SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Sebagai upaya meningkatkan kualitas pengelolaan desa wisata, tim pengabdian dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan Institut Teknologi dan Sains (ITS) PKU Muhammadiyah Surakarta melakukan studi banding pada Selasa (22/8). Kunjungan tersebut diikuti oleh 21 orang yang terdiri dari tim serta pengelola Kampung Edukasi Duren Sari selaku mitra dalam kegiatan tersebut. Dalam kegiatan ini, terdapat dua lokasi yang menjadi tujuan yakni Desa Menari dan Desa Gemawang. Kedua desa wisata tersebut berlokasi di Kabupaten Semarang.
Agus Triyono, selaku ketua tim mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu progam yang sudah disusun oleh tim dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan desa wisata. “Dengan kegiatan ini, kami berharap, teman-teman pengelola Kampung Edukasi mendapatkan pengetahuan dan pengalaman langsung dari para pendekar dalam pengelolaan desa wisata”ungkap Agus ketika memberikan sambutan di pendopo Desa Menari.
Salah satu tokoh utama penggerak Desa Menari, Trisno, mengungkapkan bahwa pada dasarnya sebuah desa mempunyai potensi wisata yang sanagt besar. Kehidupan masyarakat, budaya, serta aktivitas ekonomi, jika dikelola dengan baik mampu menjadi daya tarik orang luar untuk berkunjung. “Konsep desa wisata jangan sampai merubah kehidupan masyarakat desa. Sebagai pengelola, kita tidak boleh latah mengikuti kebanyakan trend desa wisata yang lain, seperti pembuatan spot selfie, wahana-wahana dll. Justru, kehidupan sosial masyarakat desa merupakan aset yang unik dan bisa menjadi daya tarik” papar Trisno yang juga merupakan alumni Psikologi UMS.
Kegiatan studi banding ini merupakan salah satu program pendampingan yang dilakukan oleh UMS dan ITS PKU dalam menyelesaikan permasalahan ekonomi dan pariwisata. Santoso, salah satu peserta studi banding menyampaikan rasa terimakasih kepada tim dari UMS dan ITS PKU atas kegiatan kali ini. “Saya mengucapkan terimakasih kepada tim dari UMS dan ITS PKU yang sudah melibatkan kami studi banding kali ini. Dengan adanya kunjungan ini, kami wawasan semakin terbuka, bahwa potensi yang ada di Duren Sari, Kembangkuning bisa dioptimalkan. Kami punya banyak keunikan, ada pengrajin logam, penghasil makanan, serta tempat-tempat yang bisa kami kelola untuk pengembangan Kampung Edukasi” jelas Santoso yang juga pemandu di Kampung Edukasi.(Agus/Yofa)