MEDAN, Suara Muhammadiyah – Wakil Rektor III UMSU Dr. Rudianto MSi melepas lebih seratus mahasiswa Fakultas Agama Islam (FAI) ke empat negara : Saudi Arabia, Malaysia, Thailand dan Kamboja. Pelepasan berlangsung Sabtu sore di aula FAI-UMSU. Pelepasan dihadiri Dekan Fakultas Agama Islam Dr. Muhammad Qorib MA, Wakil Dekan I dan Dekan III Dr. Zailani MA dan Dr. Munawir Pasaribu MA.
Pelepasan ditandai dengan penyematan topi kepada tiga perwakilan mahasiswa yang akan berangkat ke empat negara yang akan dituju. Pelepasan juga ditandai dengan memberikan bekal berbagai informasi kepada mahasiswa untuk dapat melaksanakan kuliah di negara asing dengan baik.
Pelepasan dilakukan untuk 101 mahasiswa FAI yang terdiri dari 47 orang mengikuti program KKN Internasional (KKNI), 19 orang mengikuti magang internasional dan 35 orang lainnya mengikuti program asistensi mengajar internasional.
Dari 101 mahasiswa itu, 49 mahasiswa akan berada di Malaysia, 3 mahasiswa di Madinah, 7 mahasiswa di Kamboja dan 42 mahasiswa di Thailand.
101 mahasiswa tampak gembira dan sangat antusiasi untuk mengikuti program internasionalisasi ke empat negara itu. Mereka berharap program internasionalisasi, KKI, Magang, Mengajar dan Pengabdian itu dapat memberikan pengamalan baru yang tentu saja sangat berharga bagi seorang sarjana.
Wakil Rektor III Dr. Rudianto MSi melepas ke-101 mahasiswa itu dengan rasa haru dan bahagia, karena tradisi melepas mahasiswa untuk program internasional ke beberapa negara terus berlanjut. Program ini sudah diinisiasi Fakultas Agama Islam sejak tahun 2014 lalu dan terus berlanjut, bahkan dalam jumlah yang lebih besar. Harapan Rudianto, program internasionalisasi sekaligus program MBKM (Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka) dapat menjadi upaya serius UMSU untuk menjadi World Class University.
Rudianto berharap program internasionalisasi UMSU dapat terus didorong lebih masif lagi dengan jumlah yang lebih besar dengan pengelolaan yang semakin baik. ” Saya bangga dengan FAI UMSU yang demikian serius mendorong program internasionalisasi. Saya berharap fakultas lainnya akan mengikuti langkah Fakultas Agama Islam itu,” harap WR III itu. Ke depan, kata Rudi, kita bisa masuk kebeberapa negara lain, seperti Australia, New Zeland. ” Kali ini kita mengirim mahasiswa ke Madinah, Arab Saudi,” kata Rudianto.
Rudianto juga menyampaikan terima kasih kepada semua lembaga yang telah mendukung suksesnya program internasionalisasi UMSU selama ini.
Program internasionalisasi, baik KKNI, Mengajar, Magang dan Pengabdian tentu saja menjadi sesuatu yang menarik bagi mahasiswa, karena mereka akan mendapatkan banyak hal dibandingkan dengan hanya kuliah di dalam kelas. ” Mereka akan mampu meningkatkan soft skill dan pengalaman-pengalaman berkomunikasi dengan banyak orang dengan kebangsaan yang berbeda. Interaksi dan relasi internasional itu akan memberikan pengaruh besar kepada mahasiswa,” tambah Rudianto.
*Internasionalisasi UMSU, Internasionalisasi Muhammadiyah*
Pada kesempatan berbeda, Dekan Fakultas Agama Islam Dr. Muhammad Qorib MA merasa bersyukur atas pelepasan 101 mahasiswa Fakultas Agama Islam ke empat negara. ” Program Internasionalisasi yang dilakukan UMSU tak bisa lepas dari spirit internasionalisasi Muhammadiyah itu sendiri. Muhammadiyah terus berkembang di banyak negara. Muhamamdiyah tidak hanya memiliki Pimpinan Cabang Istimewa (PCIM) tapi juga membangun amal usaha pendidiikan di luar negeri, seperti Malaysia dan Australia,” kata Muhammad Qorib.
Program internasionalisasi Muhammadiyah dan internasionalisasi UMSU juga menjadi upaya ‘mengirimkan konsep Islam berkemajuan ke mancanegara, kata Qorib. Selain itu, program ini menjadi implementasi dari nilai-nilai akademik ke mancanegara.
Harapan lain yang disampaikan Dekan FAI-UMSU itu adalah mendorong program internasionalisasi yang sudah dilakukan delapan tahun itu dapat didorong lebih baik dengan memasukkan program penelitian kolaboratif dan diikuti dengan penulisan karya ilmiah oleh dosen-dosen UMSU yang terlibat dengan program internasionalisasi itu sendiri.
Program Internalisionalisasi mahasiswa Fakultas Agama Islam di empat negara itu akan berlangsung selama satu bulan.
Rencananya 101 mahasiswa itu akan berangkat pada Kamis (3|8) mendatang. (Syaifulh/Riz)