bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI menyelenggarakan kegiatan Diklat Kader Bela Negara bagi mahasiswa.
Kegiatan diklat berlangsung selama 5 hari terhitung, 19-23 Juni. Upacara pembukaan dan penyematan dilakukan pada Senin, 19 Juni di Depo Pendidikan Latihan dan Pertempuran Resimen Induk Kodam IV Diponegoro (Dodiklatpur Rindam IV/Diponegoro), Klaten
Dalam upacara pembukaan tersebut, Kabag Diklat Kemhan, Mayor Jenderal (Mayjen) Tandyo Budi Revita menyampaikan bahwa kegiatan diklat kader bela negara merupakan cara bagi mahasiswa untuk menghadapi ancaman nonmiliter seperti disideologis yang memicup disintegrasi.
“Berbagai kemungkinan harus mampu diantisipasi untuk melindungi segenap bangsa, negara, dan seluruh tumpah darah,” kata Tandyo Budi.
Dia berharap, diklat bagi mahasiswa ini akan berjalan lancar. “Saya percaya bahwa dalam waktu singkat, para peserta akan memanfaatkan kesempatan berguna ini sebagai media sharing untuk menghasilkan opini, argumentasi, dan karya akademik yang adaptif, inovatif, dan berkualitas,” ungkapnya yang juga Kabadiklat Kemhan itu.
Para mahasiswa dari perguruan tinggi di LLDIKTI Wilayah VI, yang bertotal 200 ini dipercaya menjadi media sharing pengetahuan dan pengalaman bela negara.
Wakil Rektor III UMS Ihwan Susila, M.Si., Ph.D menyampaikan harapan dengan dilakukannya diklat ini. “Kita berharap dalam pelaksanaannya, mahasiswa benar-benar bisa mengambil manfaar yang besar, terutama di dalam pengembangan karakter bela negara. Dan tentu saja ke depan mereka memiliki sebuah tekad, komitken, untuk bisa menjadi bagian dari bela negara itu,” papar Ihwan Susila, berharap.
Rifqi Zain, mahasiswa dari Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) UMS yang mengikuti pelatihan di bawah pengawasan TNI AD ini mengungkapkan alasan mengikuti kegiatan tersebut.
“Karena ingin belajar bagaimana cara untuk membela negara, kemudian kita sebagai anak muda harus bisa menjadi anak yang berprestasi dan berguna bagi bangsa dan negara,” ungkap Rifqi.
Dia mengaku senang dan ingin lebih memahami tentang bela negara. “Sebagai generasi muda harus bisa membawa bangsa ini lebih maju,” sambung Retno Windarwati, mahasiswi dari prodi PAI UMS juga.
Retno juga yakin secara mental dan fisik siap mengikuti seluruh rangkaian kegiatan pelatihan dari awal hingga akhir.
Selama lima hari, para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi akan mendapatkan materi dan pelatihan untuk menanamkan nilai-nilai bela negara. “Mereka juga akan mendapatkan pelatihan keterampilan bela negara melalui kegiatan outbound,” papar Priyo Wijokongko, perwakilan alumni IKA UMS, yg hadir pada kesempatan itu.
Sebanyak 20 mahasiswa UMS disiapkan untuk mengikuti mengikuti pelatihan Nilai Dasar Bela Negara.
Dua puluh mahasiswa UMS itu, merupakan bagian dari 200 mahasiswa lain yang akan mengikuti latihan selama lima hari terhitung dari tanggal 19-23 Juni. Pelatihan akan berlangsung di Depo Pendidikan Latihan dan Pertempuran Resimen Induk Kodam IV Diponegoro (Dodiklatpur Rindam IV/Diponegoro), Klaten. Dengan total 200 mahasiswa perguruan tinggi dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI Wilayah VI Jawa Tengah, peserta diklat akan mendapatkan pembinaan dari prajurit TNI.
Suyatmin Waskito Adi selaku PIC diklat bela negara UMS menyampaikan bahwa tujuan diadakan pelatihan pada 20 delegasi mahasiswa UMS itu adalah agar para mahasiswa dapat menanamkan nilai-nilai bela negara.
“Agar peserta diklat dapat menumbuhkembangkan sikap dan perilaku bela negara dan menanamkan Nilai Dasar Bela Negara (NDBN),” terang Suyatmin.
Dalam Diklat kader bela negara yang ditujukan kepada para mahasiswa ini, para mahasiswa akan mendapatkan materi berkaitan dengan sikap bela negara seperti Etika, Integritas, Kedisiplinan, Kejujuran, Keberanian, dan Kebersamaan. Selain itu mereka juga akan dilatih di lapangan untuk mendapatkan pelatihan Caraka Malam, Pasukan Baris Berbaris (PBB), Building Learning Commitment, Pembinaan dan Pengasuhan (Bimsuh), dan Api Semangat Bela Negara, serta Outbound. (Maysali/Humas)