KULONPROGO, Suara Muhammadiyah – Penurunan Stunting Jadi Isu Strategi Bersama Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PWM DIY & Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat. Hal ini di tunjukan dengan kolaborasi kegiatan Sosialisasi Program Pencegahan Stunting yang berlangsung di RM Dapur Semar Wates Kulonprogo pada Sabtu 12 Agustus 2023.
Dihadiri Kepala BKKBN Dr. (HC). dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K), Ketua MPKU PWM DIY dr. Masykur Rahmat, PDM & PDA Kab Kulunprogo, Kepala Dinas Kesehatan , Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPMKPPKB) Kabupaten Kulon Progo, Majelis Pembina Kesehatan Umum PWM dan PDM se DIY, Majelis Kesehatan Aisyiyah PWA dan PDA se DIY serta Direktur RS & Klinik Muhammadiyah.
Ketua MPKU Pimpinan Daerah Muhammadiyah KP, H. Rohmat Hidayat Prasetyo, S.E. Dalam prakata ini, beliau mengungkapkan rasa terima kasih kepada BKKBN dan semua pihak yang turut berpartisipasi dalam acara ini. Dukungan BKKBN dan partisipasi semua pihak dianggap sebagai fondasi yang kuat dalam mewujudkan upaya penanggulangan stunting yang sukses.
Salah satu momen penting dalam acara ini adalah peluncuran program “Mikul Saras” (Muhammadiyah Kulon Progo Sesarengan Atasi Stunting) yang diinisiasi oleh Apt. Edwin Daru Anggara, M.Sc., MPH, seorang anggota MPKU Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kulon Progo. Program ini merupakan hasil dari kolaborasi lintas sektor yang melibatkan pemerintah daerah, lembaga kesehatan, sekolah, organisasi masyarakat, dan komunitas agama dalam upaya bersama mengatasi permasalahan stunting di wilayah Kulon Progo.
Kepala BKKBN, Dra. Andi Ritamariani, M.Pd, menyatakan dukungannya terhadap program ini. Dalam pandangannya, sinergi antara Muhammadiyah, pemerintah daerah, dan berbagai lembaga adalah kunci kesuksesan dalam mengatasi permasalahan stunting di wilayah ini.
Stunting, atau pertumbuhan terhambat, merupakan masalah kesehatan global yang dialami oleh anak-anak di berbagai negara, termasuk Indonesia. Stunting terjadi akibat kekurangan gizi kronis pada masa pertumbuhan awal anak, biasanya pada periode 1.000 hari pertama sejak konsepsi hingga usia dua tahun. “Kondisi ini berdampak serius pada perkembangan fisik dan mental anak, serta memiliki implikasi jangka panjang terhadap kualitas hidup dan produktivitas di masa dewasa,” ujar Masykur Rahmat Ketua MPKU PWM DIY.
Lebih lanjut Masykur rahmat menyampaikan Tujuan kegiatan memberikan bekal dan pemahaman tentang langkah pencegahan stunting dalam menyusun program kerja Majelis Pembina Kesehata Umum Muhammadiyah ditingkat pimpinan wilayah, daerah, cabang, ranting dan majelis kesehatan di tingkat pimpinan wilayah, daerah, cabang, ranting. Serta adanya kerja sama antara mpku, makes aisyiyah dan bkkbn pusat, propinsi dan kabupaten kota.
Sementara dr Hasto kepala BKKBN Pusat mengatakan Stunting disebabkan 3 hal dalam proses pengasuhan anak yaitu suboptimal nutrition atau kekurangan asupan makanan, suboptimal health atau anak yang sering sakit-sakitan, dan suboptimal parenting atau pola pengasuhan anak yang tidak optimal. Dirinya menambahkan peran serta Muhammadiyah dan Aisyiyah dengan jejaring nya yang luar biasa dapat memberikan edukasi kepada masyarakat luas.
Dirnya memberikan penjelasan mendalam mengenai stunting dan tantangan yang sering muncul. Peran keluarga dalam mencegah stunting menjadi sorotan utama. Kurangnya pemahaman tentang perencanaan kehamilan dan kesehatan reproduksi di kalangan keluarga yang baru menikah juga menjadi fokus dalam penjelasannya.
Program “Mikul Saras” mendapatkan dukungan penuh dari Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kulon Progo, H. Nurudin, S.H, M.A, dan berbagai tokoh lainnya. Dengan sinergi lintas sektor melalui program ini, diharapkan generasi muda Kulon Progo dapat tumbuh sehat dan berkualitas.
Melalui upaya kolaboratif dan komprehensif, diharapkan penanggulangan stunting di Kulon Progo akan mencapai hasil yang positif, mewujudkan generasi masa depan yang sehat dan berkualitas. Acara ini mendapat apresiasi dari masyarakat setempat, dan dukungan dari tokoh-tokoh penting semakin memperkuat komitmen untuk mengatasi permasalahan stunting dalam skala yang lebih besar. (dwin Daru Anggara/MPKU PDM KP)