YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Bahasa dan Budaya Asing (FBBA), Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) melakukan realisasi kerja sama dan implementasi program Agama, Islam, dan Kemuhammadiyahan (AIK) pada Rabu, 21 Juni 2023.
Kegiatan berlangsung di aula kampus UNIMUS Gedung BKI lantai 7 mulai pukul 08.00 hingga 12.00 WIB. Peserta kegiatan dari UNIMUS berjumlah 185 dosen yang terdiri dari para dekan, wakil dekan dan ketua program studi berserta para sekretarisnya.
Adapun dari UAD, jajaran dosen yang hadir dalam kegiatan adalah Dr. Kasiyarno, M.hum selaku dosen senior, Ajar Pradika Ananta Tur S. S., M. A. selaku Wakil Dekan II, Drs. Maftukhin M. Hum., selaku ketua Jurusan Program Studi Sastra Inggris dan Muhammad Hafiz Kurniawan, S.S., M.A. selaku Sekretaris Program Studi Sastra Inggris.
Selain itu turut hadir dalam mendukung kegiatan yaitu Ulaya Ahdiani, M. Hum, sebagai wakil dari Pengendali Sistem Mutu Fakultas, Erik Tauvani Somae, S.H.I, M.H., Lazuar Azmi Zulferdi, S.S., M.Appl.Ling., Zanuwar Hakim Atmantika, S.Pd., M.A, dan Dr. Wiwiek Afifah, S.Pd., M.Pd.
Kegiatan disambut hangat oleh Rektor UNIMUS Prof. Dr. Masrukhi, M.Pd. Beliau membuka kegiatan dan memberikan sambutan dengan ramah. Beberapa program kerja sama lainnya diharapkan mampu segera direalisasikan termasuk implementasi Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan penguatan al-Islam kemuhammadiyahan.
Implementasi kerja sama antara Program Studi Sastra Inggris FSBK UAD dan UNIMUS bertujuan untuk saling memperkuat keberadaan lembaga serta mempererat hubungan tali silaturahmi kedua institusi. Pada kesempatan tersebut Dr. Kasiyarno, M.Hum selaku dosen senior Sastra Inggris dan rektor senior selama dua periode yang telah berakhir pada tahun 2019 lalu memberikan pemaparan tentang Membangun Etos Kerja untuk Kemajuan AUM Bidang Pendidikan.
Dalam pemaparannya, beliau menekankan bahwa UAD dan UNIMUS harus mampu berperan dalam membebaskan anak-anak bangsa dari kebodohan, bertekat kuat dalam memajukan pendidikan agar mereka tidak tertinggal dan selalu berinovasi sehingga mampu memberdayakan masa depan bangsa tersebut secara maksimal pada masanya.
Sebagai bagian dari amal usaha Muhammadiyah yang bergerak di dunia pendidikan, beberapa hal penting yang disampaikan oleh Dr. Kasiyarno, M.hum pada kesempatan tersebut adalah pendidikan Muhammadiyah tidak hanya idealis namun juga harus pragmatis serta start from the grassroot. Selain itu, khoirunnas anfa’uhum linnas juga harus senantiasa dijadikan semangat oleh seluruh civitas academica baik UNIMUS dan UAD.
Muhammadiyah adalah wadah dalam perjuangan oleh sebab itu para dosen harus mampu membentuk mahasiswa menjadi sosok yang dapat diperhitungkan oleh masyarakat global. Beliau juga mengingatkan bahwa sebagai institusi pendidikan, berbagai tantangan eksternal juga perlu diwaspadai dan disiapkan solusinya misalnya model PMB (penerimaan mahasiswa baru), kebijakan kemdikbud-ristekdikti baru yang kurang berpihak pada institusi, kepercayaan masyarakat terhadap PT swasta, ketersediaan lapangan kerja, perubahan zaman dan tuntutan masyarakat, serta tumbuhnya competitors’ awareness to the change.
Pemaparan sebagai pengawal implementasi kerja sama antara dua institusi tersebut ditutup oleh rektor senior UAD dengan menggelorakan semangat pendidikan islam yang maju dan modern dengan mengoptimalkan teknologi serta menginternalisasikan dan mengaktualisasikan nilai-nilai islam untuk elevating the ummah’ quality of life atau menjunjung masyarakat yang berkualitas. (Erik)