PURWOKERTO, Suara Muhammadiyah – Dalam rangka peningkatan kompetensi mahasiswa program studi keperawatan D3 dan Program Profesi Ners Program Studi Pendidikan Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Gelar Pelatihan Basic Trauma & Cardiac Life Support (BT&CLS) di lingkungan kampus tersebut, Senin-Ahad (7-13/8/2023).
Kegiatan pelatihan tersebut bekerja sama dengan Ambulans Gawat Darurat 118 yang sudah terakreditasi A oleh Direktur Jendral Tenaga Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Ketua panitia pelatihan Ns Endiyono SKep MKep mengatakan, kegiatan digelar untuk memfasilitasi peningkatan pengetahuan dan kompetensi sebagai tenaga kesehatan dalam menangani pasien gawat darurat.
“Mahasiswa Program Keperawatan D3 dan Program Profesi Ners ini kami bekali dengan pelatihan ” Basic Trauma & Cardiac Life Support,” katanya saat di konfirmasi di Purwokerto, Senin (14/8/2023).
Lebih jauh ia menjelaskan, penyakit jantung dan pembuluh darah sampai saat ini masih menjadi penyebab kematian nomor satu didunia. Setiap tahunnya di dunia diperkirakan akan semakin banyak orang meninggal karena penyakit jantung dan pembuluh darah jika dibandingan dengan penyakit lainnya. Itu berasal dari survey yang dilakukan oleh World Health Organization (WHO) pada tahun 2004.
“Sedangkan di Indonesi berdasarkan hasil Riset Kesehatan dasar (RISDAKES) tahun 2007, hanya disebutkan prevalensi nasional penyakit jantyng sebesar 7,2% namun anggka kejadian henti jantung mendadak belum didapatkan,” ungkapnya.
Selain penyakit jantung dan pembuluh darah, lanjut Endiyono, penyebab kematian tertinggi didunia adalah trauma baik yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas, kecelakaan kerja, bencana alam atau kriminalitas. Trauma merupakan penyebab kematian tertinggi pada usia produktif.
Sementara itu, Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UMP Assoc Prof Ns Umi Solikhah mengatakan, pelayanan gawat darurat merupakan pelayanan dengan memberikan tindakan cepat dan tepat pada seseorang atau kelompok orang agar dapat meminimalkan terjadinya kematian.
Upaya peningkatan pelayanan gawat darurat ditujukan untuk menunjang pelayanan dasar, sehingga dapat menanggulangi pasien gawat darurat baik dalam keseharian maupun dalam keadaan bencana.
“Maka dari itu petugas kesehatan harus memiliki kemampuan dalam penanggulangan kegawat daruratan. Dasar ideal pelatihan ini adalah sebagai persyaratan wajib yang wajib dimiliki oleh setiap individu tenaga kesehatan yang bekerja di pelayanan kesehatan,” pungkasnya. (tgr)